LEMBARAN PANCASILA - MBAH LIEM


★◈LEMBARAN PANCASILA◈★
﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

kenal sama Kiyai Muslim Rifa'i Imampuro... ia .yang akrab disapa Mbah LIM ? blm kenal? hadeccch... kok gung kenal kie piye tho jhoon... kl gt kita kenalan sebentar ya jhoon... NEX ⇩

Mbah Lim adalah kiyai nyentrik tapi sangat ramah, Bukan Mbah Lim kalau tidak nyentrik. Pesantren yang diasuh Mbah Lim itu pun diberi nama Pesantren ♚Al Muttaqien Pancasila Sakti♚ bertempat di Kecamatan Karang Anom, Klaten. hhhehhe... dah itu aja perkenalannya... kl pgn tau lebih jelas obral abrik aja mbah google.

nich ada ceritanya Mbah Lim joooon.. ⇩

→Selain tamu dari rembang ada juga tamu dari Semarang yang sowan Mbah Lim malam itu.

◐▷ “Nginap… nginap… nginap…?” Mbah Lim bertanya pada tamu Semarang. (gaya khas mbah Lim Mengulang°° kata)

◆▷ “Pulang saja, Mbah… masih banyak kendaraan umum kok…” jwb tamu itu

Mbah Lim menyuruh tamu rembang mengambilkan kaleng biskuit di pojok ruangan. ⇨ Dibukanya kaleng itu –yang ternyata berisi uang receh– lalu dijumputnya uang ribuan selembar demi
selembar,

◐▷ “Ketuhanan Yang Maha esa…”, selembar ribuan dielus-elusnya,
◐▷ “Kemanusiaan yang adil dan beradab…”, selembar lagi,
◐▷ “Persatuan Indonesia…”, dan seterusnya hingga lima lembar,
◐▷ “Pas… pas… Pancasila… Pancasila…”,

lalu diulurkannya uang lima ribu itu pada
tamu Semarang,

◐▷ “Ongkos bis… ongkos bis…”.

Si tamu geragapan menolak,

◆▷ “Jangan, Mbah!” katanya, nyaris seperti orang panik,
◆▷ “Saya yang ngaturi Simbah!”

Dengan gugup ia ulurkan sebuah amplop.
Mbah Lim menjemput amplop dan
menggenggam tangan si tamu erat-erat, lalu menoleh kepada Tamu rembang sambil mengedipkan-ngedipkan mata,⇩

◐▷ “Mancing… mancing… mancing…”, kata mbah Lim.

→Setelah tamu itu pergi, gantian Mbah Lim bertanya pada tamu Rembang,

◐▷ “Kalau kamu… tak sangoni apa
ninggali… ?” (Kuberi sangu atau meninggalkan uang untukku?)

Demi keseimbangan alam, saya merasa punya beban moral untuk memerdekakan
kendablegan, (batin tamu rembang)

▶“Saya minta sangu saja, Mbah!”

◐▷ “Bodong… bodong… bodong…!” Mbah Lim menggosok-gosokkan kelima lembar “ribuan Pancasila” ke jidat tamu rembang itu. hhhh...hhh..

khususon Mbah Lim ... alfatihah..!!

SEKIAN

Disadur dari terong gosong

saya tutup dengan kata°° bijak dari tukang tambal ban⇩

keseimbangan akhlaq itu sangat penting sekali, lihat SIKON sblm bertindak, gak kalah pentingnya keseimbangan saat tarik ulur dalam mencetak keterunan.

1 Response to "LEMBARAN PANCASILA - MBAH LIEM"

Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang

⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧

⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩

IKUTI FANS PAGE PGP