IMAN KEPADA ALLOH, MALAIKAT & KITAB ( KAJIAN 1 )


★NGAJI ROMADHON★

- KAJIAN : 01 ( PERTAMA )
- KITAB : ACHKAMU HABLI AL-WIDAD

╰●▷ IMAN KEPADA ALLOH, MALAIKAT & KITAB ◁●╮

Setelah membaca muqaddimah khutbah guru kami berkata:

Amma ba’d. Wahai para hadirin yang sedang beriktikaf, semoga Allah memberi rahmat pada kalian semua. Bertakwalah kalian pada Allah dengan mengikuti perintah dan menjauhi larangan, melakukan keutamaan-keutamaan (amal) dan meninggalkan hal-hal yang melalaikan.

Ketahuilah, wajib bagi setiap mukallaf memeluk agama Islam, teguh kepada Allah, dan menetapi apa yang diwajibkan atasnya.

✔Al-Imam Ibn Ruslan berkata semoga Allah merahmatinya:

" Kewajiban pertama bagi manusia adalah mengenal Tuhan secara yakin (pasti)."
Sebagian hal yang wajib adalah mengetahui, meyakini secara mutlak, dan mengucapkannya (syahadat) seketika apabila ia kafir. Jika tidak kafir maka wajib membacanya di dalam shalat: 

“aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad utusan Allah”.

Wajib meyakini apa yang dibawa oleh Rasulullah saw yang diketahui dari agama secara pasti, dengan demikian seorang mukallaf menjadi mukmin dan muslim.

Karena iman dan islam saling berkiatan erat sehingga tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain. Iman membenarkan dengan hati (meyakini) apa yang dibawa oleh Rasulullah saw. dan tidak sah tanpa dilafalkan, sementara Islam pekerjaan fisik yang tidak dianggap sah kecuali disertai iman.

Iman merupakan pondasi besar yang menjadi pra-syarat keabsahan dan keberlangsungan amal perbuatan, iman sendiri bercabang-cabang dan terbagi menjadi banyak.

✔Syeh Zainuddin Al-Kawsyani (dari Al-Kamil) berkata:

"Iman kita terbagi menjadi 77 cabang orang yang memiliki keutamaan akan menyempurnakan sehingga memiliki derajat agung disisi-Nya 
Berimanlah kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab, para nabi dan hari sirnanya alam semesta (kiamat)"

◐▷ IMAN KEPADA ALLOH

Engkau beriman pada Allah, beriman, membenarkan, serta meyakini bahwa Allah Dzat yang ada pertama kali, Maha Tunggal, Maha Terdahulu, Maha Hidup, Maha Kekal, Maha Kuasa, Maha Langgeng, Maha Pencipta, Maha Pemberi Rizki, Maha Mengetahui. Maha melakukan apa yang ia kehendaki, apa yang Ia kehendaki akan wujud dan apa yang tidak Ia kehendaki niscaya ada. Tidak ada daya-upaya serta kekuatan kecuali atas izin Allah yang luhur nan agung, yang mimiliki sifat sempurna, disucikan dari segala kekurangan. Tidak ada yang menyerupainya, ia Maha Melihat dan Maha Mendengar, Ia Maha Terdahulu, selin Dia adalah hadit (baru), Ia adalah Sang Pencipta selain Dia adalah makhluk.

→ KEBALIKAN dari Iman adalah kufur, na’uzu billah. Kekufuran ini terbagi menjadi 4:
1. Kufur-ingkar: tidak mengenal Allah sama sekali serta tidak mengakui-Nya.
2. Kufur-juhud: mengenal (Allah) dengan hatinya tetapi tidak melafalkan dengan lisannya seperti kekufuran iblis dan orang yahudi.
3. Kufur-‘inad: mengenal (Allah) dengan hatinya, mengakui dengan lisannya, tetapi tidak menampakkannya (tidak menerima sebagai agama). Seperti kekufuran Abi Thalib dengan perkataannya:

“aku mengetahui bahwa agama yang dibawa Muhammad adalah paling baiknya agama Tuhan, jika bukan karena kecaman, atau khawatir cacian para pencaci, niscaya engkau akan medapatiku suka-rela menerima agama yang terang itu.”
4. Kufur-nifaq: mengakui dengan lisannya tidak meyakini dengan hati.

◐▷ IMAN KEPADA MALAIKAT
kita mengimani dan membenarkan keberadaannya, juga meyakini mereka adalah hamba Allah yang mulia, tidak durhaka terhadap apa yang diperintahkan Allah, senantiasa melaksanakan apa yang diperintahkan. Malaikat adalah jasad yang terbuat dari cahaya yang halus serta memiliki ruh, diberi kemampuan oleh Allah untuk bertransformasi dengan barbagai wujud yang baik, hanya Allah yang mengetahui jumlahnya, Maha Suci dzat yang tidak pernah samar dari-Nya sesuatu apapun di bumi dan di langit.

◐▷ IMAN KEPADA KITAB ²
Membenarkan bahwa Allah menurunkan pada para Nabi kitab-kitab sebagai wahyu yang berisi tentang hukum-hukum, dan khobar pasti kebenarannya.

Diriwayatkan dari Abi Zar ra. ia bercerita:
■▷ Aku berkata: Wahai Rasulullah, seperti apakah suhuf Nabi Ibrahim itu?

●▷ Beliau menjawab: isinya semua berupa petuah-petuah. Sebagian dari petuah itu:

- Wahai Raja yang diberi kekuasaan, diberi ujian, yang tertipu, Aku tidak mengutusmu untuk mengumpulkan dunia tetapi aku mengutusmu untuk menjawab panggilan orang yan terzalimi, sesungguhnya aku tidak menolak panggilan tersebut sekalipun keluar dari mulut orang kafir. 
- Sebagian petuah lagi: bagi orang yang berakal seyogyanya ia memiliki waktu untuk bermunajat kepada Allah, waktu untuk koreksi diri, waktu untuk bertafakkur ciptaan Allah, dan waktu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya (makan-minum). 
- Sebagian petuah lagi: bagi orang yang berakal seyogyanya tidak berharap kecuali pada tiga hal;
1. mempersiapkan bekal untuk akhirat, 
2. giat untuk penghidupan, 
3. kesenangan pada selain hal yang diharamkan

- Sebagian petuah lagi: bagi orang yang berakal seyogyanya ia memahami masanya, menerima keadaannya, menjaga lisannya, barangsiapa yang menilai ucapannya bagian dari amal ibadahnya maka ia tidak akan berkata kecuali ada faedahnya.

■▷ Aku berkata: Wahai Rasulullah, seperti apa suhuf Nabi Musa?

●▷ Beliau menjawab: Semuanya berisi pelajaran.

- Sebagian dari pelajaran itu: aku takjub meyakini datangnya kematian tetapi ia bahagia, aku takjub pada seseorang yang meyakini neraka lalu ia tertawa, aku takjub pada seseorang yang melihat dunia dan terombang-ambingnya dunia dengan segala isinya tetapi ia masih menempatinya, aku takjub pada seseorang yang meyakini takdir esok hari tetapi ia bersusah-payah, aku takjub pada seseorang yang meyakini adanya hisab (perhitungan amal) kemudian ia tidak melaksanakan amal ibadah. 


- Dalam kitab Taurat: Wahai anak Adam, jangan kalian takut pada penguasa senyampang kekuasaan-Ku masih ada, wahai anak Adam aku menciptakanmu untuk beribadah kepada-Ku, jangan kau bermain-main, Wahai anak Adam jangan kau takut kesempitan urusan rizqi senyampang perbendaharaan-Ku penuh, Wahai anak Adam aku menciptakan langit dan bumi tidak mengalami kesulitan apapun, apa mungkin aku kesulitan - Wahai anak Adam- memberimu sepotong roti setiap waktu? Wahai anak Adam, seperti halnya aku tidak menuntutmu amal ibadah esok hari, maka jangan kau menuntut padaku rizki esok hari. Wahai anak Adam, aku memiliki hak atasmu berupa kewajiban (ibadah) dan kamu berhak atasku rizki, sekalipun kamu mengingkari kewajibanmu aku tidak tidak akan mengingkari tugasku memberimu rizki atas apa yang ada. Wahai anak Adam, bila kalian rela dengan rizki yang aku bagikan niscaya aku akan menenangkan raga dan hatimu, sebaliknya, jika kamu tidak rela, aku menguasakan pada dunia hingga kamu lari darinya bak larinya binatang buas di daratan. Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, engkau tidak akan memperoleh dunia kecuali apa yang telah Aku tentukan untukmu, dank au disisi-Ku tergolong orang yang tercela.

◁BERSAMBUNG▷

SABTU 27-05-2017

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆








0 Response to "IMAN KEPADA ALLOH, MALAIKAT & KITAB ( KAJIAN 1 )"

Post a Comment

Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang

⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧

⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩

IKUTI FANS PAGE PGP