ALIRAN YANG MASUK KE TANAH JAWA


♚ Disadur dari kitab Risalah Ahlussunnah wal Jama'ah karya KH. Hasyim Asy'ari

(Fasal)

dalam menjelaskan penduduk jawa berpegang teguh pada ideologi ‘ahlus sunnah wal jamaah’ dan menjelaskan permulaan munculnya bid’ah-bid’ah dan penyebarannya ke tanah Jawa serta menjelaskan macam-macam pelaku bid’ah yang ada pada masa ini.
Umat Islam yang berada di daerah Jawa pada zaman dahulu bersepakat dalam pandangan dan ideologi, sejalan dan sepemahaman. Dalam hal fiqih, mereka berpegangan pada madzhab yang bagus yaitu madzhab Imam Muhammad bin Idris al-Syafi’i, dalam Ushuluddin mereka berpegangan pada Imam Abi Hasan al-Asy’ari, dalam hal tasawwuf mereka berpedoman pada Imam al-Ghazali dan Imam Abi Hasan al-Syadzili, semoga Allah meridoi mereka semua.

Lalu pada tahun 1330 H bermunculan golongan yang bermacam-macam, pemikiran, pendapat yang bersebrangan, dan para pemimpinnya kontroversional, sebagian dari mereka 'salafiyyun’ yang berpegang teguh atas apa yang telah diajarkan oleh ulama terdahulu yang berupa bermadzhab tertentu dan berpedoman pada kitab yang mu’tabarah yang beredar dan mencintai ahlul bait, para wali dan orang shalih, juga tabarruk (ngalap berkah) pada mereka baik yang masih hidupa maupun yang sudah meninggal, ziarah kubur, talqin mayit, sedekah untuk mayit, meyakini adanya syafaat, bermanfaatnya doa bagi orang meninggal, tawassul dan selainnya.
Sebagian dari mereka ada golongan yang berpegangan pada pendapat Muhammad Abduh dan Rasyid Ridho, dan mereka mengadopsi perbuatan bid’ahnya Muhammad bin Abdul Wahab al-Najdi, Ahmad Ibn Taimiyah, dan kedua muridnya yang bernama Ibn Qayyim dan Ibn Abdul Hadi, mereka megharamkan perbuatan yang telah disepakati oleh ulama’ atas kesunnahannya seperti bepergian jauh dengan maksud ziarah kubur Rasulullah saw, mereka menolak perbuatan yang telah disebutkan dan juga selainnya. Ibn Taimiyah dalam fatwanya berpendapat; Apabila seseorang bepergian jauh dengan maksud ziarah ke makam Rasulullah dengan keyakinan bahwa hal itu merupakan perbuataan taat maka hal itu diharamkan berdasarkan kesepakatan orang Islam, sehingga keharamannya-pun menjadi qathi (pasti).

Al-allamah Syekh Muhammad Bahit al-Hanafi al-Muthi’i dalam kitab risalahnya yang bernama “Tathirul Fuad min Danasil I’tiqad/Mensucikan hati dari keyakinan yang kotor” berkata: golongan ini merupakan cobaan besar bagi umat Islam yang salaf (generasi lama) maupun kholaf (generasi baru), mereka menjadi aib dan memecah belah umat Islam, ia bagaikan anggota badan yang rusak yang harus dipotong sehingga tidak menjalar pada anggota lainnya. Ia bagaikan penyakit kusta yang harus dihindari. Mereka adalah golongan yang menjadikan agamanya sebagai permainan, mereka mencaci maki ulama salaf (terdahulu) dan ulama’ kholaf (generasi baru datang), mereka berkata: Mereka semua (ulama’) tidak maksum (terpelihara dari berbuat dosa), maka tidak layak mengikuti mereka, dan tidak ada bedanya antara yang sudah meninggal ataupun yang masih hidup.
Golongan tersebut menjelekkan ulama dan menyampaikan hal-hal syubhat, lalu menyebarkannya pada orang-orang yang lemah (agamanya) supaya mata orang yang awam tersebut tidak dapat melihat keburukan-keburukan mereka. Adapun misi yang dibawa mereka adalah mencetuskan permusuhan dan kebencian dan berkeliling ke belahan bumi dan berusaha membuat kerusakan. Mereka berbohong atas Allah padahal mereka mengetahui, mereka meduga bahwa telah menegakkan ‘amar ma’ruf nahi munkar/memerintahkan pada kebaikan dan melarang pada kemungkaran’, propaganda mereka lakukan dengan mengumpulkan manusia dan mengajak untuk mengikuti syara’ dan menjauhi bid’ah, padahal Allah menyaksikan bahwa mereka berbohong. Aku berkata: mungkin yang nampak darinya mereka adalah pelaku bid’ah dan mengikuti hawa nafsu.
Al-Qadhi Iyad dalam kitabnya al-Syifa berkata: Kerusakan terbesar yang mereka lakukan atas agama, dan terkadang juga masuk ke perihal duniawi berdasarkan apa yang mereka timbulkan diantara orang muslim yang berupa permusuhan yang bersifat agama yang kemudian merembet pada urusan dunia. Al-Allamah Mulla Ali al-Qari dalam penjelasannya berkata: Sesungguhnya Allah telah mengharamkan komr dan perjudian karena illah ini (permusuhan) Allah berfirman: “Setan hanya ingin menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kalian dalam minuman keras dan judi”.

