NASEHAT PADA AHLAQ MULIA ( KAKIAN 8 )
★ NGAJI ROMADHON ★
- KAJIAN : 08 ( KE-DELAPAN )
- KITAB : ACHKAMU HABLI AL-WIDAD
╰●▷ NASEHAT PADA AHLAQ MULIA◁●╮
Nasehat Pada Akhlak Mulia
Guru kami (semoga Allah meridainya) berkata:
Amma ba’d. wahai hadirin yang sedang beriktikaf rahimakumullah.
▷ Bertakwalah kalian pada Allah, sesungguhnya tahun yang baru telah datang, semoga Allah memberi kalian umur panjang, perbaruilah keimanan kalian, serta perbanyaklah membaca: la ilaha illallah setiap keadaan, perbaruilah amal ibadah kalian dengan amal-amal salih, tetaplah kalian dengan sifat terpuji, takutlah pada sifat yang tercela, manfaatkanlah kesempat dengan menetapkan amal berdasarkan akhlak yang mulia sebab itu merupakan sebab yang paling banyak memasukkan seseorang ke dalam surga, sebagaimana disebutkan dalam sunnah.
Seyogyanya setiap mukmin berhias dengan sifat-sifat mulia yang diwasiatkan oleh Sayyidina Abdullah bin ‘Alawi Al-Haddad ra: yakin hendak ia khusyu’ pada Allah dengan hati serta anggota badannya saat salat dan juga ibadah lainnya, tawaduk dengan memandang dirinya banyak salah dan dosa, rela pada Al-Haq, dan tidak menentang atas ketetapan.
●▷ ‘Urwah berkata: tetaplah kalian bersikap tawaduk, karena nikmat Allah sangat besar tidak dapat seorangpun iri atasnya.
- Sebagian dari tawaduknya ‘Umar bin Abdul ‘Aziz ketika ia sedang menerima tamu malam hari saat ia menulis, lampu hampir padam, kemudian tamu meminta ijin padanya untuk memperbaiki, ‘Umar justru enggan.
- Ketika gunung Al-Judi (terletak disisi timur Turki) merendahkan diri dan gunung lainnya merasa takabbur ia menjadikan dirinya sebagai tempat (alas) perahu Nabi Nuh as.
Seyogyanya setiap mukim takut dari siksa dan hukuman Allah, takut melaksanakan perbuatan yang merusak (maksiat).
●▷ Dari Rasulullah saw: “barangsiapa yang takut kepada Allah, maka segala sesuatu akan takut padanya. Tetapi barangsiapa yang tidak takut kepada Allah ia akan takut terhadap segala sesuatu”.
Hendaknya menggunakan semangatnya yang menggelora untuk menghilangkan perkara makruh karena takut pada Allah.
Hendaknya berlaku zuhud di dunia, yakni meninggalkan meninggalkan kesenangan dunia demi mencari kesenangan akhirat. Zuhud pada hakikatnya adalah dinginnnya dunia pada hati seorang hamba karena Allah dan keagungan pahalanya, dan sesuatu yang ada ditangannya tidak lebih ia percaya ketimbang sesuatu yang ada pada kekuasaan Allah.
●▷ Imam Ahmad berkata: meninggalkan perkara haram merupakan sikap zuhudnya orang awam, sedangkan zuhudnya orang khawas adalah meninggalkan berlebihan dalam perkara halal, dan meninggalkan perkara yang dapat memalingkannya dari Tuhan adalah zuhudnya orang yang mengenal Tuhan (arif).
Hendaknya setiap mukmin bersifat qana’ah (menerima) dengan rizki yang sedikit, dan menginfakkan kelebihan harta dari kebutuhan yang ada di tangannya.
●▷ Imam Abdul Wahab dalam Al-Badr Al-Munir berkata: berinfaklah dengan harta yang ada disakumu niscaya akan datang harta harta dari ghaibnya Allah. Rasulullah saw bersabda: “ketika Allah memberi kelapangan, berbuat lapanglah kamu sekalian” [HR. Bukhari]
●▷ Al-Fisyni Berkata: “disunnahkan bagi seseorang yang mengenakan pakaian baru bersedekah dengan pakaian lama”.
Hendaknya setiap mukmin menasehati hamba Allah dan berbelas kasih pada mereka.
●▷ Rasulullah saw bersabda: “tolonglah saudaramu yang zalim atau terzalimi”, seseorang lelaki berkata:
■▷ jika saudara kami zalim, bagaimana kita menolongnya?
●▷ Rasul menjawab: cegah ia dari melaksanakan perbuatan zalim, itu merupakan pertolongan baginya”.
●▷ Sayyidina Abdullah bin ‘Umar penah berkata: “harga sebuah rumah bertambah tatkala tetangganya wajahnya berseri-seri dan manis lisannya”.
