NGAJI POSO : MABADI AWALIYYAH (5)


★ NGAJI POSO ★
▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔
KITAB : Mabadi Awwaliyyah karya al-Ustadz Abdul Hamid Hakim

BAGIAN KE-LIMA (5)
▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔

Assalamu'alaikum... sugeng sore dan selamat menunggu buka puasa.. kl gak sabar ndang adzan aja mas jhoon.. hihi..

Monggo melanjutkan pembahasan beRikutnya Mas jhooon.. ⇩

▷ Pembahasan mengenai khos dan takhsis.

●▷ Khos: Sesuatu yang tidak menjangkau (mencakup) dua hal dan lebih tanpa ada batas.

●▷ Takhsis: Mengeluarkan sebagian madlul yang bersifat ‘amm.

Takhsis terbagi menjadi dua, yaitu muttasil dan munfasil. Sebagian dari yang muttasil adalah:

▷ Istisna’ (pengecualian), Allah berfirman:

والعصر ان الانسان لفي خسر إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات.

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih.”

Kata ‘illa’ pada ayat diatas mengecualikan orang-orang yang beriman dan beramal shalih saja yang tidak mengalami kerugian. Dengan demikian itu khas.

▷ Mengqayyidi (membatasi) dengan sifat. Allah berfirman:

فتحرير رقبة مؤمنة

Maka memerdekakan seorang budak yang mukmin.

Kata ‘mukmin’ merupakan sifat dari kata raqabah (budak) yang itu artinya membatasi budak yang di merdekakan itu harus yang mukmin. Dan itu berarti khas.

▷ Mentakhsis dengan ghayah (katok:jawa). Allah berfirman:

ولا تقربوهن حتي يطهرن

Jangan engkau mendekati wanita yang dalam keadaan haid sehingga ia suci.

Lafadz ‘hatta’ pada ayat diatas berarti ghayah (sampai) ia suci. Maka itu khas.

▷ Mentakhsis dengan badal. Allah berfirman:

ولله علي الناس حج البيت من استطاع اليه سبيلا

“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah”

Lafadz ‘man’ pada lafadz di atas itu membatasi orang yang mampu saja yang berkewajiban haji. Bukan selainnya. Dengan demikian merupakan khas.

Takhsis yang munfasil ada beberapa macam:

◆ Takhsis al-Qur’an dengan al-Qur’an. Allah berfirman:

ولا تنكحوا المشركات

Jangan kalian menikahi orang musyrik.
Larangan tersebut berarti umum baik orang muysrik tersebut beragama Yahudi atau Nashrani dan selainnya yang tidak beragama Islam. Kemudia ayat tersebut di takhsis dengan ayat lain:

المحصنات من الذين اوتو الكتاب من قبلكم

Dan (dihalalkan) wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al kitab sebelum kamu.

Ayat di atas men-takhsis dari yang semula diharamkan segala wanita yang tidak beragama Islam dengan ayat yang menyatakan boleh menikah wanita yang diberi kitab sebelum kamu (ahlul kitab).

◆Takhsis al-Qur’an dengan hadis. Allah berfirman:

يوصيكم الله في أولادكم للذكر مثل حظ الأنثيين

Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan.

Kata walad (anak) diatas masih bersifat umum, mencakup anak orang kafir juga. Kemudian di takhsis dengan hadis:

لا يرث المسلم الكافر ولا الكافر المسلم

Tidak bisa mewarisi orang Islam pada orang kafir dan orang kafir pada orang Islam.

Dengan demikina orang kafir tidak bisa mewarisi pada orang tuanya yang Islam.

◆Takhsis al-Quran dengan hadis. Rasul bersabda:

لا يقبل الله صلاة احدكم إذا أحدث حتي يتوض
أ
Allah tidak akan menerima shalat salah seorang dari kalian yang berhadats hingga ia berwudu’.

Hadis di atas bersifat amm, mencakup orang yang tidak menemukan air untuk berwudu’. Lalu di takhsis dengan firman Allah:

وان كنتم مرضي الي قوله فلم تجدوا ماء فتيمموا

Jika diantara kalian sakit (sampai) tidak menemukan air, maka bertayammumlah.
Dengan demikian ini mengecualikan orang yang tidak menemukan air dapat melaksanakan shalatnya dengan bertayamum.

◆ Takhsis as-sunnah dengan sunnah. Rasul bersabda:

فيما سقت السماء العشر

Tanaman yang diari dengan air hujan maka zakatnya adalah 1/10.