Sebagian dari mereka (golongan yang muncul di tanah Jawa) adalah Rafidiyyun (sekte syiah Rafidhah) yang mencaci maki Sayyidina Aba Bakar ra. dan membenci para Sahabat ra. dan berlebih-lebihan dalam mencintai Sayyidina Ali dan ahli baitnya ra. Sayyid Muhammad dalam Syarah al-Qamus bahkan sebagian dari mereka sampi pada kafir zindiq semoga Allah menjaga kita dan segenap orang Islam darinya.
Al-Qadi Iyad dalam kitabnya al-Syifa berkata: Dari Abdullah bin Mughaffal ra. Rasulullah bersabda: takutlah pada Allah, takutlah pada Allah mengenai sahabatku, jangan engkau jadikan mereka sebagai bahan caci maki setelah kematianku. Dan barangsiapa yang mencintai mereka itu karena mereka mencintaiku, dan barangsiapa yang membenci mereka itu karena mereka membenciku. Barangsiapa yang menyakiti mereka berarti dia telah menyakitiku, dan barangsiapa yang menyakitiku berarti dia telah menyakiti Allah, barangsiapa yang menyakiti Allah dikawatirkan ia akan dihukum.
Rasul bersabda:”Jangan engkau mencela para sahabtku, barangsiapa yang mencelak mereka maka wajib atasnya laknat Allah, malaikat dan seluruh manusia, dan Allah tidak menerima darinya alam wajib ataupun sunnah.” Rasul juga bersabda: “Jangan engkau mencela para sahabatku, sungguh akan datang suatu kaum di akhir zaman yang mencela para sahabatku, jangan engkau solati mereka, jangan shalat bersama mereka, jangan engkau menikah dan bercengkarama dengan mereka, dan jika mereka sakit jangan kau jenguk”.
Dan juga Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang mencela para sahabatku maka pukullah ia”. Sesungguhnya Rasulullah telah memberitahu bahwa mencela para sahabat dan menyakitinya itu juga menyakiti Rasulullah dan menyakiti Rasulullah adalah Haram. Lalu Rasul bersabda: “Jangan kau sakiti aku dengan menyakiti sahabatku, barangsiapa yang menyakiti mereka ia telah menyakitiku”. Dan Beliau juga bersabda: “Jangan engkau menyakitiku dengan menyakiti ‘Aisyah”. Dan beliau juga bersabda tentang Fatimah: “Fatimah adalah darah dagingku, sesuatu yang menyakitinya itu juga menyakitiku”.

