48. MENCARI NAFAQOH, MENCARI ILMU & MENIKAH


▶ Wahib > ‎CAFFEBI DALWA

minta saran beserta ibarat dalam pembagian waktu antara cari nafaqoh dengan mencari ilmu beserta batasan2 masing2 dalam menggugurkan kewajiban

JAWAB :

■▷ البيهقي

mungkin ini bisa membantu:

قال أبو الليث السمرقندي: من أراد أن يكون كسبه طيبا فعليه أن يحفظ خمسة أشياء:
أولها: أن لا يؤخر شيئا من فرائض الله تعالى لأجل الكسب، ولا يدخل النقص فيها.
والثاني: أن لا يؤذي أحدا من خلق الله لأجل الكسب.
والثالث: أن يقصد بكسبه استعفافا لنفسه ولعياله، ولا يقصد به الجمع والكثرة.
الرابع: أن لا يجهد نفسه في الكسب جدا.
والخامس: أن لا يرى رزقه من الكسب، ويرى الرزق من الله تعالى، والكسب سببا (2) .

Al-Faqiih Abu Laits As-Samarqandi rahimahullah berkata:Barangsiapa yg menginginkan penghasilannya baik maka hendaklah menjaga 5 hal:

1. Tidak mengakirkan beberapa fardhunya Allah, tidak pula menguranginya dalam melaksanakannya karena bekerja

2. Tidak menyakiti seorangpun dr makhluq Allah karena bekerja.

3. Bekerja dg tujuan isti'faf/mencukupi diri dan keluarganya tidak berniat menumpuk dan memperbanyak.

4. Tidak memayahkan dirinya dg sangat dalam bekerja.

5. Tidak meyakini bahwa rizqinya itu dr bekerja, dan meyakini bahwa rizqi itu dr Allah, sedangkan bekerja itu hanya sebagai sebab.

■▷ Jack Shona Al Chilmi

Washiat al-Imam Abu Hanifah an-Nu’man Kepada Para Pemuda

ولا تتوزوج الا بعد أن تعلم أنك تقدر على القيام بجميع حوائجها واطلب العلم أولا ثم اجمع المال من الحلال ثم تزوج, فانك ان طلبت المال في وقت التعلم عجزت عن طلب العلم ودعاك المال الى شراء الجواري والغلمان وتشتغل بالدنيا والنساء قبل تحصيل العلم, فيضيع وقتك ويجتمع عليك الولد ويكثر عيالك فتحتاج الى القيام بمصالحهم وتترك العلم.

Janganlah engkau (terburu2) menikah kecuali setelah engkau tau bahwasanya engkau sudah mampu untuk bertanggung jawab memenuhi seluruh kebutuhan2 istrimu.

carilah ilmu terlebih dahulu, kemudian (setelah punya ilmu) kumpulkanlah harta benda dari jalan yang halal lalu menikahlah.

Jika engkau mencari harta benda di tengah2 waktumu mencari ilmu, maka engkau akan lemah di dalam mendapatkan ilmu, karena harta benda selalu mengajakmu untuk terus berniaga dengan orang2 sekitarmu, dan engkau akan tersibukkan dengan urusan dunia juga wanita sebelum engkau benar2 mendapatkan ilmu.

(jika itu yang terjadi) maka waktumu akan tersia-siakan, dan engkau akan mempunyai banyak anak, keluargamu akan menjadi semakin banyak juga. Oleh karena itu, maka engkau akan sangat berhajat untuk memenuhi kebutuhan2 mereka dan engkau lalu meninggalkan ilmu.

واشتغل بالعلم في عنفوان شبابك ووقت فراغ قلبك وخاطرك ثم اشتغل بالمال ليجتمع عندك, فان كثرة الولد والعيال يشوش البال, فاذا جمعت المال فتزوج.

Sibukkanlah waktumu dalam mencari ilmu pada masa-masa mudamu, pada waktu hatimu masih senggang dari banyak pikiran, kemudian setelah itu (setelah ilmu berhasil diraih), sibukkanlah dirimu untuk mengumpulkan harta benda, karena sesungguhnya banyaknya anak dan keluarga akan mengganggu pikiran. Dan ketika harta sudah kau raih, maka menikahlah.

*Di nukil dari kitab al-Asybah wa an-Nadzoir li Ibni Najm

dari piss ktb

▷▷ Link Ngopi & Cangkruan : Caffeby Dalwa ◁◁

0 Response to "48. MENCARI NAFAQOH, MENCARI ILMU & MENIKAH"

Post a Comment

Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang

⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧

⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩

IKUTI FANS PAGE PGP