Hadis diatas bersifat umum baik hasil panen mencakup 5 wasaq atau tidak. Kemudian di takhsis dengan hadis:

ليس فيما دون خمسة اوسق صدقة

Tidak ada zakat bagi hasil panen yang tidak sampai 5 wasaq.

Dengan demikian ini mentakhsis hadis sebelumnya.

◆ Takhsis al-Quran dengan qiyas. Allah berfirman:

الزانية والزاني فجلدوا كل واحد منهما مائة جلدة

Seorang pr pezina dan laki-laki pezina maka jilidlah keduanya dengan 100 jilidan.

Namun jika yang melakukan zina adalah amat (budak perempuan) maka hukuman jilidnya dikurangi separuh. Berdasarkan firman Allah:

فان أتتين بفاحشة فعليهن نصف ما علي المحصنات من العذاب

Jika wanita amat melakukan keburukan maka baginya separuh dari hukuman wanita muhsan.

Dengan demikian ulama mengqiyaskan jika yang melakukan zina itu adalah budak, maka hukumannya separuh dari orang merdeka. Dengan mengqiyaskan pada amat.

◆ Takhsis as-sunnah dengan qiyas. Rasul bersabda:

لي الواجد يحل عرضه وعقوبت
ه
Orang yang menunda pembayaran bagi yang mampu membayar, halal untuk dihukum dan kehormatannya.

Tetapi ini berlaku pada selain anak pada orang tuanya, karena ulama mengqiyaskan pada ayat larangan seorang anak berkata ‘ah’ pada kedua orang tuanya.

المبحث الرابع في الخاص والتخصيص
والخاص: ما لا يتناول شيئين فصاعدا من غير حصر.
والتخصيص: إخراج بعض مدلول العام.
وهو قسمان: متصل ومنفصل.
فالمتصل أنواع:
منها الاستثناء. قال الله تعالي: والعصر ان الانسان لفي خسر إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات.
منها: التقييد بالصفة. قال الله تعالي في كفرة القتل: فتحرير رقبة مؤمنة.
منها: التخصيص بالغاية. قال الله تعالي: ولا تقربوهن حتي يطهرن.
منها: التخصيص بالبدل. قال الله تعالي: ولله علي الناس حج البيت من استطاع اليه سبيلا.
فالمنفصل انواع:
1. تخصيص الكتاب بالكتاب. قال الله تعالي: ولا تنكحوا المشركات. خصص بقوله: المحصنات من الذين اوتو الكتاب من قبلكم.
2. تخصيص الكتاب بالسنة. قال الله تعالي: يوصيكم الله في أولادكم للذكر مثل حظ الأنثيين. الشامل للولد الكافر, خصص الله بحديث الصحيحين: لا يرث المسلم الكافر ولا الكافر المسلم.
3. تخصيص السنة بالكتاب, كتخصيص حديث الصحيحين: لا يقبل الله صلاة احدكم إذا أحدث حتي يتوضأ بقوله تعالي: وان كنتم مرضي الي قوله فلم تجدوا ماء فتيمموا.
4. تخصيص السنة بالسنة, كتخصيص حديث الصحيحين: فيما سقت السماء العشر, بحديثهما: ليس فيما دون خمسة اوسق صدقة.
5. تخصيص الكتاب بالقياس, كقوله تعالى: الزانية والزاني فجلدوا كل واحد منهما مائة جلدة. فانه خص منها الامة فعليه نصف ذلك, بقوله: فان أتتين بفاحشة فعليهن نصف ما علي المحصنات من العذاب. والعبد فالقياس علي الامة في النصف ايضا.
6. تخصيص السنة بالقياس, كقوله صلعم: لي الواجد يحل عرضه وعقوبته. رواه أحمد وابن ماجه. وهذا في غير الوالد مع ولده. اما هو فانه لا يحل عرضه وعقوبته قياسا علي عدم قول اف الثابت بقوله: فلا تقل لهما أف.

▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔

☆ SEKIAN & SEMOGA BERMANFAAT ☆

Saya tutup dengan kata°° bijak dari tukang tambal ban ⇩

terkadang kita membutuhkan kesendirian pada saat kita ingin buka puasa di siang hari.

0 Response to "NGAJI POSO : MABADI AWALIYYAH (5)"

Post a Comment

Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang

⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧

⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩

IKUTI FANS PAGE PGP