NGAJI POSO : MABADI AWALIYYAH (6)
★ NGAJI POSO ★
▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔
KITAB : Mabadi Awwaliyyah karya al-Ustadz Abdul Hamid Hakim
BAGIAN KE-ENAM (6)
▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔
Assalamu'alaikum... sugeng sore dan selamat menunggu buka puasa..
Monggo melanjutkan pembahasan beRikutnya Mas jhooon.. ⇩
▷▷Pembahasan Selanjutnya mengenai nasakh.
Nasakh secara bahasa berarti menghilangkan. Dikatakan matahari men-nasakh naungan ketikan matahari menghilangkan naungan tersebut. Tetapi ada pendapat yang mengatakan maknanya adalah an-naql (memindahkan) dari perkataan ulama: sesuatu yang ada dikitab ini di nasakh yakni ketikan dipindah pada selainnya.
▷▷ Adapun nasakh secara syara’: menghapus hukum syar’i dengan dalil syar’i yang yang datang belakangan.
Nasakh ini dibagi menjadi berbagai macam:
Nasakh tulisan tetapi hukumnya tetap, seperti ketika seorang lelaki dan perempuan tua melakukan zina maka rajamlah kedua secara pasti. Umar ra. Berkata: kami telah menetukan kadarnya. Diriwayatkan oleh imam Asy-Syafii dan selainnya. Tetapi disisi lain saw merahmati orang yang melaksanakan dua orang yang berzina muhsan dalam hadis yang muttafaq alaih. Keduanya itu yang dimaksud dengan wanita dan lelaki tua.
Dinasakh hukumnya tetap tulisannya, Allah berfirman:
والذين يتوفون منكم ويذرون أزواجا وصية لأزواجهم متاعا إلى الحول
Dan orang-orang yang akan meninggal dunia di antara kamu dan meninggalkan isteri, hendaklah Berwasiat untuk isteri-isterinya, (yaitu) diberi nafkah hingga setahun lamanya
Ayat di atas menentukan bahwa iddah orang yang ditinggal wafat suaminya adalah satu tahun lamanya. Ketentuan tersebut kemudian di nasakh oleh ayat yang datang belakang, yaitu:
يتربصن بأنفسهن أربعة أشهر وعشرا
Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah Para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh hari.
Ketentuan ayat ini menasakah (menghapus) ketentuan iddah wanita yang ditinggal mati suaminya menjadi 4 bulan. Akan tetapi teks tentang ayat iddah selama setahun dalam al-Qur’an tersebut tetap dicantumkan. Ini yang dimaksud tetap rasm (tulisannya).
Menasakh dua hal sekaligus (hukum dan tulisannya), seperti hadis dari sayyidina ‘Aisyah bahwa semua susuan yang menyebabkan kemuhriman itu sepuluh kali susuan (seperti disebutkan di sebagian ayat al-Qur’an), kemudian di nasakh dengan ayat menjadi lima susuan. Kemudian Rasulullah wafat dan ayat-ayat tersebut tetap dibaca. Imam Nawawi mengelompokkan nasakh jenis pada nasakh hukum dan tilawahnya (bacaannya). {lihat al-Minhaj syarah Shahih Muslim 10/29)
Menasakh hadis dengan al-Qur’an, seperti shalat menghadap Baitul Muqaddas yang ditetapkan berdasarkan sunnah fi’liyah (perbuatan Rasul) dalam hadis Bukhari-Muslim, bahwa Rasul menghadap Baitul Muqaddaas dalam shalat selama 10 bulan, kemudian dinasakh dengan ayat:
فول وجهك شطر المسجد الحرام.
Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram menasakh hadis dengan hadis, seperti hadis riwayat Muslim:
كنت نهيتكم عن زيارة القبر فزوروها
Dulu aku melarang kalian berziarah kubur, sekarang berziarahlah.
Hadis di atas adalah hadis yang menasakh hadis yang melarang berziarah kubur sebelumnya.
Sebagian ulama berpendapat boleh menasakh al-Qur’an dengan hadis, seperti firman Allah:
كتب عليكم إذا حضر أحدكم الموت إن ترك خيرا الوصية للوالدين والأقربين.
Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, Berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya
Hal itu kemudian dinasakh dengan sabda Rasul saw:
لا وصية لورث
Tidak ada wasiat bagi ahli warits. (HR. Tirmidzi dan Ibn Majah)
المبحث الخامس في النسخ
وهو لغة الإزالة. يقال نسخت الشمس الظل إذا أزالته و رفعته بانبساطها. وقيل معناه النقل من قولهم نسخت ما في هذا الكتاب إذا نقلت ما فيه الي آخر. وشرعا: رفع حكم شرعي بدليل شرعي متأخر. وينقسم النسخ عند بعضهم الي اقسام:
1. نسخ الرسم وبقاء الحكم, نحو الشيخ والشيخة إذا زنيا فارجموها البتة. قال عمر رض. فإنا قد قدرناها. رواه الشافعي وغيره, وقد رحم صلعم المحصنين. متفق عليه. وهما المراد بالشيخ والشيحة.
2. و نسح الحكم و
0 Response to "NGAJI POSO : MABADI AWALIYYAH (6)"
Post a Comment
Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang
⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧
⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