IMAN PADA QODLO', QODAR, SURGA & NERAKA ( KAJIAN 2



★ NGAJI ROMADHON ★

- KAJIAN : 02 ( KE-DUA )
- KITAB : ACHKAMU HABLI AL-WIDAD

╰●▷ IMAN PADA QODLO', QODAR, SURGA & NERAKA ◁●╮

Setelah membaca muqaddimah khutbah guru kami berkata:
Amma ba’d. Wahai para hadirin yang sedang beriktikaf, semoga Allah memberi rahmat pada kalian semua. Bertakwalah kalian pada Allah, dan ketahuilah bahwa cabang iman yang ke-delapan

◐▷ IMAN PADA QODLO' & QODAR

Rasulullah saw bersabda:

“seorang hamba tidak akan mendapati manisnya iman sehingga ia iman (percaya) dengan takdir ; baik-buruknya, manis-pahitnya. Rasulullah saw. menggenggam jenggotnya kemudian berkata: aku mengimani takdir”.

✔Iman pada qada’ dan qadar dengan meyakini bahwa Allah menjadikan sesuatu sesuai dengan pengetahuannya (sifat ‘Ilmu-Nya), dan iman pada qada’ dan qadar akan membuat rela dengan keduanya. Karena itu wajib rida dengan qada’ dan qadar dari sisi ketetapan dan ketentuan Allah ta’ala, tetapi tidak boleh rida dengan keduanya dari sisi kemungkinan dapat diusahakan oleh manusia, sebab rela dengan kekufuran itu kufur, rela dengan kemaksiatan itu perbuatan maksiat.

Seperti dikisahkan Syeh Afifuddin Al-Zahid saat berada di Mesir, kemudian sampailah berita padanya peristiwa di Baghdad tentang agresi orang kafir pada kaum muslimin yang mengakibatkan Baghdad selama 3,5 tahun berdiri tanpa khalifah. Perilaku mereka menggantungkan mushaf di leher-leher anjing, menjatuhkan kitab karya imam-imam di sungai Tigris (Irak) sehingga seperti jembatan yang dilewati kuda, Syeh Afifuddin ingkar atasnya.


■▷ Ia berkata: " Wahai Tuhanku, bagaimana ini, sebagian dari mereka adalah anak kecil yang tidak berdosa."

Kemudian Syeh Afifuddin dalam tidurnya bermimpi bertemu seorang lelaki yang memegang sebuah kitab, lalu memberikannya padanya. Ternyata isinya:

" Tinggalkanlah sikap melawan niscaya engkau tidak akan memiliki persoalan Tidak pernah ada hukuman dalam pergerakan bintang pada garis orbit.
jangan kau pertanyakan perbuatan (ketetapan) Allah siapa yang masuk ke dalam palung lautan niscaya ia akan binasa."

Tetapi tidak boleh berdalih dengan takdir sebelum sampainya takdir, atau terlepas dari batasan kemampuan dirinya, seperti ucapan manusia:
→ "Allah telah menakdirkanku berzina, meminum khomr, membatalkan puasa, membunuh diri, atau melakukan judi. Berbeda bila takdir itu telah terjadi dan sudah berusaha keras memperbaikinya, maka tidak mengapa mengatakan demikian.

Dalam sebuah hadis dikisahka bahwa ruh Nabi Adam as. dan Nabi Musa as. bertemu.


◆▷ Musa berkata: "kamu ayah manusia, karena sikapmu memakan pohon buah anak-anak mu (manusia) keluar dari surga."

●▷ Adam berkata pada Musa: " engkau adalah orang yang dipilih oleh Allah dengan kalam-Nya dan menggariskan untukmu kitab Taurat dengan kekuasaan-Nya, sementara engkau berusaha mencela persoalan yang telah ditentukan Allah atasku empat ribu tahun sebelum Ia menciptakanku."

Nabi saw bersabda: Adam telah mengalahkan Musa dengan hujjah.

◐▷ IMAN PADA SURGA & NERAKA

Cabang iman yang ke-sembilan mengimani bahwa tempat kembalinya seorang muslim adalah surga, ia adalah orang yang mati dalam keadaan Islam, meskipun pernah kufur dan melakukan maksiat. Dan mengimani tempat kembalinya orang kafir adalah neraka jahannam, mereka adalah orang yang mati dalam keadaan kafir meskipun sepanjang hidupnya ia beriman, seperti Bal’am bin Ba’ura laknatullah, dan lidahnya menjulur ke dadanya.


“Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya Dia mengulurkan lidahnya (juga)” {Al-A’raf: 176}.

Bal’am bin Ba’ura merupakan orang yang mengetahui asam a’zam, ketika ia berdoa dengannya, permintaannya diijabah, ketika mengangkat pandangannya ia dapat melihat ‘Arasy, di dalam majlisnya terdapat dua belas ribu tinta yang digunakan untuk menulis oleh para santri. Lalu mendoakan Nabi Musa dengan doa permintaan kaumnya.

Kaumnya terus meminta dengan mendesak pada Bal’am dengan iming-iming hadiah.

▷▷ “sekalipun perintah Tuhanku” kata Bal’am menolak.

→ Ketika ia tidur lalu dikatakan padanya: “jangan berdoa demi mereka (teruslah menolak), mereka akan memberimu hadiah berkali-kali.”


Kaumnya tiada henti-hentinya meminta dengan sungguh-sungguh hingga berhasil menghasut Bal’am. Lalu Bal’am menaiki keledai betina menuju bukit Hasban, belum jauh berjalan keledai menderum, Bal’ampun turun dan memukulnya. Kemudian Allah memberi kemampuan berbicara pada keledai tersebut, ia berkata:

◆▷ celaka kau Bal’am, kemana kau akan pergi? Apa kau tidak melihat malaikat berada di depanku untuk menghalangiku? Celaka Kau. Apa kau akan pergi menemui nabiyullah Musa beserta orang mukmin lalu mendoakan mereka?.

●▷ Kemudian Bal’am berkata: Kalian bawa wanita-wanita, buat mereka cantik, berilah barang dagangan, kemudian kirim ke segerombolan prajurit Bani Israil, suruh mereka berjualan. Perintahkan pada mereka agar jangan sampai menolak bila ada seorang lelaki yang menginginkannya, sebab, bila ada seorang saja yang berzina dengan wanita itu sudah cukup bagi kalian dalam mengalahkan mereka.

♛ Rasulullah saw bersabda:


“sesungguhnya salah seorang dari kalian benar-benar beramal dengan amalan ahli surga sehingga jarak antara surga dengan dirinya hanya satu hasta, beramal dengan amalan ahli neraka sehingga akan masuk ke dalam neraka”. {Muttafaq ‘Alayh}

◁BERSAMBUNG▷

MINGGU 28-05-2017

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

link asal kajian pgp





0 Response to "IMAN PADA QODLO', QODAR, SURGA & NERAKA ( KAJIAN 2"

Post a Comment

Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang

⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧

⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩

IKUTI FANS PAGE PGP