Sebagian dari mereka (golongan yang muncul di tanah Jawa) adalah Ibahiyyun, mereka berkata: Ketika seorang hamba telah mencapai puncak mahababbah/rasa cinta (pada Allah) maka hatinya dibersihkan dari kelalaian, dan memilih iman daripada kekufuran, ia terbebas dari perintah dan larangan, bahkan Allah tak akan memasukkannya ke neraka dengan melakukan dosa besar. Sebagian dari mereka berkata: Bagi orang yang telah mencapai puncak mahabbah maka gugur darinya tuntutan melakukan ibadah dhahir dan ibadahnya hanyalah bertafakkur dan memperbaiki akhlak batiniyahnya saja. Sayyiid Muhammad berkata dalam kitab syarah al-Ihya’: ini kafir zindiq dan tersesat, golongan ibahiyyun ini telah ada sejak zaman dahulu, mereka adalah orang bodoh dan tersesat, mereka tidak memiliki akal yang dapat digunakan untuk mengetahui ilmu syara’ sebagaimana mestinya.

ﻓﺼﻞ ( ﻓﻲ ﺑﻴﺎﻥ ﺗﻤﺴﻚ ﺃﻫﻞ ﺟﺎﻭﻯ ﺑﻤﺬﻫﺐ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ، ﻭﺑﻴﺎﻥ ﺍﺑﺘﺪﺍﺀ ﻇﻬﻮﺭ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﻭﺍﻧﺘﺸﺎﺭﻫﺎ ﻓﻲ ﺍﺭﺽ ﺟﺎﻭﻱ ﻭﺑﻴﺎﻥ ﺃﻧﻮﺍﻉ ﺍﻟﻤﺒﺘﺪﻋﻴﻦ ﺍﻟﻤﻮﺟﻮﺩﻳﻦ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺰﻣﺎﻥ. ﻗﺪ ﻛﺎﻥ ﻣﺴﻠﻤﻮﺍ ﺍﻷﻗﻄﺎﺭ ﺍﻟﺠﺎﻭﻳﺔ ﻓﻲ ﺍﻷﺯﻣﺎﻥ ﺍﻟﺴﺎﻟﻔﺔ ﺍﻟﺨﺎﻟﻴﺔ ﻣﺘﻔﻘﻰ ﺍﻵﺭﺍﺀ ﻭﺍﻟﻤﺬﻫﺐ ﻣﺘﺤﺪﻯ ﺍﻟﻤﺄﺧﺬ ﻭﺍﻟﻤﺸﺮﺏ ﻓﻜﻠﻬﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﻘﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺬﻫﺐ ﺍﻟﻨﻔﻴﺲ ﻣﺬﻫﺐ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺇﺩﺭﻳﺲ، ﻭﻓﻲ ﺃﺻﻮﻝ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻋﻠﻰ ﻣﺬﻫﺐ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺑﻲ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﺍﻷﺷﻌﺮﻱ، ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺘﺼﻮﻑ ﻋﻠﻰ ﻣﺬﻫﺐ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻐﺰﺍﻟﻲ ﻭﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺑﻲ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﺍﻟﺸﺎﺫﻟﻴﺮ.