TENTANG DOSANYA SESEORANG YANG MENGAJAK PADA JALAN YANG SESAT DAN PERBUATAN YANG BURUK ( KAJIAN 10 )
★ NGAJI POSO ★
▷ KAJIAN : 10 ( KE-SEPULUH)
▷ KITAB : RISALAH AHLI SUNAH WAL JAMA'AH
╰●▷ TENTANG DOSANYA SESEORANG YANG MENGAJAK PADA JALAN YANG SESAT DAN PERBUATAN YANG BURUK ◁●╮
✔ Allah SWT. berfirman :
ليحملوا اوزارهم كاملة يوم القيامة ومن اوزار الذين يضلّونهم
“(Ucapan dan perbuatan mereka)-lah yang menyebabkan mereka harus memikul dosa-dosa mereka dengan sepenuh-penuhnya pada hari Qiamat, dan juga dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu”. (Al-Nahl : 25)
✔Imam Abu Dawud dan Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairoh Ra. Ia berkata : Rasulullah saw. Bersabda :
من دعا الى هدى كان له من الأجر مثل أجور من تبعه لاينقص ذلك من أجورهم شيئا , ومن دعا الى ضلالة كان عليه من الإثم مثل أثام من تبعــه لاينقـص ذلك من أثامـهم شيئا
“Barang siapa mengajak menuju hidayah Tuhan maka baginya pahala sebagaimana pahalanya orang-orang yang mengikutinya tanpa sedikitpun berkurang. Namun senaliknya barang siapa mengajak orang lain pada kesesatan jalan Tuhan maka baginya dosa sebagaimana dosanya orang-orang yang mengikutinya tanpa berkurang sedikitpun dari dosa-dosa mereka.”
✔Dalam sebuah riwayat Imam Muslim menceritakan dari Abdur Rahman bin Hilal dari Jarir bin Abdullah al–Bakhliy Ra. dalam sebuah haditsnya yang cukup panjang ia berkata : Rasulullah saw. Bersabda :
من سنّ فى الإسلام سنة حسنة فله اجرها وأجر من عمل بها بعده من غير ان ينقص من أجورهم شيئا , ومن سن فى الإسلام سنة سيّئة كان عليه وزرها ووزر من عمل بها بعده من غير أن ينقص من اوزارهم شيئا.
“Barang siapa merintis sebuah tuntunan yang baik di dalam Islam, maka baginya mendapatkan pahala kebaikan tersebut dan juga pahalanya orang-orang setelahnya yang mengamalkan tuntutan kebaikan tersebut, tanpa berkurang sedikitpun dari pahala-pahala mereka. Dan barang siapa membuat tuntutan pada jalan keburukan dalam agama Islam, maka dilimpahkanlah dosa baginya, dan iapun harus mennaggung dosa-dosa orang-orang setelahnya yang mengikuti jalan keburukan tersebut tanpa berkurang sedikitpun dari dosa-dosa mereka”.
Imam Mujahid Ra. ketika menafsiri ayat yang dituturkan di muka menyebutkan : “Mereka (yang berkata dan berbuat keburukan) harus menanggung, dosa-dosa mereka sendiri dan dosa orang-orang yang mengikuti dan mentaati mereka tanpa ada keringanan pembebasan sedikitpun dari orang-orang yang mengikuti mereka”.
✔Imam Al-Turmudzi meriwayatkan sebuah hadits dari Amr bin ‘Auf Ra. Rasulullah bersabda :
من أحي سنة من سنتى قد أميتت بعدى كان له من الأجر مثل أجرمن عمل بها من غير أن ينقص ذلك من أجورهم شيئا , ومن إبتدع بدعة ضلالة لاترضى الله ورسوله كان عليه مثل أثام من عمل بها لاينقص ذلك من اوزار الناس شيئا.
