★ NGAJI ROMADHON ★
- KAJIAN : 10 ( KE-SEPULUH )
- KITAB : ACHKAMU HABLI AL-WIDAD
╰●▷ FADHILAH TAWAKAL◁●╮
Guru kami Syeh Ma’ruf Irsyad berkata:
Amma ba’d. wahai para hadirin yang sedang beriktikaf rahimakumullah, bertakwalah pada Allah dan ketahuilah bahwa
●▷▷ cabang iman yang ke tiga belas adalah takwakal pada Allah dan percaya kepada-Nya. Allah berfirman: “dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. [Al-Maidah: 23]
▷▷ Tawakal adalah percaya pada Allah, memasrahkan segala perkara pada pemiliknya, percaya pada kekuasaannya, menyandarkan hati pada Allah semata, mesucikan dari kekuatan diri sendiri, dan begantung pada Allah pada setiap keadaan dengan tetapi melaksanakan khdimah.
Tawakkal bukanlah meninggalkan usaha, melepaskan tangan dari (mencari) harta secara sempurna.
●▷ Allah ta’ala berfirman: “Berbekallah, dan Sesungguhnya Sebaik-baik bekal adalah takwa” [Al-Baqarah: 197].
Ayat ini diturunkan pada penduduk Yaman yang menunaikan ibadah haji tanpa kecukupan, mereka baru memasuki agama Islam, mereka menduga bahwa dirinya bertawakkal.
●▷ Allah ta’ala berfirman: “Maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezki di dalamnya tanpa hisab.” [Ghafir: 40].
●▷ Rasulullah saw. bersabda: “mereka berjumlah 70 ribu tidak memberi mantera-mantera dan meminta manter tidak meramal baik-buru, dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakkal.
▷▷ Aksyah berkata: “berdoalah kepada Allah agar menjadikanku bagian dari mereka !
▷▷▷ lalu Rasulullah saw menjawab: kamu bagian dari mereka.
▷ Kemudian lelaki lain berdiri dan berkata: wahai Rasulullah, berdoalah kepadaku agar menjadikanku bagian dari mereka.
▷▷▷Rasulullah menjawab: ‘Ukasyah telah mendahuluimu dengan permintaan tersebut.” [Muttafaq ‘Alaih]
★ Tawakkal ada 3 derajat:
◐ Pertama: keadaan atau kondisi seseorang berada dalam hak Allah, dan percaya terhadap jaminan serta pertolongan-Nya seperti percaya terhadap kekuaasaannya.
◐ Kedua: keadaannya bersama Allah seperti keadaan anak kecil di sisi ibunya, ia tidak mengenal selainnya, tidak bersandar kecuali padanya. Kalaupun ada seseorang yang menggantikannya ketika ia tiada, tetap seseorang yang lebih dahulu muncul dalam perkataannya tetaplah: wahai ibu.
◐ Ketiga: keadaannya ada di hadapan Allah ta’ala dalam setiap gerakan dan diamnya seperti mayit di hadapan orang yang memandikannya, inilah derajat yang paling kuat.
★ Fadilah tawakkal pada Allah dapat diketahui dari beberapa nas sebagai berikut:
●▷ Firman Allah: “Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata : "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita".
●▷ Firman Allah: “(yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung.”
●▷ Firman Allah: “Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh”. [Al-Anfal 65].
●▷ Hadis Sayyidina ‘Abbas ra. dari Rasulullah saw. berkata: “Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung”. Kalimat ini dibaca oleh Nabi Ibrahim as. ketika dimasukkan ke dalam api, dibaca oleh Nabi Muhammad saw. ketika mereka berkata: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”. [HR. Bukhari]
●▷ Hadis Sayyidina ‘Umar ra.: aku mendengar Rasulullah bersabda: “jikalau kalian bertawakal pada Allah dengan sebenar-benarnya niscaya Ia akan memberimu rizki seperti ia memberi rizki burung, berangkat pagi masih lapar dan pulang dalam keadaan kenyang”. [HR. Al-Tirmizi dan Ahmad]
●▷ Sabda Abu Bakar ra.: “aku melihat telapak kaki orang-orang musyrik ada di atas kepala kami, sementara kami ada di dalam gua. Aku berkata: wahai Rasulullah jika salah seorang dari mereka melihat telapak kakinya niscaya kita akan melihat di bawah telapak kakinya. Rasul berkata: bagaimana menurutmua wahai Abu Bakar dengan dua orang yang Allah menjadi ketiganya?”. [Muttafaq ‘Alaih]
●▷ Firman Allah lagi: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah Maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita”. [Al-Ahqaf: 13
●▷ Sabda Sayyidah ‘Aisyah ra pada saat Rasulullah saw. wafat: “tidaklah di dalam rumahku sesuatu yang dapat dimakan oleh manusia yang memiliki hati (hidup) kecuali sedikit gandum yang ada di rakku. Aku memakannya sampai lama. Lalu aku menakarnya hingga habis”. [Muttafaq ‘Alaih]
●▷ Sabda Rasulullah saw.: “makanan satu cukup untuk dua orang, makanan dua cukup untuk empa orang, dan makanan empat cukup untuk delapan orang”. [HR. Muslim, Ahmad, dan Nasa’i]
●▷ Sebagai lagi: pada masa Rasulullah saw. dulu ada dua orang bersahabat, lalu satu dari keduanya mendatangi Rasul dan satunya lagi mencari nafkah. Seorang yang mencari nafkah tadi mengadukan saudaranya pada Nabi saw. Rasul menjawab: “semoga Allah memberimu rizki karenanya”. [HR. Tirmizi]
●▷ Ibrahim Al-Khawas sangat teliti dalam hal tawakkal, sampai-sampai ia berkata pada Nabi Khidir saat dipertanyakan tentang persahabatan: aku takut tawakalku merusak diriku sebab ketenanganku padamu”.
Sebagian lagi: “seorang lelaki berada di perjalanan dengan membawa roti, lalu ia berkata: “jika aku memakannya aku bisa mati, kemudian Allah memberi mandate pada malaikat, kemudian berkata pada lelaki itu: jika kau hendak memakannya maka berikanlah sebagian darinya pada orang lain, jika tidak kau makan jangan berikan pada siapa-siapa. Lelaki itu kemudian meninggal, dan roti tersebut tidak dimakan dan tetap berada disisinya”.
◁◁◁BERSAMBUNG▷▷▷
SEKIAN ▷▷▷ SENIN 05-06-2017
0 Response to "FADHILAH TAWAKAL ( KAJIAN 10 )"
Post a Comment
Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang
⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧
⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