LEMBU PETENG ( PUTRA RAJA BRAWIJAYA )

Ѡ Lembu Peteng; Putra Raja Brawijaya Ѡ

Disadur dr kitab Ahla al-Musamarah fi Hikayatil Auliya' al-Asyrah 7-9.

Pada suatu saat Raja Brawijaya mengalami sakit yang tak kunjung sembuh, sehingga para dokter mulai lelah mengobatinya. Lalu ada seorang dukun yang menasehati Raja Brawijaya. Ia berkata:

■▷ "Engkau tak akan sembuh dari sakitmu ini kecuali menikahi wanita yang bernama Wandan Kuning".

Wandan Kuning merupakan rakyat yg hina dan buruk rupa, Raja Brawijaya pun tidak suka padanya, tetapi rasa sangat ingin sembuh itu memaksa Brawijaya untuk menikahi Wandan Kuning.

Setelah ia menikahi Wandan Kuning dapat 3 malam, sakit Brawijaya mulai berkurang hingga tak berlangsung lama ia sembuh dari sakitnya dan kembali ke sedia kala.

setelah itu Wandan Kuning hamil, dan setelah masa kandungannya sempurna ia melahirkan seorang anak laki-laki yang tampan, Brawijaya memberinya nama Bundan Kejawan.
Setelah itu Brawijaya merasa malu pada para Patihnya, terutama di daerah Kerajaan, sebab ia telah mempunyai anak dr wanita yg hina dan buruk rupa.

Karena rasa malu itu Brawijaya mengeluarkan Wandan Kuning beserta anaknya dari kerajaan Majapahit dan menaruhnya pada seorang petani di suatu desa yang bernama Karang Jambu.

Setelah si anak itu tumbuh dewasa ia diberi nama Lembu Peteng.
Lembu Peteng tinggal disitu dalam keadaan yang buruk dan sulit perekonomoiannya, karena ia tidak memiliki pekerjaan kecuali bertani. Ia merasa malu dari masyarakat karena ia menjadi orang hina/bawahan dr golongan rakyat, sedangakan sudah tersiar kabar di masyarakat bahwa ia adl anak Raja Brawijaya.

Ia sedih karena hal itu, ia pun berfikir masalahnya dan hatinya susah terperosok dalam lembah pikiran. Akhirnya Lembu Peteng pergi meninggalkan desanya dan berkenala.. hingga sampailah ia pada suatu gunung yang bernama Kadiyeng (dieng). Disana ia menyepi dan sibuk dengan riyadoh. Dalam riyadohnya ia menyiksa nafsunya dg menyedikitkan makan, mengurangi tidur dg harapan Kendali pemerintahan tanah Jawa ada di tangannya, dibawah kekuasaan serta pemerintahannya.

Ia tak kunjung pergi dari tempat tersebut sehingga ada suara tanpa rupa (hatif) berjata:

■▷ pergilah dr tempat ini dan carilah Seorang syekh dr masyayikh zaman ini, jika engkau menemukannya maka sibuklah engkau berkhidmah (melayani) padanya, dan teruslah taat padanya.

Akhirnya Lembu Peteng keluar dr tempat persepiannya, turun dr pucuk gunung dan berkelana di bumi, ia melalui beberapa daerah, bukit, naik gunung yg amat tinggi dan turun ke jurang dan tempat-tempat angker. Ia bermusafir dari daerah ke daerah yg lain, keluad masuk desa. Semua itu dilakukannya dg meninggalkan minum-minuman dan makanan yg lezat, dan tidak memakai alas saat tidur, dengan tujuan mendapat kemuliaan diantar manusia.

Ia terus berjalan melanjutkan kelananya hingga ia sampai disuatu tempat yangmana tempat tersebut diketuai oleh Ki Tarub. Ki Tarub bertanya:

◐ ▷ Apa yang menyebabkanmu datang kemari wahai pemuda?.

