CARA KIAI UMAR MANGKUYUDAN HADAPI BAYI REWEL
★ CARA KIAI UMAR MANGKUYUDAN HADAPI BAYI REWEL ★
Assalamu'alaikum mas & mbak jhooon semuanya.. ketemu lagi dengan PGP yang penuh cinta ini, semoga dengan rasa cinta kita pada para ulama', kiyai, habaib dan para orang orang soleh membuat kita bisa berkumpul cangkruan sambil ngopi disurga bersama beliau beliau nantinya. Amiin..
Bayi itu ibarat kertas putih yang tidak ada dosa, jadi tinggal bagaimana orang tua mengisi kertas itu... karena blm terjamah dosa tak dielakkan bayi lebih bisa melihat hal2 gaib yang kita sendiri tak bisa melihatnya kecuali orang2 khusus, makanya itu bayi sering rewel, bayipun punya perlakuan berbeda2 ketika menangis (rewel ) tergantung orang tuanya, dan ini kisah perlakuan kiyai umar pada bayi yg rewel :
Suatu ketika ada salah satu cucu Kiai Umar bin Abdul Mannan asal Mangkuyudan, Solo, yang sangat rewel. Bahkan, setiap hari orang tuanya harus begadang hingga dini hari karena ulah sang bayi yang selalu menangis tersedu. Penyebabnya pun tak diketahui dengan jelas dan berbagai cara yang telah dilakukan orang tua dalam rangka menenangkan sang buah hati, juga tak menuai hasil sama sekali.
Merasa tak tahan terhadap sikap sang anak, orang tua tersebut berinisiatif untuk sowan kepada Kiai Umar agar disuwuk, didoakan supaya sang bayi mendapat ketenangan. Ia kemudian matur kepada kiai,
●▷ "Mbah niki pripun,putra kula kok rewel sanget (Mbah ini bagaimana, kok anak saya rewel sekali)?”
Mendengar aduan orang tua sang bayi, Kiai Umar malah tersenyum dan menimang-nimang bayi tersebut. Kemudian ia berkata,
★▷ "Iki ora nangis iki, bayi iki lagi nderes, lagi ngaji. Ayo sing banter ngajine, ayo sing kenteng nderese!
(Bayi ini (hakikatnya) tidak sedang menangis, bayi ini sedang mendaras Al-Qur’an. Ayo yang keras ngajinya, ayo yang kuat tadarusnya!),” kata Kiai Umar seraya mengelus-elus sang bayi.
Mendengar hal tersebut, kedua orang tua tersebut hanya bisa mengamini saja.
Berharap apa yang dikatakan kiai pengasuh Pesantren Al Muayad Mangkuyudan Solo ini menjadi doa yang terkabul di kemudian harinya.
Dan ternyata benar. Seiring berjalannya waktu. Sang bayi tumbuh menjadi pribadi yang cinta akan Al-Qur’an. Hal itu terbukti dengan berhasilnya ia mengkhatamkan hafalan Al-Qur’an 30 juz, di usianya yang masih belasan tahun.
Dari kisah tersebut dapat diambil hikmah bahwa dalam menanggapi kenakalan buah hati—atau segala sesuatu yang timbul darinya yang tak mengenakkan hati—sebaikanya ditanggapi dengan kata-kata yang positif. Jangan malah mengelurkan kata-kata kotor atau mengumpat sang anak, yang bisa jadi itu malah menjadi doa buruk yang terkabulkan. Na'udzubillah.
Kisah ini pernah dituturkan Pengasuh Pesantren Sirojuth Tholibin Brabo Tanggungharjo Grobogan, KH Muhammad Shofi Al Mubarok yang juga salah satu cucu KH Umar bin Abdul Mannan Solo.
Dikolak dari ULAMA & KIAI Nusantara & nu online
SEKIAN
Saya tutup dengan kata°° bijak dari tukang tambal ban ⇩⇩
jangan samakan kecantikan istri kita dengan istri orang lain, karena yang tau kecantikannya adalah kita yang mencintainya.
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Link Asal : Pengemis Gurun Pasir - PGP
0 Response to "CARA KIAI UMAR MANGKUYUDAN HADAPI BAYI REWEL"
Post a Comment
Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang
⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧
⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