PERPECAHAN UMAT ROSULULLOH ( KAJIAN 11 )
★ NGAJI POSO ★
▷ KAJIAN : 11 ( KE-SEBELAS)
▷ KITAB : RISALAH AHLI SUNAH WAL JAMA'AH
╰●▷ PERPECAHAN UMMAT RASULULLAH MUHAMMAD SAW.
MENJADI 32 SEKTE DAN PENJELASAN TENTANG DASAR-DASAR KESESATAN YANG TERJADI PADA GOLONGAN-GOLONGAN TERSEBUT, JUGA TENTANG GOLONGAN YANG SELAMAT YAKNI
“AHLU SUNNAH WAL JAMAAH” ◁●╮
✔Imam Abu Dawud, Al-Turmudzi dan Imam Ibnu Majah telah meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairoh Ra. Sesungguhnya Rasulullah SAW Bersabda :
إفترقت اليهود على احدى وسبعين فرقة , وتفرقت النصارى على اثنين وسبعين فرقة , وتفرقت أمتى على ثلاث وسبعين فرقة , كلها فى النار الا واحدة , قالوا: ومن هم يا رسولالله ؟ قال : هم الذين على الذى أنا عليه واصحابى .
“Kaum Yahudi telah terpecah belah menjadi 71 golongan, dan kaum Nasrani terkotak-kotak menjadi 72 kelompok, dan ummatkupun akan terpecah belah menjadi 32 sekte, semua golongan tersebut masuk neraka kecuali hanya satu golongan saja. Para sahabat tercengang dan lantas bertanya : “Siapa (satu golongan yang selamat itu) Yaa Rasulullah Saw. ?” Rasulullah Saw. Menjawab : “Golongan yang selamat itu adalah kelompok ahli sunnah wal jama’ah mereka adalah orang-orang yang eksis dan tetap punya komitmen dalam mengikutiku dan para sahabatku”.
✔Imam Al – Syihabu al – Din al – Khofaji Ra. di dalam kitabnya Nasimu al – Riyadz menyebutkan : Golongan yang selamat itu adalah kelompok “Ahli al – Sunnah Wa al – Jamaah” .
Dalam Hasyiyah (catatan pinggir )-nya Imam al – Syanwani terhadap kitab ringkasan (mukhtasor)-nya Imam Ibnu Jamroh dinyatakan bahwa : Kelompok yang selamat itu adalah mereka yang berafiliasi kepada Imam Abu al – Hasan al – Asy’ary dan jamaahnya yaitu “Ahli al – Sunnah ” dan “Aimatu al – Ulama ”.
Karena Allah swt. telah menjadikan “Jama’ah” atau kelompok ini sebagai hujjah / argumentasi bagi mahluknya, dan kepada Imam al – Asy’ari dan jamaahnyalah, masyarakat memiliki kecondongan dalam mengembalikan berbagai permasalahan agama mereka. Kelompok inilah yang pada hakekatnya dimaksudkan oleh Rasulullah saw. Dalam sabdanya :
لا تجــتمع أمـــتي على ضــــلا لة
“Sesungguhnya Allah ta’ala tidak akan mengumpulkan ummatku untuk bersekongkol, sepakat dalam berbuat kesesatan”.
✔Imam Abu Mansyur bin Thohir al – Tamimi dalam menjelaskan hadits ini mengemukakan : Sungguh orang – orang yang memiliki perbedaan – perbedaan pendapat itu mengetahui bahwa Rasul Allah swt. tidak bermaksud mengidentifisir kelompok yang tercela itu ditujukan kepada golongan yang berselisih dalam menyikapi masalah-masalah fiqih yang bersifat Furu’iyyah (cabangan) yang berkaitan dengan hukum halal dan haram.