●▷ Abu Muslim Al-Khawlani kerapkali berjalan bertemu dengan kaum, ia tidak uluk salam, lalu ia berkata: aku takut mereka memandangku rendah sehingga tidak menjawab salamku, lalu mereka berdosa karenaku.
Sebagian ulama tidak menceraikan istrinya yang buruk perangainya karena takut ia akan menikah dengan seseorang lalu disakiti.
Abdullah Al-Antaki berkata: ketika engkau mengetahui manusia mengintervensi harga dirimu ketika melihatmu maka jangan kau bergaul dengannya kecuali pada waktu shalat, karena mengasihi mereka.
Ma’ruf al-Karkhi ketika melihat melihat seseorang yang bermaksiat ia berdoa memintakan ampun dan berharap ia mendapatkan rahmat. Dan berkata: barangsiapa yang setiap hari berdoa:
→ Ya Allah rahmatilah umat Muhammad, Ya Allah perbaikilah umat Muhammad, Ya Allah lapangkanlah umat Muhammad, Allah akan menetapkannya sebagai bagian dari wali badal.
●▷ Hasan Al-Basri berkata: sebagian dari tanda wali badal adalah banyak kasih sayang pada umat Islam. Dan sebagian dari bukti pentingnya bersikap belas kasih pada umat adalah menutup hidup bagi orang yang batal wudu pada saat khutbah karena belas kasih pada umat dari timbulnya ghibah.
●▷ Al-Kilabi berkata: Bani Israil dahulu tatkala mereka lalai melaksanakan apa yang diperintahkan dan berdosa, disegerakan hukuman bagi mereka, dan diharamkan makanan dan minuman sesuai dengan kadar dosanya. Sedang pada umat Muhammad Allah memerintahkan meminta agar tidak disiksa dengan firman-Nya “"Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah.”. Bagimana tidak, Allah telah memudahkan juga urusan umat Muhammad karena menghormati nabi Muhammad saw. bagaimana tidak, Allah tidak memberatkan umat Muhammad saw sebagaimana orang Yahudi terdahulu.
●▷ Al-Baghawi berkata: demikian itu: bahwasanya Allah mewajibkan pada mereka (Bani Israil) 50 shalat, dan memerintahkan mereka menunaikan zakat dengan kadar ¼ dari hartanya, dan memotong bajunya yang terkena najis, dan yang melakukan dosa, dosanya tertulis dipintunya.
Allah Ta’ala berfirman: “Dan bunuhlah dirimu hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; Maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” [Al-Baqarah: 54]
bagaimana tidak, Allah mengetahui orang-orang yang melanggar pada hari Sabtu, lalu berfirman pada mereka: jadilah kamu sekalian kera yang hina.
Bagaimana tidak, Al-Bukhari telah meriwayatkan hadis Sayyidina ‘Urwah: demi Allah, jika (Rasulullah) mengeluarkan dahak lalu jatuh pada telapak tangan seorang dari mereka, niscaya ia akan menggosokan dahak itu ke wajah dan kulitnya. Ketika Rasul memerintahkan pada mereka, mereka segera menunaikan perintahnya, ketika Rasul berwudu hampir saja mereka berperang karena berebut air sisa wudunya, ketika berbicara, mereka melirihkan suara saat berada disisinya, mereka tidak berani memandangnya dengan tajam karena menghormati Rasulullah saw.
●▷ Ibn Farid berkata:
Siapa yang tidak pernah melakukan kesalahan? * dan siapa yang hanya memiliki kebaikan?
Lalu ada hatif (suara tanpa rupa) menjawa:
(Dia) Muhammad sang pemberi petunjuk * yang telah turun padanya malaikat Jibril
Al-Busiri berkata:
Tinggalkanlah tuduhan orang Nasrani pada Nabinya * Tetapkanlah untaian pujian sesukaimu
Karena keutamaan Rasulullah tiada batasnya * sehingga mengurai mudah terasa bagi yang berkata dengan lisan
Dan semuanya mengambil berkah dari Rasulullah * Seraup dari lautan atau sepercik dan danau
Unta Rasulullah saw berkata: aku tidak pernah melihat sebelum dan sesudahnya yang sepadan dengannya, tida pula manusia melihatnya.
Bahagia dengan lahirnya baginda Rasul merupakan salah satu penyebab selamat dari azab Allah, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Bukhari dengan sanad sampai ke ‘Urwah bahwa sayyidina ‘Abbas berkata: aku bermimpi melihat Abu Lahab setelah kematiannya, lalu aku menanyakan keadaannya, ia menjawab: aku tidak menjumpai kebaikan setelah kalian kecuali aku diberi minum pada mala mini sebab memerdekakan Tsuwaib, Ia memberiku keringanan padaku setiap hari Senin.
◁◁◁BERSAMBUNG▷▷▷
SEKIAN ▷▷▷ SABTU 03-06-2017
0 Response to "NASEHAT PADA AHLAQ MULIA ( KAKIAN 8 )"
Post a Comment
Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang
⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧
⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