KIYAI ABDULLOH UBAID DALAM MENDIDIK ANAK
☆ KIYAI ABDULLOH UBAID DALAM MENDIDIK ANAK ☆
Assalamu'alaikum mas jhoon... sudah bosen dengan saya ?? kl bisa jangan ya mas jhooon, nanti kl anda bosen bagaimana bisa melanjutkan hubungan kita ini.. melenceng..melenceng... wonge durung ngopi.. untuk itu yuk pesen kopi dan simak kisah dibawah ini ⬇
Pada suatu hari datanglah bertamu salah seorang sahabatnya (KH.Wahid hasyim) bernama Kiai Abdullah Ubad dengan membawa seorang puteranya berusia kira-kira 3 tahun.
Dihidangkanlah minuman teh 3 cangkir, satu untuk Kiai Abdullah Ubaid, satu untuk puteranya, dan satu lagi untuk sabibul bait, tuan rumah.
Terjadilah pembicaraan antara ayah dan anak. Sang anak meminta agar ayahnya mengambilkan minuman. Dijawab, agar ia mengambil sendiri karena minuman berada di dekatnya. Sang anak tetap meminta ayahnya yang mengambilkan karena takut kalau-kalau cangkir terjatuh lalu pecah.
Ayahnya tetap menyuruh ia mengambil sendiri sambil membesarkan hatinya bahwa kalau memegangnya hati-hati Insya Allah tidak akan jatuh.
Sang anak masih menawar lagi agar diambilkan ayahnya karena tehnya panas. Kiai Abdullah Ubaid menenangkan hatinya agar bersabar beberapa saat karena teh akan dingin dengan sendirinya.
Selama pembicaraan antara Kiai Abdullah Ubaid dengan puteranya, K.H.A. Wahid Hasyim hanya berdiam diri, tidak ikut campur tangan.
Dari sekelumit peristiwa sederhana ini, K.H. A. Wahid Hasyim mengatakan kepadaku bahwa Kiai Abdullah Ubaid merupakan sebuah contoh dari seorang ayah yang pandai mendidik puteranya. Sejak usia kira-kira 3-4 tahun puteranya sudah ditanamkan rasa percaya kepada diri sendiri dan mulai diajarkan tentang arti bersabar. Bersabar dalam arti tetap menjaga etika seorang tamu yang kurang pantas menuangkan air teh di atas piring hanya karena ingin agar teh yang masih panas itu segera menjadi dingin.
K.H.A. Wahid Hasyim tidak saja memandang Kiai Abdullah Ubaid sebagai seorang pendidik, tetapi sekaligus seorang
pemimpin yang memberikan jalan keluar kepada puteranya dengan menyuruhnya sedikit bersabar karena teh dengan sendirinya akan menjadi dingin dan mudah untuk diminum oleh anak-anak.
K.H.A. Wahid Hasyim dan tamunya saling melepaskan senyumnya setelah dilihat bahwa akhirnya sang anak bisa minum sendin tanpa bantuan orang lain. Keduaduanya puas dengan hasil pendidikan kilat ini, dan tak kurang-kurang puasnya adalah sang anak sendiri yang ternyata dengan amat mudahnya bisa menghilangkan rasa hausnya dengan kemampuan sendiri.
SEKIAN
Dinukil dari : Buku Guruku Orang Pesantren
Saya tutup dengan kata2 bijak dari tukang tambal ban ⬇
Rasa puas itu di tandai dengan kebahagiaan walau kadang disertai lemasnya badan serta ekornya badan.
________________________
☆▷▷ Kalau Belum Jelas, Ada Yang Ditanyakan Atau Koreksi Kesalahan Langsung Menuju Tempat Ngopi & Cakruan Kami, Cukup Klik Disini ◁◁☆
0 Response to " KIYAI ABDULLOH UBAID DALAM MENDIDIK ANAK"
Post a Comment
Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang
⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧
⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