Tetapi mereka menyadari bahwa yang dikehendaki oleh Nabi adalah : mencela seseorang yang menentang dan keluar dari Ahlu al – Haq di dalam permasalahan dasar-dasar Tauhid / Teologi, di dalam menetapkan perbuatan baik dan buruk, di dalam memberikan batasan-batasan/syarat-syarat kenabian dan kerasulan, dan juga di dalam masalah bagaimana mencintai para sahabat, dan hal apa saja yang berkaitan dengan masalah – masalah tersebut di atas. Karena mereka yang berselisih dan berbeda pendapat dalam masalah – masalah ini telah saling mengkafirkan satu sama lainnya.
Berbeda dengan ikhtilaf yang terjadi pada kelompok pertama. Mereka berbeda pendapat dalam masalah – masalah fiqih tanpa mengkafirkan yang lain dan tanpa menfasiq-kan kelompok lain yang berbeda pendapat. Oleh karena itulah interpretasi yang benar adalah disandarkan pada perbedaan – perbedaan pendapat dalam masalah-masalah aqidah, bukan pada masalah-masalah furu’iyyah dalam fiqih.
Pada masa akhir kepemimpinan sahabat, terjadi pergolakan yang dipacu oleh perselisihan yang terjadi di dalam tubuh golongan Qodariyyah antara Ma’bat Al-Juhain dan para pengikutnya, dalam persengketaan ini sejumlah sahabat muta’akhirin mengambil posisi independen, diantara mereka adalah : Sahabat Abdullah bin Umar, Sahabat Jabir, Sahabat Anas bin Malik dan para pengikutnya, Radliyallahu ‘Anhum.
Setelah itu, bermunculan perbedaan-perbedaan pendapat, dan sedikit demi sedikit meruncing dan terjadi ketegangan hingga sempurnalah perpecahan diantara ummat Islam itu menjadi 72 golongan yang sesat, dan golongan yang ke 73 adalah “Ahli al – Sunnah wa al – Jamaah” sebagai kelompok yang mendapat jaminan keselamatan dari Rasulullah saw.
Bila dikatakan apakah sekte-sekte itu kesemuanya diketahui dan populer di tengah – tengah kita ?, Maka jawaban yang dapat dikemukakan adalah : Kita mengetahui perpecahan sekte – sekte tersebut secara umum dan dasar – dasar yang dianut oleh masing – masing golongan tersebut, dan kita mengetahui juga bahwa golongan – golongan itu juga terbagi-bagi lagi dalam beberapa kelompok, walaupun secara mendetil kita tidak mengetahui nama dari masing – masing firqoh itu sekaligus madzhab yang mereka anut masing – masing.
Diantara beberapa sekte yang memiliki dasar-dasar teologi antara lain : golongan Haruriyah, Qodariyah, Jahmiyah, Murji’ah, Rofidloh dan Jabariyah berdasarkan penelitian sebagian dari para intelektual ahli ilmu, Rahimakumullah Ta’alaa ‘Anhu menegaskan bahwa konsepsi-konsepsi dasar teologis yang dianut oleh enam sekte tersebut di muka adalah golongan-golongan yang di klaim sebagai golongan yang sesat. Masing-masing dari 6 kelompok sekterianisme di muka terpecah belah menjadi 12 firqoh hingga terhitunglah jumlah komunalnya menjadi 72 firqoh.
✔Imam Ibnu Ruslan Ra. berkata : Sebuah pendapat mengemukakan bahwa secara rinci golongan-golongan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi; 20 golongan. Diantara mereka termasuk golongan Rowafid, 20 sekte yang lain masuk dalam golongan Khowarij, 20 sekte berikutnya muncul dari firqoh Qodariyah. 7 golongan juga muncul dari sekte Murji’ah dan satu firqoh lagi adalah sekte Najjariyah. Masing-masing itupun tersekat-sekat kembali menjadi lebih dari 10 golongan, tetapi perpecahan kelompok-kelompok itu hanya dihitung sebagai satu firqoh saja misalnya firqoh Hururiyah saja, atau satu firqoh Jahmiyah, dan 3 firqoh dari golongan Karromiyah, dari rincian inilah secara keseluruhan terhitung jumlah sekte yang muncul adalah 72 golongan.
