351. ILMU HAQIQOT SYARIAH DAN TORIQOH


⏩ Abdul Qohar >> DISKUSI SANTRI

1.    ‘Arifin adalah jama’ dari arif artinya : ulama’ haqiqoh.

2.    Ulama’ Arifin berkata: Haqiqoh tanpa syariah itu bathil dan syariah tanpa haqiqoh itu kosong.

3.    Contoh masing-masing:

a.    Haqiqoh tanpa syariah itu bathil: Apabila kamu berkata pada seseorang: “Kerjakanlah sholat Dhuhur!” Kemudian ia menjawab: “ Apabila Alloh mentakdirkan aku jadi orang bahagia maka aku akan dimasukkan surga, walaupun aku tidak sholat” atau ia berkata “ Apabila Alloh mentakdirkan aku sholat maka aku pasti sholat” Orang tersebut memandang pada batin atau haqiqoh  suatu hal.

b.    Syariah tanpa haqiqoh itu kosong: Seseorang berkata: “Aku tidak akan sholat kecuali karena aku akan masuk surga” atau berkata “Aku tidak akan masuk surga kecuali sebab sholat” Ini adalah syariah yang kosong, artinya: wujudnya sama dengan tidak adanya, karena masuk surga itu sebab fadlol (anugrah) Alloh bukan sebab amal, walaupun sholatnya sudah mencukupi (ijza’) dalam melaksanakan kewajiban.

(REFERENSI: KITAB AL-BUJAIRAMI)

حاشية البجيرمي على الخطيب - مَبْحَثٌ فِي قَوْلِهِمْ : حَقِيقَةٌ بِلَا شَرِيعَةٍ بَاطِلَةٌ وَشَرِيعَةٌ بِلَا حَقِيقَةٍ عَاطِلَةٌ وَقَوْلُهُ : ( الْعَارِفِينَ ) جَمْعُ عَارِفٍ وَهُمْ عُلَمَاءُ الْحَقِيقَةِ ، وَبِالضَّرُورَةِ يَلْزَمُهَا عِلْمُ الشَّرِيعَةِ لِمَا صَرَّحُوا بِهِ مِنْ قَوْلِهِمْ : حَقِيقَةٌ بِلَا شَرِيعَةٍ بَاطِلَةٌ وَشَرِيعَةٌ بِلَا حَقِيقَةٍ عَاطِلَةٌ ، مِثَالُ الْأَوَّلِ إذَا قُلْت لِشَخْصٍ : صَلِّ الظُّهْرَ ، فَقَالَ : إنْ كَانَ اللَّهُ كَتَبَنِي سَعِيدًا أُدْخِلْت الْجَنَّةَ وَإِنْ لَمْ أُصَلِّ ، أَوْ إنْ كَانَ اللَّهُ قَدَّرَ لِي أَنْ أُصَلِّيَ صَلَّيْت فَقَدْ نَظَرَ لِبَاطِنِ الْأَمْرِ ، وَمِثَالُ الثَّانِي إذَا قَالَ الشَّخْصُ : لَا أُصَلِّي إلَّا لِأَجْلِ أَنْ أَدْخُلَ الْجَنَّةَ وَلَا أَدْخُلُ الْجَنَّةَ إلَّا بِالصَّلَاةِ مَثَلًا ، فَهَذِهِ شَرِيعَةٌ عَاطِلَةٌ عِنْدَهُمْ ، وَمَعْنَى كَوْنِهَا عَاطِلَةً أَنَّ وُجُودَهَا كَعَدَمِهَا عِنْدَهُمْ ، لِأَنَّ دُخُولَ الْجَنَّةِ بِفَضْلِ اللَّهِ تَعَالَى لَا بِالْعَمَلِ وَإِنْ كَانَتْ مُجْزِئَةً فِي أَدَاءِ الْوَاجِبِ

↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓

☆▷▷ Kalau Belum Jelas, Ada Yang Ditanyakan Atau Koreksi Kesalahan Langsung Menuju Tempat Ngopi & Cakruan Kami, Cukup Klik Disini ◁◁☆
__________________________________________


1.    Syariah adalah ibadah pada Alloh.

2.    Thoriqoh adalah bertujuan Alloh dengan ilmu dan amal.

3.    Haqiqoh adalah buah (natijah) dari syariah dan thoriqoh.

Maka haqiqoh adalah menyaksikan atau mengetahui dengan cahaya (nur) yang dititipkan Alloh dalam lubuk hati bahwasanya setiap hal yang batiniyah itu memiliki lahiriyah dan sebaliknya, artinya setiap hal yang lahiriyah itu memiliki hal yang batiniyah yang bisa diketahui (ma’lum).