■▷ Jawab Lembu Peteng: Aku datang untuk memasrahkan jiwa ragaku padamu unttuk tabarruk (ngalap berkah) dengan berkhidmah padamu.

Ki Tarub tersenyum, kemudian ia melihat Lembu Peteng dan berfirasat berdasarkan wajah serta tatapan matanya bahwa Lembu Peteng adl anak seorang Raja.

lalu Ki Tarub menanyainya tentang nama, orang tua dan asal daerahnya. Lembu Peteng menjawab:

■▷ namaku Lembu Peteng, Aku anak lk dari seorang wanita yg bernama Wandan Kuning dari desa Karang Jambu. Lalu Ki Tarub ingat bahwa Brawijaya memiliki seorang isteri yg bernama Wandan Kuning, ia pun akhirnya semua apa yg terjadi pada Lembu Peteng dan Ibunya.

kedatangan Lembu Peteng membuat Ki Tarub sangat bahagia, ia berkata pada Lembu Peteng:

◐▷ Jika kau bermaksud ber-khidmah padaku, maka lakukanlah dg sungguh² dan dengan keinginan yg kuat, niatlah dengan riyadohmu itu untuk mendapat apa yg kau inginkan yaitu kekuasan dan kerajaan.

■▷ Jawabnya: sendiko dawuh Ki.

Lembu Peteng-pun berkhidmah pada Ki Tarub siang dan malam dan riyadohnya tidak pernah terputus hingga sampai hal itu membuat Ki Tarub sangat suka pada Lembu Peteng.

◐▷ Ki Tarub bertanya: Ya bunayya, maukah engkau menikah dg putri ku yang bernama Nawangsih?.

■▷ Jawab Lembu Peteng: sendiko dawuh,dengan cinta kasih dan karamah.

★ HIKMAH DARI KISAH INI :

Seyogyanya seorang pemuda itu memiliki cita-cita yang tinggi, dengan meninggalkan bersenang-senang dg minuman, makanan dan tidur di atas kasur yg bagus dalam rangka mencari kemuliaan dan bersunggung-sungguh dalam menggapai di setiap siang dan malam hari, sebab ganjaran itu sesuai dengan kepayahan dan kemuliaan tergantung pada ketekunan dalam memperoleh.

Wallahu A'lam



واما اولاد كى تاروب المتقدم ذكره فالتى اسمها ناواع سيه فتزوجها لمبو فتع ابن براويجايا وتسمى باسم صهره تاروب وتولى مقامه وولد منها ولد اسمها كتاس فندوا . واما التى اسمها ناواع ساسى فتزوجها رادين جاكا قندر المقيم فى قرية ملايا من قرى باعكالان من جزيرة مادورا وولد له منها بنتان احداهما اسمها آسية والاخرى ديوي ايراه واما بنت كى تاروب التى اسمها ناواع اروم فتزوجها رادين شكور وهو المتولى امارة بلد ويلاتيكتا ( تومعكوع ويلاتيكتا )

Adapun putri-putri Ki Jaka Tarub yg bernama Nawang Sih,ia dipersunting oleh Pangeran Lembu Peteng ( Bondan Kejawan ) putra dari Raja Brawijaya dan berkuasa didaerah Tarub serta dikenal dengan nama Ki Tarub II kemudian dikaruniai anak bernama Ki Getas Pandawa

Adapun putri Ki Tarub yg bernama Nawang Sasi, ia dipersunting oleh Jaka Kendar yg bermukim di Malaya yaitu suatu daerah di Bangkalan pulau Madura, mereka dikaruniai 2 putri yg bernama dewi Asiyah dan Dewi Iroh.

Adapun putri Ki Tarub yg bernama Nawang Arum , ia dipersunting Raden Syakur yaitu sesosok pemimpin didaerah Wilotikto / Tumenggung Wilotikto ( ayahanda Sunan Kali jaga , wilotikto adalah suatu daerah di kabupaten Tuban - Jatim )

Wallohu A'lam

Sumber :

احلى المسامرة فى حكاية الاولياء العشرة ص

Tweet