◁◁BERSAMBUNG▷▷
{SEKIAN & SEMOGA BERMANFAAT}
TEKS ARAB
=========
(فصل) في بيان افتراق أمة محمد صلى الله عليه وسلم على ثلاث
وسبعين فرقة، وبيان أصول الفرق الضالة وبيان الفرقة
الناجية وهم أهل السنة والجماعة.
روى أبو داود والترمذي وابن ماجه عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: {افْتَرَقَتِ الْيَهُودُ عَلَى إحْدَى وَسَبْعِينَ فِرْقَةً، وَتَفَرّقَتِ النّصَارَى عَلَى اثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً، وَتَفَرّقَتِ أُمّتِي علَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً، كلها في النار إلا واحدة، قالوا: ومن هم يا رسول الله؟ قال: هم الذي أنا عليه وأصحابي}.
قال الشهاب الخفاجي رحمه الله تعالى في نسيم الرياض: والفرقة الناجية هم أهل السنة والجماعة. وفي حاشية الشنواني على مختصر ابن أبي جمرة: هم أبو الحسن الأشعري وجماعته أهل السنة وأئمة العلماء، لأن الله تعالى جعلهم حجة على خلقه، وإليهم تفزع العامة في دينهم، وهم المعنيون بقوله صلى الله عليه وسلم: {إن الله لا يجمع أمتي على ضلالة}.
قال الإمام أبو منصور بن طاهر التميمي في شرح هذا الحديث: قد علم أصحاب هذه المقالات أنه صلى الله عليه وسلم لم يرد بالفرق المذمومة المختلفين في فروع الفقه من أبواب الحلال والحرام، وإنما قصد بالذم من خالف أهل الحق في أصول التوحيد، وفي تقدير الخير والشر، وفي شروط النبوة والرسالة، وفي موالاة الصحابة وما جرى مجرى هذه الأبواب، لأن المختلفين فيها قد كفر بعضهم بعضا بخلاف النوع الأول، فإنهم اختلفوا فيه من غير تكفير ولا تفسيق للمخالف فيه، فيرجع تأويل الحديث في افتراق الأمة إلى هذا النوع من الإختلاف.
وقد حدث في آخر أيام الصحابة خلاف القدرية من معبد الجهني وأتباعه، وتبرأ منهم المتأخرون من الصحابة كعبد الله بن عمر وجابر وأنس ونحوهم رضي الله عنهم أجمعين. ثم حدث الخلاف بعد ذلك شيئا سيئا إلى أن تكاملت الفرق الضالة اثنين وسبعين فرقة، والثالثة والسبعون هم أهل السنة والجماعة، وهم الفرق الناجية. فإن قيل: هذه الفرق معروفة؟ فالجواب: إنا نعرف الإفتراق وأصول الفرق، وأن كل طائفة من الفرق انقسمت إلى فرق وإن لم نحط بأسماء تلك الفرق ومذاهبها.
وأصول الفرق الحرورية، والقدرية، والجهمية، والمرجئة، والرافضة، والجبرية. وقد قال بعض أهل العلم رحمهم الله تعالى: أصول الفرق الضالة هذه الست، وقد انقسمت كل فرقة منها اثنتي عشرة فرقة فصارت إلى اثنتين وسبعين فرقة. قال ابن رسلان رحمه الله تعالى: قيل إن تفصيلها عشرون، منهم روافض، وعشرون منهم خوارج، وعشرون قدرية، وسبعة مرجئة، وفرقة نجارية، وهم أكثر من عشر فرق ولكن يعدون واحدة، وفرقة حرورية، وفرقة جهمية، وثلاث فرق كرامية، فهذه اثنتان وسبعون فرقة.
0 Response to "PERPECAHAN UMAT ROSULULLOH ( KAJIAN 11 )"
Post a Comment
Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang
⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧
⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