NGAJI POSO : MABADI AWALIYYAH (11)


★ NGAJI POSO ★
▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔
KITAB : Mabadi Awwaliyyah karya al-Ustadz Abdul Hamid Hakim

BAGIAN KE-SEBELAS (11)
▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔
Assalamu'alaikum mas jhooon.. lagi nyantai nunggu mahrib ya jhoon at ngabuberit hihi.. at mungkin lagi ngaji...

Meneruskan pembahasan yg kemarin jhooon.. monggo kito simak ⇩

▷▷ Pembahasan yang ke 12 tentang qiyas.

Qiyas merupakan salah satu hujjah dalam hukum Islam, Allah berfirman:

فاعتبروا يآأولى الأبصار

Maka ambillah (Kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, Hai orang-orang yang mempunyai wawasan.

Qiyas secara bahasa adalah memperkirakan sesuatau dengan sesuatu yang lain supaya diketahui persamaan diantara keduanya. Jika dikatakan: aku meng-qiyaskan pakaian dengan dzira’, maka yang dimaksud adalah aku memperkirakan (mengukur) dengan dzira’.

Adapun qiyas secara syara’ adalah mengembalikan far’u pada asal dengan illat yang terkumpul pada kedua dalam hukum, seperti mengqiyaskan padi pada gandum dalam hal riba dengan segala makanan. Adapun rukun daripada qiyas ada 4:

Asal adalah perkara yang sudah ada hukumnya. Seperti meminum khomr.
Far’u adalah perkara yang belum ada hukumnya. Seperti menghisap ganja.
Hukum asal adalah hukum dari asal. Seperti haram meminum khomr.
Illat hukum asal adalah illah yang terdapat dalam hukum asal, seperti illah keharaman khomr yaitu memabukkan

Qiyas ini terbagi menjadi tiga:

◆▷ Qiyas illah: illat yang ada pada suatu perkara itu menetapkan hukum. Seperti menyamakan memukul orang tua dengan berkata ah pada orang tua karena memiliki illah yang sama yaitu ‘menyakiti’. Allah berfirman:

ولا تقل لهما أف

Jangan kau berkata ah pada keduanya.

◆▷ Qiyas dilalah: illat yang ada pada sesuatu itu menjadi perantara atas suatu hukum, tetapi tidak menetapkan adanya hukum. Seperti mengqiyaskan harta anak kecil atas harta anak dewasa dalam hal wajibnya zakat, dengan kesamaan keduanya harta yang sempurna. ‘illahnya harta yang sempurna’

◆▷ Qiyas syibh: menyamakan faru yang bimbang antara dua asal dengan mana yang lebih banyak serupanya atau dengan kata lain bimbang ke arah asal yang mana illah harus dikembalikan, karena banyak keserupaan (syibh).

Seperti dalam kasus hamba yang dibunuh, maka terjadi kebimbangan hukuman bagi pembunuhnya. Disatu sisi ‘hamba sahaya’ itu merupakan manusia merdeka dari bani Adam, tapi disisi lain ia seperti harta. Jika dikembalikan pada asal ‘hamba sahaya’ sebagai manusia maka bagi pembunuhnya wajib ‘qisah’. Jika dikembalikan pada asal ‘hamba sahaya’ itu harta maka wajib bagi pembunuhnya ‘diman’.

Tapi kebimbangan antara mengembalikan pada asal sebagai manusia atau harta itu harus ditentukan dengan cara, hamba sahaya itu paling banyak serupa dengan manusia merdeka atau harta. Dan jawabannya lebih banya serupa dengan harta dengan dalil hamba sahaya bisa diperjual belikan, diwariskan, diwakafkan, dll.

المبحث الثاني عشر في القياس
القياس حجة. قال الله تعالى: فاعتبروا يآأولى الأبصار. القياس لغة: تقدير الشيء بآخر ليعلم المساواة بينهما. تقول: قست الثوب بالذراع اي قدرته به.
واصطلاحا: رد الفرع الى الاصل بعلة تجمعهما في الحكم كقياس الأرز علي البر في الربا بجامع الطعام.
واركانه اربعة:
الاصل والفرع وحكم الاصل وعلة الحكم الاصل. وهو ثلاثة اقسام:
قياس العلة: وهو ما كانت العلة فيه موجبة للحكم كقياس الضرب علي التأفيف للوالدين في الترحيم بعلة الإيذاء. قال الله تعالى: ولا تقل لهما أف.
وقياس الدلالة: وهو ما كانت العلة فيه دلالة على الحكم ولا تكون موجبة للحكم, كقياس مال الصبي علي مال البالغ في وجوب الزكاة فيه بجامع انه مال تام.
ويجوز ان يقال: لا يجب في مال الصبي كما قال به ابو حنيفة فيه قياس علي الحج فانه يجب علي البالغ ولا يجب علي الصبي.
وقياس الشبه: وهو الحاق الفرع المردد بين الاصلين بأكثرهما شبها, كما في العبد اذا اتلف فانه مردد في الضمان بين الانسان الحرمن انه آدمي فيجب علي من اتلفه القصاص وبين البهيمة من انه مال فيجب عليه قيمته وهو بالمال اكثر شبها من الحر, بدليل انه يباع ويورث ويوقف ويضمن واجزاؤه بما نقص من قيمته.

▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔

☆ SEKIAN & SEMOGA BERMANFAAT ☆

Saya tutup dengan kata°° bijak dari tukang tambal ban ⇩

Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit, bukit + bukit = 2 bukit.. bukit apakah itu

0 Response to "NGAJI POSO : MABADI AWALIYYAH (11)"

Post a Comment

Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang

⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧

⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩

IKUTI FANS PAGE PGP