MEMORIAM SIMBAH KH ZAINAL ARIFIN MUNAWWIR


★◈MEMORIAM SIMBAH KH ZAINAL ABIDIN MUNAWWIR◈★
▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂

Assalamu'alaikum jhooon... selamat beraktifitas mawon...
perlu sejuta rasa untuk menggambarkan kepribadian indah beliau yakni simbah kh zainal Abidin munawwir pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak , ketawadlu'an, kesederhanaan, keilmuan, kebijakan, ke wira'ian.. Beliau bukan tipe ulama yang mencari popularitas dengan banyak bicara mengucapkan kata-kata penuh istilah maupun mengobral kalimat-kalimat mutiara singkat. Beliau lebih banyak menunjukkan budi pekerti luhur beliau dengan peri-kehidupan yang dihiasi akhlak.
terasa berat saat beliau telah sowon wonten ngerso dalem Alloh.. kehilangan sesosok ulama' yang sangat kita sayangi.. tp setiap insan pasti merasakan kematian, itu sudah suratan dariNYA..
Doa kami... semoga beliau mendapat derajat yang tinggi di sisiNYA dan semoga kita kelak di kumpulkan dengan beliau°° para ulama' illah ... AMIIN.
kini PGP suguhkan kisah°° beliau dalam sebuah judul MEMORIAM SIMBAH ZAINAL MUNAWWIR ... monggo kita simak ⇩⇩
________________________________________

Ketika dulu ingin naik haji, Mbah Zainal Abidin Munawwir menabung segobang demi segobang. Berapa pun yang terkumpul setiap tahun, beliau menzakatinya, walaupun belum mencapai nishob. Mbah Ali Ma'shum rahimahullah, kakak ipar dan gurunya, terkekeh-kekeh mendengar laku yang demikian itu.
◆▷ "Itu fiqh model apa?" beliau meledek.
Dengan mesem (yang hingga kini jarang terlihat beliau tertawa hingga kelihatan giginya), yang diledek hanya bergumam,
●▷ "Yah... siapa tahu yang begini ini lebih disukai Pengeran..."
Mbah Ali Ma'shum jelas hapal tingkah adik ipar sekaligus anak muridnya itu.
◆▷ "Zainal itu adikku yang paling antik!" kata Mbah Ali, setengah bergurau..
◆▷ "Dia itu cagaknya langit. Selama dia masih ada, nggak bakalan kiamat!”
________________________________________
Pada waktu yang lain, Mbah Zainal menyuruh Kang (sekarang kiyai) Ali As'ad, santrinya, untuk membelikan pedal sepeda karena milik beliau sudah rusak. Tapi kebetulan Kang Ali As'ad punya sepasang pedal masih bagus yang tak terpakai. Maka ia tawarkan untuk dipakai Mbah Zainal, dan diterima. Saat hendak berangkat haji beberapa bulan kemudian, Mbah Zainal memanggil Kang Ali As'ad.
●▷ "Ada apa, Mbah?"
Mbah Zainal mengulurkan sepasang pedal sepeda.
◆▷ "Ini pedalmu yang dulu kupinjam, kukembalikan. Aku mau pergi haji... biar nggak ada tanggungan lagi..."
________________________________________

Mbah Zainal Abidin Munawwir juga pernah satu periode menjadi anggota DPRD Kabupaten Bantul, wakil dari Partai Nahdlatul Ulama. Selama itu, beliau wira-wiri ke kantor tiap hari dengan sepeda onthel tua miliknya. Beliau juga tidak mau mengambil gaji bulanannya maupun uang apa pun dari DPRD itu, karena menganggapnya syubhat. Beliau ngotot mengandalkan nafkah hanya dari telur sejumlah bebek yang dipeliharanya.
●▷ "Karena Kang Zainal nggak mau, ya aku yang ngambil gajinya", ▷ kata kiyai Ahmad Warson Munawwir, adik Mbah Zainal, sambil senyum-senyum menikmati kenangannya.
●▷ "Waktu itu Kang Zainal belum kawin", Mbah Warson menyambung,
●▷ "sedangkan aku pengantin baru. Jadi... aku yang kawin, Kang Zainal yang menafkahi!"
________________________________________

