QOWWAAMUNA YANG MEMPESONA MBAH HAMID PASURUHAN



Assalamu'alaikum mas jhoooon.. Semoga di jum'at yg berkah ini kita masih memperoleh nikmat nikmat yang tak pernah kita rasakan kl itu nikmat.. seperti kesehatan, iman, islam dll.

Semoga juga bolo2 semua tidak lupa untuk mengharumkan suasana batin dengan sruputan kopi panas.. agar gairah hidup lebih memukau..hihi..

Dalam sebuah dawoh yg kerap kita dengar biasanya dalam resepsi pernikahan at semacamnya yaitu :

الرجال قوامون على النساء

Laki2 itu pemimpin bagi wanita, memimpin dalam hal keutuhan dalam rumah tangga..pemimpin itu harus tegas dan fleksibel bukan keras dan kasar, agar sebuah keluarga yg dipimpinnya berhasil menyandang predikat sakinah mawadah warohmah. untk itu secarik kisah kiyai sepuh ini somoga bisa kita petik pelajaran bagaimana menjadi seorang qowwamuna yg jhoooooos...

Bu nyai Nafisah yang dinikahkan orangtuanya selama dua tahun tidak patut (tidak mau akur). Namun ia menghadapinya dengan tabah. Kematian bayi pertama, Anas, telah mengantar mendung di rumah keluarga muda itu.
Terutama bagi sang istri Nyai Nafisah yang begitu gundah, sehingga Hamid merasa perlu mengajak istrinya itu ke Bali, sebagai pelipur lara.

Sekali lagi Nyai Nafisah dirundung kesusahan yang amat sangat setelah bayinya yang kedua, Zainab, meninggal dunia pula, padahal umurnya baru beberapa bulan. Lagi-lagi kiai yang bijak itu membawanya bertamasya ke tempat lain.

KH. Hasan Abdillah, adik istri Kiai Hamid, menuturkan, seperti layaknya keluarga, 
Kiai Hamid pernah tidak disapa oleh istrinya selama 4 (empat) tahun.

Tapi, tak pernah sekalipun terdengar keluhan darinya. Bahkan sedemikian rupa ia dapat menutupinya sehingga tak ada orang lain yang mengetanuinya. bahkan beliau dawoh dawoh :

●▷ “Uwong tuo kapan ndak digudo karo anak Utowo keluarga, ndak endang munggah derajate (Orangtua kalau tidak pernah mendapat cobaan dari anak atau keluarga, ia tidak lekas naik derajatnya)”, katanya suatu kali mengenai ulah seorang anaknya yang agak merepotkan.

Kesabaran beliau juga diterapkan dalam mendidik anak-anaknya. Menut Idris, tidak pernah mendapat marah, apalagi pukulan dari ayahnya. Menurut ldris, ayahnya lebih banyak memberikan pendidikan lewat keteladanan. Nasihat sangat jarang diberikan. Akan tetapi, untuk hal-hal yang sangat prinsip, shalat misalnya, Kiyai Hamid sangat tegas.

Merupakan keharusan bagi anak-anaknya untuk bangun pada saat fajar menyingsing, guna menunaikan shalat subuh, meski seringkali orang lain yang disuruh membangunkan mereka, Mbah Hamid juga memberi pengajaran membaca al-Quran dan fiqih pada anak-anaknya di masa kecil. Namun, begitu mereka menginjak remaja, Mbah Hamid lebih suka menyerahkan anak-anaknya ke pesantren lain.

LAHUMUL FATIHAH.... 

SEKIAN

Saya tutup dengan kata2 bijak dari tukang tambal ban ⇩⇩

tajamnya kehidupan bukan alasan kita menyerah. karena ketajaman itu akan menjadi pembelajaran bagi kita dan yang tumpul menjadi menyebab kehamilan istri kita.

↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓

Link asal >> Pengemis Guun Pasir - PGP 

↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓

Baca kisah terkait : 

MBAH HAMID PASURUHAN & MBAH BISYRI

KERINDUAN MBAH ASAD PADA MBAH HAMID

KIYAI HAMID PASURUAN WALIYULLOH YANG PENUH AKHLAQ

KEDEKATAN BATIN MBAH HAMID & YEK JA'FAR


LIKE & SHARE HALAL

0 Response to "QOWWAAMUNA YANG MEMPESONA MBAH HAMID PASURUHAN"

Post a Comment

Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang

⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧

⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩

IKUTI FANS PAGE PGP