278. ENAM TINGKATAN MANUSIA DALAM SHOLAT JUM’AH
Oleh : ╰•⇨Abdul Qohhar >> Diskusi Santri
1. Orang yang wajib, sah melakukan dan mengesahkan (in’iqod) sholat Jum’ah. Maka terhitung dari golongan 40 orang ahli jum’ah. Yaitu orang yang memenuhi semua sarat sholat jum’ah (semua sarat sah, sarat wajib dan sarat in’iqod). Yaitu setiap orang mukallaf (aqil dan baligh), laki-laki, merdeka, mustawthin (bertempat tinggal menetap atau tidak bepergian dalam musim kemarau dan penghujan kecuali karena hajat) dan tidak memiliki udzur (ghoiru ma’dzur).
2. Orang yang wajib, sah melakukan namun tidak mengesahkan sholat Jum’ah. Maka tidak terhitung dari golongan 40 ahli Jum’ah (‘adad ahli Jum’ah). Yaitu orang yang mukim ( al-muqim: seseorang yang niat mukim di suatu tempat selama 4 hari atau lebih tapi punya niat kembali ke tempat asal / tempat kelahiran / al-wathon walaupun setelah waktu yang lama ) tapi tidak mustawthin, orang mustawthin di suatu tempat yang terdengar adzan Jum’ah dan penduduknya tidak mencapai 40 ahli Jum’ah atau ahli khiyam (rumah tenda).
3. Orang yang wajib, tidak sah dan tidak mengesahkan sholat Jum’ah. Yaitu orang murtad, maka wajib sholat Jum’ah baginya dengan arti orang muslim berkata padanya: “ Masuklah Islam dan sholatlah Jum’ah!”, karena riddah (keluar dari Islam) itu tidak menggugurkan taklif.
4. Orang yang tidak wajib namun mengesahkan dan sah melakukan sholat Jum’ah. Yaitu orang yang memiliki udzur (ma’dzur) seperti orang laki-laki yang sakit, orang yang merawat orang sakit, orang yang kehujanan di jalan dll. dari golongan orang yang punya udzur dari beberapa udzur yang mendapat rukhshoh meninggalkan sholat Jama’ah. Imam Rofi’i meriwatkan pendapat syadz sangat dloif bahwa sholat jum’ah tidak menjadi sah dengan tambahan orang sakit.
5. Orang yang tidak wajib, tidak mengesahkan tapi sah melakukan Sholat Jum’ah. Yaitu anak kecil yang sudah tamyiz, budak, wanita, banci, musafir dan orang mustawthin di suatu tempat yang tidak terdengar adzan Jum’ah dan penduduknya tidak mencapai 40 orang atau penghuni rumah tenda (al-khiyam).
6. Orang yang tidak wajib, tidak sah melakukan dan tidak mengesahkan sholat Jum’ah. Yaitu orang kafir asli, anak kecil yang belum tamyiz, orang gila, orang epilepsi dan orang mabuk ketika tidak ceroboh.
حاشية إعانة الطالبين - (ج 2 / ص 64)(واعلم) أن الناس في الجمعة ستة أقسام: أولها: من تجب عليه، وتنعقد به، وتصح منه، وهو من توفرت فيه الشروط كلها.وثانيها: من تجب عليه، ولا تنعقد به، وتصح منه، وهو المقيم غير المستوطن، ومن سمع نداء الجمعة، وهو ليس بمحلها.وثالثها: من تجب عليه، ولا تنعقد به، ولا تصح منه، وهو المرتد، فتجب عليه، بمعنى أننا نقول له أسلم وصل الجمعة، وإلا فلا تصح منه، ولا تنعقد به، وهو باق بحاله.ورابعها: من لا تجب عليه، ولا تنعقد به، ولا تصح منه، وهو الكافر الاصلي، وغير المميز من صغير، ومجنون ومغمى عليه، وسكران عند عدم التعدي.وخامسها: من لا تجب عليه، ولا تنعقد به وتصح منه، وهو الصبي المميز، والرقيق، وغير الذكر من نساء وخناثى، والمسافر.وسادسها: من لا تجب عليه وتنعقد به، وتصح منه، وهو المريض ونحوه ممن له عذر من الاعذار المرخصة في ترك الجماعة.
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
☆▷▷ Kalau Belum Jelas, Ada Yang Ditanyakan Atau Koreksi Kesalahan Langsung Menuju Tempat Ngopi & Cakruan Kami, Cukup Klik Disini ◁◁☆
0 Response to "278. ENAM TINGKATAN MANUSIA DALAM SHOLAT JUM’AH"
Post a Comment
Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang
⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧
⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