4.    Contoh haqiqoh: pelubangan Nabi Khodlir pada sebuah perahu, walaupun munkar secara lahiriyah tapi boleh secara batiniyah, karena menjadi sebab keselamatan perahu dari kedloliman seorang raja. Ilmu haqiqoh adalah mengetahui berbagai faktor batiniyah dari segala sesuatu, seperti ilmu Nabi Khodlir bahwa segala hal yang dilakukan bersama Nabi Musa yang berupa melubangi perahu dll. mengandung maslahah walaupun lahiriyahnya merusakkan sebagian perahu itu.

5.    Syariah itu lahiriyah dari haqiqot dan haqiqoh itu batiniyah dari syariah, keduanya saling berkaitan secara makna.
6.    Contoh ketiganya adalah buah kelapa.

Syariah adalah kulit yang luar (sepet), thoriqoh adalah isi kelapa (sari kelapa) yang ada di dalamnya, sedangkan haqiqoh adalah minyak yang terdapat dalam batiniyah isi kelapa. Tidak bisa sampai ke isi kelapa kecuali dengan memecah kulit luar dan tidak bisa sampai pada minyak kecuali dengan menumbuk/memeras isi kelapa.

(REFERENSI: KITAB AL-BUJAIRAMI)

حاشية البجيرمي على الخطيب - مَبْحَثٌ فِي الشَّرِيعَةِ وَالطَّرِيقَةِ وَالْحَقِيقَةِ وَاعْلَمْ أَنَّ لَهُمْ شَرِيعَةً وَهِيَ أَنْ تَعْبُدَهُ تَعَالَى ، فَعِبَادَةُ اللَّهِ تَعَالَى شَرِيعَةٌ عِنْدَهُمْ لِأَنَّهَا الْمَقْصُودَةُ مِنْهَا وَإِنْ كَانَتْ الشَّرِيعَةُ عِنْدَ الْفُقَهَاءِ مَا شَرَعَهُ اللَّهُ تَعَالَى مِنْ الْأَحْكَامِ وَطَرِيقَةٌ وَهِيَ أَنْ تَقْصِدَهُ بِالْعِلْمِ وَالْعَمَلِ وَحَقِيقَةٌ وَهِيَ نَتِيجَتُهُمَا وَهِيَ أَنْ تَشْهَدَ بِنُورٍ أَوْدَعَهُ اللَّهُ فِي سُوَيْدَاءِ الْقَلْبِ أَيْ وَسَطِهِ ، أَنَّ كُلَّ بَاطِنٍ لَهُ ظَاهِرٌ وَعَكْسُهُ أَيْ كُلُّ ظَاهِرٍ لَهُ بَاطِنٌ مَعْلُومٌ ، كَخَرْقِ الْخَضِرِ لِلسَّفِينَةِ فَإِنَّهُ وَإِنْ كَانَ مُنْكَرًا ظَاهِرًا فَهُوَ جَائِزٌ فِي الْبَاطِنِ ، لِأَنَّهُ سَبَبٌ لِنَجَاةِ السَّفِينَةِ مِنْ الْمَلِكِ ، وَالْأَوْلَى أَنْ تُعْرَفَ الْحَقِيقَةُ بِعِلْمِ بَوَاطِنِ الْأُمُورِ كَعِلْمِ الْخَضِرِ بِأَنَّ مَا فَعَلَهُ مَعَ مُوسَى مِنْ خَرْقِ السَّفِينَةِ وَغَيْرِهَا فِيهِ مَصْلَحَةٌ ، وَإِنْ كَانَ ظَاهِرُهُ مَفْسَدَةً فِي الْبَعْضِ ، وَالشَّرِيعَةُ ظَاهِرُ الْحَقِيقَةِ وَالْحَقِيقَةُ بَاطِنُهَا وَهُمَا مُتَلَازِمَانِ مَعْنًى كَمَا سَبَقَ وَمَثَّلْت الثَّلَاثَةَ بِالْجَوْزَةِ ، فَالشَّرِيعَةُ كَالْقِشْرِ الظَّاهِرِ ، وَالطَّرِيقَةُ كَاللُّبِّ الْخَفِيِّ ، وَالْحَقِيقَةُ كَالدُّهْنِ الَّذِي فِي بَاطِنِ اللُّبِّ ، وَلَا يُتَوَصَّلُ إلَى اللُّبِّ إلَّا بِخَرْقِ الْقِشْرِ وَلَا إلَى الدُّهْنِ إلَّا بِدَقِّ اللُّبِّ

↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓

☆▷▷ Kalau Belum Jelas, Ada Yang Ditanyakan Atau Koreksi Kesalahan Langsung Menuju Tempat Ngopi & Cakruan Kami, Cukup Klik Disini ◁◁☆

0 Response to "351. ILMU HAQIQOT SYARIAH DAN TORIQOH"

Post a Comment

Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang

⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧

⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩

IKUTI FANS PAGE PGP