“Barang siapa menghidupkan tuntunan dari sunnahku yang telah mati, setelah kewafatanku, maka baginya mendapatkan pahala sebagaimana pahalanya orang-orang yang mengamalkan tuntunan kebaikan itu tanpa berkurang sedikitpun dari pahala-pahala mereka, dan barang siapa menciptakan bid’ah atau tuntunan menyesatkan yang tidak di ridloi oleh Allah swt. dan Rasul – Nya, maka dilimpahkan padanya dosa dan dosanya orang-orang yang mengamalkan perbuatan bid’ah itu, tanpa berkurang sedikitpun dari dosa-dosa mereka”.
✔Sebuah riwayat juga menceritakan dari Imam Thabrani dan shahabat Abi Hurairoh Ra. Ia berkata : Rasulullah saw. Bersabda :
المتمسك بسنتى عند فساد أمّتى له أجر مائة شهيد
“Seseorang yang eksis berpegang teguh dalam menjalankan sunnahku pada saat carut marutnya ummatku, maka baginya pahala sebagaimana pahalanya 100 orang yang mati syahid.”
◁◁BERSAMBUNG▷▷
{SEKIAN & SEMOGA BERMANFAAT}
TEKS ARAB
=========
(فصل) في بيان إثم من دعا إلى ضلالة أو سن سنة سيئة
قال الله سبحانه وتعالى: {لِيَحْمِلُوا أَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمِنْ أَوْزَارِ الَّذِينَ يُضِلُّونَهُمْ}.
وأخرج أبو داود والترمذي عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم: {مَنْ دَعا إلى هُدىً كانَ لَهُ مِنَ الأجْرِ مِثْلَ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لا يَنْقُصُ ذلك مِنْ أُجُورِهِمْ شَيئا. وَمَنْ دَعا إلى ضَلالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الإِثْمِ مِثْلُ آثامِ مَنْ تَبِعَهُ لا يَنْقُصُ ذلكَ مِنْ آثامِهِمْ شَيْئاً}.
وأخرج مسلم من رواية عبد الرحمن بن هلال عن جرير بن عبد الله البجلي رضي الله عنه في حديث طويل، قال فيه: فَقَالَ رَسُولُ اللّهِ صلى الله عليه وسلم: {مَنْ سَنّ فِي الإِسْلاَمِ سُنّةً حَسَنَةً، فَلَهُ أَجْرُهَا، وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا. وَمَنْ سَنّ فِي الإِسْلاَمِ سُنّةً سَيّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ. مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيئًا}.
قال مجاهد رحمه الله تعالى في تفسير الآية المذكورة: حملهم ذنوب أنفسهم وذنوب من أطاعهم، ولا يخفف ذلك عمن أطاعهم [من العذاب] شيئا.
وروى الترمذي عن عمرو بن عوف رضي الله عنه أَنّ النبيّ صلى الله عليه وسلم قالَ: {مَنْ أَحْيَا سُنّةً مِنْ سُنّتِي قَدْ أُمِيتَتْ بَعْدِي كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ منْ عَمِلَ بِهَا مِنْ غَيْرِ أَنْ يُنْقِصَ ذَلِكَ مِنْ أَجُورِهِمْ شَيْئاً، وَمَنْ ابْتَدَعَ بِدْعَةَ ضَلاَلَةٍ لاَ ترضى الله وَرَسُولُهُ كَانَ عَلَيْهِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ عَمِلَ بِهَا لاَ ينْقِصُ ذَلِكَ مِنْ أَوْزَار النّاسِ شَيْئاً}.
وروى الترمذي عن أبي هريرة رضي اللّه عنه قال: قال رسول صلى اللّه عليه وسلم: {المُتَمَسِّكُ بِسُنَّتِيْ عِنْدَ فَسَاِد أُمَّتِيْ لَهُ أَجْرُ مِائَةِ شَهِيْدٍ}.
0 Response to " TENTANG DOSANYA SESEORANG YANG MENGAJAK PADA JALAN YANG SESAT DAN PERBUATAN YANG BURUK ( KAJIAN 10 )"
Post a Comment
Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang
⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧
⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