BEDA PENDAPAT BUKAN BEDA PENDAPATAN



★ BEDA PENDAPAT BUKAN BEDA PENDAPATAN ★

Repost :

Assalamu'alaikum mbakyu lan kangmas jhooon semuanya... kamis barokah yang penuh cinta.. ada rona tersendiri ketika kita menengok sebuah perbedaan, dawoh "perbedaan adalah rohmat" bahkan dianggap tidak masuk akal oleh sebagian orang yang katanya berakal.. untung cuma katanya.. hihihi.. jadi gak terlalu diambil pusing..

ohhhh..iya mas jhooon sambi ngopi kita simak kisah guru2 kita tercinta ini yuuk.. ??

Kisah ini disampaikan oleh Almahgfurllah Gus Dur :

⇨ Suatu ketika Mbah KH. Hasyim Asy’ari menulis di AULA (Media NU) tentang penggunaan kentongan sebagai alat panggilan shalat.
Beliau berpendapat bahwa :

●▷ "Kentongan, berbeda dengan bedug, tidak boleh digunakan sebagai alat tersebut."

Selanjutnya, menjawab fatwa tersebut Mbah Kiai Faqih Maskumambang Gresik menulis di AULA bahwa:

■▷ "pemakaian kentongan sebagai alat panggilan shalat adalah boleh."

Menanggapi tulisan Kiai Faqih tersebut, KH
Hasyim menyatakan :

●▷ "boleh mengikuti pendapat Kiai Faqih. Namun di lingkungan pesantren Tebuireng tidak diperkenankan memakai kentongan."

Hingga hari ini di Masjid Pondok Pesantren Tebuireng tidak ditemui kentongan.

Suatu ketika KH Hasyim hendak berkunjung ke pesantren Kiai Faqih di Maskumambang Gresik. Demi menghormati tamunya, Kiai Faqih memerintahkan semua kentongan yang ada di masjid dan langgar sekitarnya untuk dilepas.

SUBHANALLOH..... !! indah bukan mas jhooo ... ?

◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆

Cerita berikutnya adalah hubungan yang aneh antara ▷KH Wahab Hasbullah dan ▷KH Bisri Syansuri.

⇨KH Wahab adalah ahli ushul sementara
⇨KH Bisri adalah ahli fiqih. Banyak yang menyebutkan bahwa kedua beliau tidak pernah sependapat baik dalam hal syari’at maupun politik.

Dari Kyai Abdul Nashir, dari ayahnya, Kyai
Abdul Fattah bin Hasyim bin Idris, keponakan Kyai Wahab Hasbullah sekaligus menantu Kyai Bisri Syansuri,

bahwa pada suatu bahtsul masail tentang hukumnya drum band, Kyai Wahab dan Kyai Bisri berdebat begitu kerasnya sampai-sampai Kyai Bisri menggebrak meja. Tak mau kalah, Kyai Wahab pun menggebrak juga, bahkan dengan kaki!

Orang-orang ketakutan dan sangat khawatir bahwa Nahdlatul Ulama akan pecah hanya gara-gara hukumnya drum band. Siapa sangka, ketika waktu jeda tiba, keduanya justru berebut melayani satu terhadap yang lain dalam jamuan makan.

⇨ Pada muktamar NU ke-25 di Surabaya, 1971. Kyai Wahab, Sang Rais ‘Aam, sudah sangat sepuh dan dalam keadaan sakit hingga tak mampu bangkit dari pembaringan beliau akhirnya wafat hanya beberapa hari seusai Muktamar.

Suasana Muktamar didominasi oleh kehendak suksesi. Dapat dipastikan seluruh muktamirin tanpa kecuali menginginkan Kyai Bisri tampil sebagai Rais ‘Aam yang baru. Bahkan boleh dikata, beliau sudah menjadi Rais ‘Aam de facto. Muktamar
hanya formalitas pengesahan saja.
Siapa sangka, sebelum palu diketuk, Kyai Bisri berdiri dihadapan sidang untuk
menyampaikan sikapnya yang tak dapat
ditawar oleh siapa pun juga dengan harga apa pun juga:

◆▷ “Selama masih ada Kyai Wahab, saya hanya bersedia menduduki jabatan dibawah beliau!”

SUBHANALLOOH....

LAHUMUL FATIHAH.....

SEKIAN

Saya tutup dengan kata°° bijak dari tukang tambal ban ⇩⇩

Perbedaan itu adalah Rohmat, kl tidak berbeda maka tak akan ada kehamilan, yang ada hanya pentung pentungan & tepuk tangan.

_______________

Link asal : Pengemis Guun Pasir - PGP

0 Response to " BEDA PENDAPAT BUKAN BEDA PENDAPATAN "

Post a Comment

Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang

⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧

⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩

IKUTI FANS PAGE PGP