MBAH ADLAN ALY TIDAK PERNAH MELIHAT KE-LANGIT


MBAH ADLAN ALY TIDAK PERNAH MELIHAT KE-LANGIT

▔▔▔▔▔▔ ▔▔▔▔▔▔ ▔▔▔▔▔▔ ▔▔▔▔▔▔ ▔▔▔▔▔▔ ▔▔▔▔▔▔ ▔▔▔▔▔▔

Assalamu'alaikun mas jhooon.. pun mblenger maem daging nopo blm.. kl sudah, berarti kita senasib ( kita... !!! lo aja kali ) hee.. 

kemarin banyak sekali yg berkorban, dari sapi, kambing sampai perasaaan... yg terahir paling ngenes.. tp tak appalah mas jhooon... pengorbanan perasaan itu yang akan membuat kita jadi lebih DEWOSO ( geDE doWO tor roSO ) kl sudah itu pasti kehamilan bisa terjadi... yang pasti kl punya lahan yang halal lo za.. kl tak punya jangan lampiaskan pada The Book ( pohon pisang ) kikiki... nex ⇩

pernah mireng jan jane sejatine Qurban hewan niku mbeleh sifat sifat kewan yang ada pada diri manusia... biar dia menjadi manusia yg berhati manusia.. bukan manusia yg berhati hewan... pokoe ngono lah mas jhooon... 

itssss... malah kemana°° monggo lah kita simak kisah yai yang jhooooos dibawah ini... monggo mas jhooon disimak dihayati dan direnungkan serta di aplikasikan semampu kita... yg penting jangan dinodai.. kikiki..⇩⇩

Sosok kiai sepuh yang sabar dan istiqamah ini sangat terkenang betul di benak para santri. Ketika mereka ditanya tentang 

◆▷ “Bagaimana sosok Kiai Adlan menurut Panjenengan?” 

maka berbagai komentar yang hampir tak serupa senantiasa kami dengar. Ada yang menuturkan, 

■▷ "Beliau itu kiai yang tidak hanya hafal isi al-Quran tetapi juga menjalankannya”, “Kiai Adlan adalah kuncinya Kiai Hamid Pasuruan. Jadi kalau ingin mudah bertemu dengan Kiai Hamid harus sowan dulu ke Kiai Adlan.”

Bahkan Prof. Dr. KH. Thalhah Hasan menambahkan; 

■▷ “Di Tebuireng itu ada dua penghuni surga: Kiai Idris Kamali dan Kiai Adlan Ali. Beliau berdua sama-sama alim, wara', zuhud…"

Ada lagi kesan para santri yang membuat kami terkesan unik, 

■▷ “Kiai Adlan Ali itu kiai yang tidak pernah melihat langit.” Istilah ini menunjukkan saking tawadhu’nya Kiai Adlan. Ketika berjalan tidak pernah mengangkat kepala ke atas. Beliau senantiasa menunduk sopan.

Di Tebuireng, setiap bulan Ramadhan, Kiai Adlan membacakan kitab matan at-Taqrib. Tepat di posisi yang dulu digunakan Hadhratus Syaikh KH. M. Hasyim Asy’ari mengajar, Kiai Adlam duduk di sana, sedangkan para santri mengitarinya sebagai halaqah ilmiah. Dalam pengajian ini ada karomah Kiai Adlan yang tampak di setiap tahunnya. Ketika pembahasan tepat pada bab Istisqa’ (ritual memohon hujan), anehnya langit Tebuireng menjadi gelap. Dan tiba-tiba saja, bulan Ramadhan yang biasanya kemarau turun hujan deras mengguyur lahan pondok.

Langit pun malu oleh Kiai Adlan. Ia tidak pernah dipandang oleh Kiai Adlan. Ketika ia disindir lewat pembacaan bab istisqa’ maka, ia langung menangis menurunkan air mata hujannya.

Dikolak dari : Atunk/Fathurrahman Karyadi via fp Sarungnu.com. 

Keterangan foto: Almarhum KH. M. Adlan Ali saat membaca kitab at-Taqrib).

LAHUL FATIHAH....... AMIIN.... 

SEKIAN 

Saya tutup dengan kata°° bijak dari tukang tambal ban ⇩⇩ 

memberi memang lebih baik daripada menerima, istilahnya diatas lebih baik daripada dibawah, tp terus terusan diatas juga kurang fariatif ( bikin istri bosan )

0 Response to "MBAH ADLAN ALY TIDAK PERNAH MELIHAT KE-LANGIT"

Post a Comment

Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang

⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧

⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩

IKUTI FANS PAGE PGP