■▷ "Ke Nggading berapa, Kang?" Mbah Zainal Abidin Munawwir, Krapyak, menawar becak.
◆▷ "Monggo mawon. Terserah panjenengan, Mbah", tukang becak pasrah karena sudah kenal.
■▷ "Nggak bisa! Sampeyan harus kasih harga!"
◆▷ "Yah... seribu, Mbah".
Itu harga yang cukup lazim waktu itu, walaupun sedikit agak mahal.
■▷ "Lima ratus ya!"
Tukang becak nyengir,
◆▷ "Masih kurang, Mbah..."
■▷ "Enam ratus!"
Tukang becak masih nyengir.
■▷ "Ya sudah... tujuh ratus!"
Tukang becak sungkan membantah lagi dan mempersilahkan Mbah Zainal naik. Sampai tempat tujuan, Mbah Zainal mengulurkan selembar uang ribuan tapi menolak kembaliannya. Tukang becak bengong.
■▷ "Kalau tadi kita sepakat seribu, aku cuma dapat pahala wajib", kata Mbah Zainal,
■▷"kalau begini ini kan yang tiga ratus jadi shodaqohku".
________________________________________

Untuk urusan makanan, selama ini beliau dikenal tidak doyan makan makanan dari sesuatu yang bernyawa (daging/telur). Beliau terbiasa hanya berlauk tahu/tempe, bahkan beliau lebih sering seharian hanya mengkonsumsi mie instan, itupun setengah porsi.
Beliau juga tidak suka makanan yang terlalu beraroma. Suatu ketika di dapur, Bu Nyai Ida (istri beliau) memasak makanan yang aromanya tercium hingga ruang tamu tempat Mbah Zainal berada saat itu.
■▷ “Masak apa to Da? Kok bikin bau sampai sini. Mbok jangan masak yang baunya berlebihan seperti itu, saya ndak mau makan”
Bu Nyai Ida yang sudah terlanjur masak pun hanya bisa menimpali sederhana
●▷ “Ini sudah matang. Ya sudah kalau tidak mau ini makanannya saya buang saja”
Mbah Zainal kaget,
■▷ “Eh, jangan. Yasudahlah, sini saya makan saja.”
________________________________________

Suatu hari, KH Munawwar mengantarkan beliau memenuhi undangan salah seorang alumni di luar kota. Ketika itu acara makan siang di sebuah tempat pemancingan ikan. Mbah Zainal yang sehari-harinya dipenuhi puasa sunnah, memperhatikan ikan-ikan yang dipancing. Ia yang begitu sensitif dan peka perasaannya, langsung memanggil KH Munawwar.
■▷ “Eh eh, itu mancing ikannya kok di tusuki di mulutnya pakai pengait?”
KH Munawwar dan yang lain pun kebingungan,
●▷ “Ya memang seperti itu caranya mancing ikan mbah” Jawab KH Munawwar.
Mbah Zainal dengan agak tidak terima langsung menimpali,
■▷ “Coba kalau mulutmu yang ditusuki seperti itu bagaimana?”
________________________________________

Masih banyak lagi kisah-kisah penuh hikmah dari beliau. Cerita-cerita seperti ini dikenal luas terutama di kalangan santri beliau.
♚ Ilaa hadlrotisy-Syaikh Zainal Abidin bin Muhammad Munawwir bin Abdillah Rosyad, Al-Faatihah.....

SEKIAN

Saya tutup dengan kata°° bijak dari tukang tambal ban ⇩⇩

ulama' adalah pewaris nabi, dan anak adalah pewaris bapak makanya itu perbanyaklah anakmu.

0 Response to "MEMORIAM SIMBAH KH ZAINAL ARIFIN MUNAWWIR"

Post a Comment

Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang

⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧

⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩

IKUTI FANS PAGE PGP