ﺽ ﺛﻢ ﺇﻧﻪ ﺣﺪﺙ ﻓﻲ ﻋﺎﻡ ﺃﻟﻒ ﻭﺛﻼﺛﻤﺎﺋﺔ ﻭﺛﻼﺛﻴﻦ ﺃﺣﺰﺍﺏ ﻣﺘﻨﻮﻋﺔ، ﻭﺁﺭﺍﺀ ﻣﺘﺪﺍﻓﻌﺔ، ﻭﺃﻗﻮﺍﻝ ﻣﺘﻀﺎﺭﺑﺔ،ﻭﺭﺟﺎﻝ ﻣﺘﺠﺎﺫﺑﺔ ﻓﻤﻨﻬﻢ ﺳﻠﻔﻴﻮﻥ ﻗﺎﺋﻤﻮﻥ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﺳﻼﻓﻬﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﻤﺬﻫﺐ ﺑﺎﻟﻤﺬﻫﺐ ﺍﻟﻤﻌﻴﻦ ﻭﺍﻟﺘﻤﺴﻚ ﺑﺎﻟﻜﺘﺐ ﺍﻟﻤﻌﺘﺒﺮﺓ ﺍﻟﻤﺘﺪﺍﻭﻟﺔ ﻭﻣﺤﺒﺔ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﻭﺍﻷﻭﻟﻴﺎﺀ ﻭﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ، ﻭﺍﻟﺘﺒﺮﻙ ﺑﻬﻢ ﺃﺣﻴﺎﺀ ﻭﺃﻣﻮﺍﺗﺎ، ﻭﺯﻳﺎﺭﺓ ﺍﻟﻘﺒﻮﺭﻭﺗﻠﻘﻴﻦ ﺍﻟﻤﻴﺖ , ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ
ﻋﻨﻪ، ﻭﺍﻋﺘﻘﺎﺩ ﺍﻟﺸﻔﺎﻋﺔ ﻭﻧﻔﻊ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻭﺍﻟﺘﻮﺳﻞ ﻭﻏﻴﺮ ﺫﻟﻚ. ﻭﻣﻨﻬﻢ ﻓﺮﻗﺔ ﻳﺘﺒﻌﻮﻥ ﺭﺃﻱ ﻣﺤﻤﺪ ﻋﺒﺪﻩ ﻭﺭﺷﻴﺪ ﺭﺿﺎ، ﻭﻳﺄﺧﺬﻭﻥ ﻣﻦ ﺑﺪﻋﺔ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻮﻫﺎﺏ ﺍﻟﻨﺠﺪﻱ ﻭﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺗﻴﻤﻴﺔ ﻭﺗﻠﻤﻴﺬﻳﻪ ﺍﺑﻦ ﺍﻗﻴﻢ ﻭﺍﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻬﺎﺩﻯ، ﻓﺤﺮﻣﻮﺍ ﻣﺎ ﺃﺟﻤﻊ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻮﻥ ﻋﻠﻰ ﻧﺪﺑﻪ، ﻭﻫﻮ ﺍﻟﺴﻔﺮ ﻟﺰﻳﺎﺭﺓ ﻗﺒﺮ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﻭﺧﺎﻟﻔﻮﻫﻢ ﻓﻴﻤﺎ ﺫﻛﺮ ﻭﻏﻴﺮﻩ. ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺗﻴﻤﻴﺔ ﻓﻲ ﻓﺘﺎﻭﻳﻪ: ﻭﺇﺫﺍ ﺳﺎﻓﺮ ﻻﻋﺘﻘﺎﺩﻩ ﺃﻧﻬﺎ ﺃﻱ ﺯﻳﺎﺭﺓ ﻗﺒﺮ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻃﺎﻋﺔ ﻛﺎﻥ ﺫﻟﻚ ﻣﺤﺮﻣﺎ ﺑﺈﺟﻤﺎﻉ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻓﺼﺎﺭ ﺍﻟﺘﺤﺮﻳﻢ ﻣﻦ ﺍﻻﻣﻮﺭ ﺍﻟﻤﻘﻄﻮﻉ ﺑﻪ. ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﺨﻴﺖ ﺍﻟﺤﻨﻔﻲ ﺍﻟﻤﻄﻴﻌﻲ ﻓﻲ ﺭﺳﺎﻟﺘﻪ ﺍﻟﻤﺴﻤﺎﺓ “ ﺗﻄﻬﻴﺮ ﺍﻟﻔﺆﺍﺩ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻧﺲ ﺍﻻﻋﺘﻘﺎﺩ " ﻭﻫﺬﺍ ﺍﻟﻔﺮﻳﻖ ﻗﺪ ﺍﺑﺘﻠﻲ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻮﻥ ﺑﻜﺜﻴﺮ ﻣﻨﻬﻢ ﺳﻠﻔﺎ ﻭﺧﻠﻔﺎ، ﻓﻜﺎﻧﻮﺍ ﻭﺻﻤﺔ ﻭﺛﻠﻤﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻭﻋﻀﻮﺍ ﻓﺎﺳﺪﺍ ﻳﺠﺐ ﻗﻄﻌﻪ ﺣﺘﻰ ﻻ ﻳﻌﺪﻯ ﺍﻟﺒﺎﻗﻲ، ﻓﻬﻮ ﻛﺎﻟﻤﺠﺬﻭﻡ ﻳﺠﺐ ﺍﻟﻔﺮﺍﺭ ﻣﻨﻪ ﻓﺎﻧﻬﻢ ﻓﺮﻳﻖ ﻳﻠﻌﺒﻮﻥ ﺑﺪﻳﻨﻬﻢ , ﻳﺬﻣﻮﻥ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺳﻠﻔﺎ ﻭﺧﻠﻔﺎ، ﻭﻳﻘﻮﻟﻮﻥ ﺇﻧﻬﻢ ﻏﻴﺮ ﻣﻌﺼﻮﻣﻴﻦ ﻓﻼ ﻳﻨﺒﻐﻲ ﺗﻘﻠﻴﺪﻫﻢ، ﻻ ﻓﺮﻕ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺑﻴﻦ ﺍﻻﺣﻴﺎﺀ ﻭﺍﻻﻣﻮﺍﺕ ﻭﻳﻄﻌﻨﻮﻥ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻭﻳﻠﻘﻮﻥ ﺍﻟﺸﺒﻬﺎﺕ، ﻭﻳﺬﺭﻭﻧﻬﺎ ﻓﻲ ﻋﻴﻮﻥ ﺑﺼﺎﺋﺮ ﺍﻟﻀﻌﻔﺎﺀ ﻟﺘﻌﻤﻰ ﺃﺑﺼﺎﺭﻫﻢ ﻋﻦ ﻋﻴﻮﺏ ﻫﺆﻻﺀ ﻳﻘﺼﺪﻭﻥ ﺑﺬﻟﻚ ﺇﻟﻘﺎﺀ ﺍﻟﻌﺪﺍﻭﺓ ﻭﺍﻟﺒﻐﻀﺎﺀ ﺑﺤﻠﻮﻟﻬﻢ ﺍﻟﺠﻮ ﻭﻳﺴﻌﻮﻥ ﻓﻲ ﺍﻷﺭﺽ ﻓﺴﺎﺩﺍ، ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ ﻋﻠﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻜﺬﺏ ﻭﻫﻢ ﻳﻌﻠﻤﻮﻥ، ﻳﺰﻋﻤﻮﻥ ﺃﻧﻬﻢ ﻗﺎﺋﻤﻮﻥ ﺑﺎﻷﻣﺮ ﺑﺎﻟﻤﻌﺮﻭﻑ ﻭﺍﻟﻨﻬﻲ ﻋﻦ ﺍﻟﻤﻨﻜﺮ، ﺣﺎﺿﻮﻥ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻋﻠﻰ ﺍﺗﺒﺎﻉ ﺍﻟﺸﺮﻉ ﻭﺍﺟﺘﻨﺎﺏ ﺍﻟﺒﺪﻉ، ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻳﺸﻬﺪ ﺃﻧﻬﻢ ﻟﻜﺎﺫﺑﻮﻥ. ﻗﻠﺖ: ﻭﻟﻌﻞ ﻭﺟﻬﻪ ﺃﻧﻬﻢ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﻭﺍﻷﻫﻮﺍﺀ. ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻘﺎﺿﻲ ﺍﻟﻌﻴﺎﺽ ﻓﻲ ﺍﻟﺸﻔﺎ: ﻭﻛﺎﻥ ﻣﻌﻈﻢ ﻓﺴﺎﺩﻫﻢ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭﻗﺪ ﻳﺪﺧﻞ ﻓﻲ ﺃﻣﻮﺭ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺑﻤﺎ ﻳﻠﻘﻮﻥ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺪﺍﻭﺓ ﺍﻟﺪﻳﻨﻴﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﺗﺴﺮﻯ ﻟﺪﻧﻴﺎﻫﻢ . ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﻣﻼ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻘﺎﺭﻯ ﻓﻲ ﺷﺮﺣﻪ: ﻭﻗﺪ ﺣﺮﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺍﻟﺨﻤﺮ ﻭﺍﻟﻤﻴﺴﺮ ﻟﻬﺬﻩ ﺍﻟﻌﻠﺔ ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻝ ﺗﻌﺎﻟﻰ {ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻳُﺮِﻳﺪُ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ﺃَﻥْ ﻳُﻮﻗِﻊَ ﺑَﻴْﻨَﻜُﻢُ ﺍﻟْﻌَﺪَﺍﻭَﺓَ ﻭَﺍﻟْﺒَﻐْﻀَﺎﺀَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺨَﻤْﺮِ ﻭَﺍﻟْﻤَﻴْﺴِﺮِ
