MBAH WARSYUN MUNAWWIR
▷ MBAH WARSYUN MUNAWWIR ◁
jreeeeeng...jreeeng...hehe.. kenal sama MBAH YAI WARSYUN MUNAWWIR .....!!!! blm jhoooooon... ??? piye tho kok durung kenal kii,... penulis kamus paling populer jhoooonn kamus Al_Munawwir ...?? blm kenal juga... kalau gitu kita simak cerita dibawah ini jhoon... hihi...⇩⇩
⇨Naskah kamus sudah selesai ditulis, tapi Kyai Warsun tak kunjung menyerahkannya kepada penerbit untuk dicetak. Ia membawa naskah
itu ke Rembang untuk ditunjukkan kepada Kyai Bisri Mustofa,
■▷“Mohon diperiksa, Kyai, kalau-kalau masih ada kekurangannya”.
Kyai Bisri malah tak mau menyentuh naskahitu.
●▷“Buat apa?” katanya, “sudah jadi begini ya langsung dicetak saja!”
Kyai Warsun meringis bimbang,
■▷“Lha wong Al Munjid saja (kamus bahasa Arab ensiklopedik karya dua pendeta Kristen asal Lebanon, Luois Ma’louf dan Bernard Tottle ) masih banyak kesalahannya, apalagi cuma bikinan saya ini…”
●▷“Lha iya!” Kyai Bisri menyergah, “Walaupun masih banyak kesalahan diterbitkan ya nyatanya ‘ndak apa-apa to? Tetap banyak manfaatnya juga to?”
Kyai Warsun garuk-garuk kepala.
●▷“Guuus, Gus…”, Kyai Bisri melanjutkan,
●▷“sampeyan itu sudah mencurahkan kemampuan habis-habisan untuk mengumpulkan, meneliti, menyusun, menulis, sampai jadi naskah sebegitu tebalnya… kurang apa lagi? Sudah sangat besar jasa sampeyan. Nah, nanti kalau sudah diterbitkan, ya gantian tugasnya pembaca untuk meneliti kalau ada kekurangannya. Biar pembaca yang mengoreksi. Kalu perlu, biar orang lain menyusun kamus baru untuk menyempurnakan kamus sampeyan ini… Lha sampeyan nyusun kamus ini kan maksudnya juga mengoreksi dan menyempurnakan Munjid to?”
⇨Kyai Warsun akhirnya medapatkan kemantapan untuk menerbitkan naskah itu. Atas saran Kyai Ali Ma’shum, kakak iparnya, kamus itu diberi judul “Al Munawwir”, tafa-ulan kepada Kyai Muhammad Munawwir, ayahandanya sendiri.
◐▷“Judul kitab yang enak ya seperti kamusnya Warsun itu, sederhana dan gampang diingat”, kata Kyai Ali kepadaku (Gus Cholil ) suatu kali,
◐▷ “jangan seperti embahmu… bikin judul sukanya yang aneh-aneh… ‘Al Ibriz…. (artinya: emas murni ) Mbok tadinya kasih judul ‘Al Bisri’ gitu saja kan enak to…?” hihihi..
Lahumul Faatihah…
--------------------------------------------------------------------------------------------
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un , telah wafat guruku, penyusun Kamus Al-Munawwir: KHA Warsyun Munawwir. Mohon doa dan Fatihah untuk beliau ( Gus Mus )😢
” Selamat jalan wahai guru kami.
Selamat menikmati kehidupan baru dalam taman surga.
Air mata penuh cinta mengiringi senyumanmu
menghadap Tuhanmu.
Engkau rawat kami dengan teladan yg indah. Mohon maaf jika kami tdk tumbuh seindah yg engkau bayangkan….
Canda tawamu akan selalu terkenang.
Istirahatlah senyaman pengantin…
Semoga Allah selalu menyayangimu.
biridhoillah wabisyafa’ati rosulillah saw
lahumul fatikhah………!!
SEKIAN
Saya tutup dengan kata kata bijak dari tukang tambal ban ⇩⇩
ketika kita masih hidup gunakkan kehidupanmu untuk membantu orang lain.. karena ketika kita mati nanti orang°° akan bersedih karena kepergian kita .. bukan malah menertawakan kita.
↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓
Pengemis Guun Pasir - PGP
0 Response to "MBAH WARSYUN MUNAWWIR "
Post a Comment
Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang
⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧
⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