MENGHARAP RIDLHO ( KAJIAN 13 )

★ NGAJI ROMADHON ★

- KAJIAN : 13 ( KE-TIGABELAS)
- KITAB : ACHKAMU HABLI AL-WIDAD

╰●▷ MENGHARAP RIDLHO ◁●╮

◇▷ Guru kami Syeh Muhammad Ma’ruf Irsyad ra. berkata:
Amma ba’d. para hadirin yang sedang beriktikaf, semoga Allah merahmati kalian, meridai, serta memberi berkah pada kalian. Bertakwalah kalian pada Allah, telah kita ketahui bahwa tahun ini adalah tahun 1430 dari Hijrah pelakunya afdalussaalat wa al-salam, tahun baru, renungkalah (ambillah pelajaran) ! karena di dalamnya terdapat banyak pelajaran. Paling utamanya: mengharap rida dan karunia Allah, karena rida merupakan pintu terbesar Allah dan tempat kelegaan hamba, kemudian Allah meridai kalian dan kalian rida saat itu bagi terhadap seseorang yang takut pada Tuhannya.

◇▷ Sebagian dalilnya: ketika Malaikat Jibril bersama Rasulullah ke Mustawa, ia berkata: “Tuhanku, engkau tujuanku, ridamulah yang aku cari”.

◇▷ Firman Allah: “Padahal Allah dan Rasul-Nya Itulah yang lebih patut mereka cari keridhaannya jika mereka adalah orang-orang yang mukmin”. [Al-Taubah: 62]

Doa yang kit abaca setelah shalat: “Ya Allah aku meminta rida serta surgamu, dan aku berlindung padamu dari kemurkaanmu dan api neraka”.

◇▷ Sebagian orang yang arif billah berkata: “barangsiapa yang terjaga dari tidurnya kemudian berkata: bismillahirrahmanirrahim, Allah akan memberi rizki berupa rida-Nya yang paling besar.

◇▷ Rasulullah saw. dan para sahabat hijrah meninggalkan rumah, harta, tanaman, pasar, dan kehidupan mereka, karena mengharap rida dan karunia Allah. “Mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan RasulNya. mereka Itulah orang-orang yang benar. [Al-Hasyr: 8]

◇▷ Rasulullah saw. bersabda: wahai ‘Aisyah jangan engkau tidur sehingga orang-orang mukmin mencintaimu, jangan engkau tidur sehingga engkau menghatamkan al-Qur’an, jangan engkau tidur sehingga Allah rida.
Diriwayatkan bahwa Sayyidina ‘Umar bin Khattab ra. memuji Nabi Musa as. kemudian kedua mata Rasulullah saw. berkaca-kaca kemerahan. Kemudian ‘Umar berkata: “aku rida terhadap Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, Muhammad sebagai Nabi”.

◇▷ Allah berfirman kepada Nabi Dawud as.: Hai Dawud, engkau memiliki keinginan Aku memiliki kehendak, tidak akan pernah maujud kecuali apa yang aku kehendaki. Jika engkau rela pada apa yang aku kehendaki aku akan mencukupimu, tetapi bila engkau tidak rida niscaya aku membuatmu lelah terhadap apa yang kau inginkan. Dan tidak akan bernah maujud kecuali apa yang aku kehendaki.

◇▷ Firman Allah: “Mengapa kamu datang lebih cepat daripada kaummu, Hai Musa? berkata, Musa: "Itulah mereka sedang menyusuli aku dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Tuhanku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku)". [Taha: 83-84]

◇▷ Sayyidina ‘Umar ra. berkata: “rida Allah ada di balik ketaatan”.
Allah meridai Sayyidina ‘Umar ketika melepaskan burung yang dibuat mainan oleh Sayyidina Husain.

◇▷ Allah meridai Imam Al-Ghazali sebab ia membiarkan lalat meminum tintanya.
Allah meridai Sayyidina Basyar al-Hafi sebab menyelematkan kertas yang di dalamnya tertulis (Bismillahirrahmanirrahim), ia mengambilnya dari jalan. Ia memiliki dua dirham, kemudian ia belikan wewangian. Demikian juga yang terjadi pada Syeh Mansur bin ‘Ammar dengan ujiannya.

◇▷ Rasulullah saw. bersabda: “tidaklah suatu kitab yang di dalamnya terdapat asma Allah diambil (diselamatkan) dari kesia-sian di tanah, kecuali Allah akan mengutus padanya malaikat dengan bala tentaranya mensucikannya hingga Allah mengutus kekasihnya kemudian mengangkatnya dari bumi dan mengelilinginya”.

◇▷ Allah meridai Imam Sibawaih sebab perkataannya: Allah A’raf al-Ma’arif
Allah meridai Imam Hanbal sebab perkataannya: Al-Qur’an Qadiim.

◁◁◁BERSAMBUNG▷▷▷

SEKIAN ▷▷▷ KAMIS 08-06-2016

Tweet