291. IBADAH KURBAN WAJIB SEBAB NADZAR


Abdul Qohhar : 



1.    NADZAR HAQIQI :

A.  Nadzar haqiqi bit-ta’yin ibtidak: nadzar berkurban secara haqiqi dengan menentukan/menunjuk hewan kurbannya sejak permulaan. Contohnya:

نـذرت أضـحية بـهذه الشـاة ولله علـيّ أن أضـحّي بـهذا البـقـر

“Aku bernadzar menyembelih kurban dengan kambing ini”.  Kambing sudah ditentukan dalam awal perkataan dan kalimat   “Semata-mata karena ALLAH aku akan berkurban dengan sapi ini”.

Hewan kurban ini dinamakan udlhiyah mandzuroh mu’ayyanah ibtidak (hewan kurban wajib yang sebab dinadzari yang telah ditentukan sejak permulaan). Bagi  mudlohhi (orang yang berkurban) sifat hewan ini adalah  titipan (amanah) maka tidak boleh dijual dan disewakan tapi boleh dipinjamkan.

B.   Nadzar haqiqi fidz-dzimmah: nadzar berkurban dalam tanggungan/belum menunjuk hewan kurbanya.  Contohnya :

لله  علـيّ  أضــحية

“Karena ALLAH atas diriku menyembelih hewan kurban”,

Hewan kurbannya belum ditentukan maka suatu saat harus menentukan/menunjuk hewan kurbannya dengan mengatakan :


 عـيّنـتُ هذه الـشاة  لـنذري

“Aku tentukan kambing ini untuk nadzarku”.

Bila sudah ditentukan maka hewan kurbannya dinamakan udlhiyah mandzuroh mu’ayyanah ‘amma fidz-dzimmah (hewan kurban yang wajib sebab  dinadzari yang telah ditentukan dari hewan kurban yang berada dalam tanggungan). Dalam Kitab Kifayatul Akhyar disebutkan bahwa hewan yang cacat tidak boleh ditentukan/ditunjuk sebagai hewan kurban nadzar dalam tanggungan.

2.    NADZAR HUKMI:

A.  Nadzar hukmi bit ta’yin ibtidak :

nadzar secara hukumi/tidak haqiqi dengan       menentukan hewan kurban dalam permulaan. Contohnya :

 هـذا البـقر أضحية  

 “Sapi ini adalah hewan kurban”.

B.   Nadzar hukmi fidz-dzimmah:

nadzar secara hukmi/tidak haqiqi dalam tanggungan. Contohnya :

                   أضـحـية  , ثم عـيّـنـها بعـد ذلـك

“Hewan kurban” Kemudian baru menunjuk hewan kurbannya.

C.Nadzar hukmi bil ja’li:

 nadzar hukmi/tidak haqiqi dengan perkataan menjadikan  kurban. Contoh :                                    

 جـعـلـت هـذه الشـاة أضـحية  

“Aku menjadikan kambing ini binatang kurban” Disebut juga dengan kurban wajib sebab kalimat “menjadikan” kurban/udlhiyah wajibah bil ja’li.

3.    Ketika pemilik hewan berkata:  

هـذه أضـحية /”Hewan ini kurban” maka menjadi kurban wajib walaupun dia tidak mengerti hal tersebut dan haram ikut memakan dagingnya serta tidak diterima perkataan pembelaannya : “Aku bermaksud kurban sunah”.  Namun menurut As Sayyid Umar Al Basri:  kurban wajib tersebut terjadi selama tidak bertujuan ikhbar (memberi kabar), bila bertujuan ikhbar semisal : “kambing ini adalah kambing yang aku kehendaki untuk berkurban” maka tidak menjadi tertentu (ta’yin) kurban wajib.

1.    Adapun perkataan mudlohhi :

”Aku akan menyembelih kambing ini di Hari Raya Adlha”  atau perkataannya ketika akan menyembelih: ”ALLOHUMMA kambing ini binatang kurbanku maka terimalah dariku Ya Karim”  tidak tergolong nadzar.