ﻭﻣﻨﻬﻢ ﺭﺍﻓﻀﻴﻮﻥ ﻳﺴﺒﻮﻥ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﺃﺑﺎ ﻳﻜﺮ ﻭﻋﻤﺮ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ ﻭﻳﻜﺮﻫﻮﻥ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ ﻭﻳﺒﺎﻟﻐﻮﻥ ﻫﻮﻯ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻋﻠﻲ ﻭﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻪ ﺭﺿﻮﺍﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻬﻢ. ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺴﻴﺪ ﻣﺤﻤﺪ ﻓﻲ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻘﺎﻣﻮﺱ : ﻭﺑﻌﻀﻬﻢ ﻳﺮﺗﻘﻲ ﺍﻟﻲ ﺍﻟﻜﻔﺮ ﻭﺍﻟﺰﻧﺪﻗﺔ ﺃﻋﺎﺫﻧﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻣﻨﻬﺎ . ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻘﺎﺿﻲ ﻋﻴﺎﺽ ﻓﻲ ﺍﻟﺸﻔﺎ: ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻣﻐﻔﻞ ﺭ. ﺽ . ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝُ ﻩ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: { ﻩ ﺍﻟﻠﻪَ ﻩ ﺍﻟﻠﻪَ ﻓﻲ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻲ ﻩ ﺍﻟﻠﻪَ ﻩ ﺍﻟﻠﻪَ ﻓﻲ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻲ، ﻻ ﺗَﺘﻬﺨِﺬﻭﻫُﻢْ ﻏﺮﺿﺎ ﺑَﻌْﺪِﻱ، ﻓَﻤَﻦْ ﺃَﺣَﺒﻬﻬُﻢْ ﻓَﺒِﺤُﺒﻬﻲ ﺃَﺣَﺒﻬﻬُﻢْ، ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﺑْﻐَﻀَﻬُﻢْ ﻓَﺒِﺒُﻐْﻀِﻲ ﺃَﺑْﻐَﻀَﻬُﻢْ، ﻭَﻣَﻦْ ﺁﺫَﺍﻩ ﻡْ ﻓَﻘَﺪْ ﺁﺫَﺍﻧِﻲ، ﻭَﻣَﻦْ ﺁﺫَﺍﻧِﻲ ﻓﻘﺪ ﺍﺫﻱ ﺍﻟﻠﻪَ، ﻭَﻣَﻦْ ﺁﺫَﻯ ﻩ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳُﻮْﺷِﻚُ ﺃَﻥْ ﻳَﺄْﺧُﺬَﻩ }، ﻭﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝُ ﻩ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: { ﻻَ ﺗَﺴُﺒُّﻮﺍ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻲ، ﻓﻤﻦ ﺳﺒﻬﻢ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻪِ ﻟَﻌْﻨَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺍﻟﻤَﻼَﺋِﻜَﺔِ ﻭَﺍﻟﻨَﺎﺱِ ﺃَﺟْﻤَﻌِﻴْﻦَ، ﻻَ ﻳَﻖْ ﺑَﻞُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻣِﻨْﻪُ ﺻَﺮْﻓﺎً ﻭﻻَ ﻋَﺪْﻻً }، ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻻ ﺗﺴﺒﻮﺍﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻲ، ﻓﺈﻧﻪُ ﻳَﺠِﻰْﺀُ ﻗَﻮْﻡٌ ﻓِﻲْ ﺁﺧِﺮِ ﺍﻟﺰَﻣَﺎﻥِ ﻳَﺴُﺒُّﻮْﻥَ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻲْ، ﻓَﻼَ ﺗُﺼَﻠﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ، ﻭَﻻَ ﺗُﺼَﻞَ ﻣَﻌَﻬُﻢْ، ﻭﻻ ﺗﻨﺎﻛﺤﻮﻫﻢ ﻭَﻻَ ﺗُﺠَﺎﻟِﺴُﻮْﻫُﻢْ ، ﻭَﺇِﻥْ ﻣَﺮِﺿُﻮْﺍ ﻓَﻼَ ﺗَﻌُﻮْﺩُﻭْﻫُﻢ }،ﻭﻋﻨﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: {ﻣَﻦْ ﺳَﺐَّ ﺃﺻﺤﺎﺑﻲ ﻓَﺎﺿْﺮِﺑُﻮْﻩ}، ﻭﻗﺪ ﺃﻋﻠﻢ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻥ ﺳﺒﻬﻢ ﻭﺃﺫﺍﻫﻢﻳﺆﺫﻳﻪ، ﻭﺁﺫﻯ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺣﺮﺍﻡ ﻓﻘﺎﻝ: ﻻﺗﺆﺫﻭﻧﻲ ﻓِﻲْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻲْ، ﻭَﻣَﻦْ ﺁﺫَﺍﻫُﻢْ ﻑ ﻗَﺪْ ﺁﺫَﺍﻧِﻲْ }، ﻭﻗﺎﻝ ﻻ ﺗﺆﺫﻭﻧﻲ ﻓِﻲْ ﻓﻲ ﻋﺎﺋﺸﺔ}، ﻭﻗﺎﻝ ﻓﻲ ﻓﺎﻃﻤﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﺎ : {ﺑﻀﻌﺔ ﻣﻨﻲ، ﻳﺆﺫﻳﻨﻲ ﻣﺎ ﺁﺫﺍﻫﺎ.} ﻭﻣﻨﻬﻢ ﺇﺑﺎﺣﻴﻮﻥ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ: ﺇﻥ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﺇﺫﺍ ﺑﻠﻎ ﻏﺎﻳﺔ ﻟﻤﺤﺒﺔ ﻭﺻﻔﺎ ﻗﻠﺒﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻐﻔﻠﺔ، ﻭﺍﺧﺘﺎﺭ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ ﻋﻠﻲ ﺍﻟﻜﻔﺮ ﻭﺍﻟﻜﻔﺮﺍﻥ ﺳﻘﻂ ﻋﻨﻪ ﺍﻷﻣﺮ ﻭﺍﻟﻨﻬﻲ، ﻭﻻ ﻳﺪﺧﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﺑﺎﺭﺗﻜﺎﺏ ﺍﻟﻜﺒﺎﺋﺮ. ﻭﺑﻌﻀﻬﻢ ﻳﻘﻮﻝ : ﺇﻧﻪ ﺗﺴﻘﻂ ﻋﻨﻪ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ ﺍﻟﻈﺎﻫﺮﺓ ﻭﺗﻜﻮﻥ ﻋﺒﺎﺩﺗﻪ ﺍﻟﺘﻔﻜﺮ ﻭﺗﺤﺴﻴﻦ ﺍﻷﺧﻼﻕ ﺍﻟﺒﺎﻃﻨﺔ. ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺴﻴﺪ ﻣﺤﻤﺪ ﻓﻲ ﺷﺮﺡ ﺍﻹﺣﻴﺎﺀ: ﻭﻫﺬﺍ ﻛﻔﺮ ﻭﺯﻧﺪﻗﺔ ﻭﺿﻼﻟﺔ، ﻭﻟﻜﻦ ﺍﻹﺑﺎﺣﻴﻮﻥ ﻣﻮﺟﻮﺩﻭﻥ ﻣﻦ ﻗﺪﻳﻢ ﺍﻟﺰﻣﺎﻥ، ﺟﻬﺎﻝ ﺿﻼﻝ ﻟﻴﺲ ﻟﻬﻢ ﺭﺃﺱ ﻳﻌﻠﻢ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺍﻟﺸﺮﻋﻲ ﻛﻤﺎ ﻳﻨﺒﻐﻲ .

0 Response to "ALIRAN YANG MASUK KE TANAH JAWA"

Post a Comment

Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang

⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧

⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩

IKUTI FANS PAGE PGP