حاشية إعانة الطالبين - (ج 2 / ص 378)
(وقوله: وجبا) أي الاضحية والهدي.وقوله: بنذره أي حقيقة.كما لو قال: لله علي أن أضحي بهذه.فهذه معينة بالنذر ابتداء.وكما لو قال: لله علي أضحية، ثم عينها بعد ذلك، فهذه معينة عما في الذمة.أو حكما كما لو قال: هذه أضحية، أو: أضحية، ثم عينها بعد ذلك، فهذه معينة عما في الذمة.أو حكما: كما لو قال: هذه أضحية، أو: جعلت هذه أضحية.فهذه واجبة بالجعل، لكنها في حكم المنذورة.
مغني المحتاج - (ج 18 / ص 129)
وَإِنْ نَذَرَ فِي ذِمَّتِهِ ثُمَّ عَيَّنَ لَزِمَهُ ذَبْحُهُ فِيهِ ، فَإِنْ تَلِفَتْ قَبْلَهُ بَقِيَ الْأَصْلُ عَلَيْهِ فِي الْأَصَحِّ .الشَّرْحُ:  ثُمَّ شَرَعَ فِيمَا إذَا كَانَتْ الْأُضْحِيَّةُ الْمَنْذُورَةُ فِي الذِّمَّةِ بِقَوْلِهِ ( وَإِنْ نَذَرَ فِي ذِمَّتِهِ ) مَا يُضَحِّي بِهِ كَأَنْ قَالَ : لِلَّهِ عَلَيَّ أُضْحِيَّةٌ ( ثُمَّ عَيَّنَ ) الْمَنْذُورَ كَعَيَّنْت هَذَا الْبَعِيرَ لِنَذْرِي ( لَزِمَهُ ذَبْحُهُ ) أَيْ مَا عَيَّنَهُ ( فِيهِ ) أَيْ الْوَقْتِ الْمَذْكُورِ ؛ لِأَنَّهُ الْتَزَمَ أُضْحِيَّةً فِي الذِّمَّةِ ، وَهِيَ مُؤَقَّتَةٌ ، وَقِيلَ لَا تَتَأَقَّتُ لِثُبُوتِهَا فِي الذِّمَّةِ كَدَمِ الْجُبْرَانَاتِ ( فَإِنْ تَلِفَتْ ) أَيْ الْمُعَيَّنَةُ عَنْ النَّذْرِ ( قَبْلَهُ ) أَيْ الْوَقْتِ أَوْ فِيهِ ( بَقِيَ الْأَصْلُ عَلَيْهِ فِي الْأَصَحِّ ) ؛ لِأَنَّ مَا الْتَزَمَهُ ثَبَتَ فِي الذِّمَّةِ ، وَالْمُعَيَّنُ وَإِنْ زَالَ مِلْكُهُ عَنْهُ فَهُوَ مَضْمُونٌ عَلَيْهِ ، وَالثَّانِي لَا يَجِبُ الْإِبْدَالُ ؛ لِأَنَّهَا تَعَيَّنَتْ بِالتَّعْيِينِ .
مغني المحتاج - (ج 18 / ص 122)
( وَمَنْ نَذَرَ ) أُضْحِيَّةً ( مُعَيَّنَةً فَقَالَ لِلَّهِ عَلَيَّ أَنْ أُضَحِّيَ بِهَذِهِ ) الْبَقَرَةِ مَثَلًا ، أَوْ جَعَلْتُهَا أُضْحِيَّةً ، أَوْ هَذِهِ أُضْحِيَّةٌ ، أَوْ عَلَيَّ أَنْ أُضَحِّيَ بِهَا ، وَلَوْ لَمْ يَقُلْ لِلَّهِ تَعَالَى زَالَ مِلْكُهُ عَنْهَا


☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

☆▷▷ Kalau Belum Jelas, Ada Yang Ditanyakan Atau Koreksi Kesalahan Langsung Menuju Tempat Ngopi & Cakruan Kami, Cukup Klik Disini ◁◁☆

0 Response to "291. IBADAH KURBAN WAJIB SEBAB NADZAR"

Post a Comment

Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang

⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧

⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩

IKUTI FANS PAGE PGP