Oleh : ╰•⇨Abdul Qohhar >> Diskusi Santri
1. Dalil ta’awwudz : Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 98:
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ [النحل:98]
2. Ta’awwudz: bukan sebagian ayat surat Fatehah.
3. Ta’awwudz dalam sholat wajib dan sholat sunah:
a. Sunah membaca doa ta’awwudz dalam sholat secara ittifak para ulama’ madzhab. Imam Dawud bin Ali dan pengikutnya berpendapat wajib isti’adzah dengan dalil dlohir ayat Al-Qur’an.
b. Tetap sunah walaupun sudah duduk bersama imam bagi makmum masbuk ketika menjumpai imam dalam tasyahud. Maka ketika sudah berdiri sunah ta’awwudz namun tidak sunah doa iftitah karena gugur sebab duduk.
c. Dalam setiap rokaat namun rokaat pertama lebih kuat sunahnya.
d. Makruh : meninggalkan ta’awwudz dalam rokaat pertama dan lainnya.
e. Tidak sunah ta’awwudz: ketika akan membaca surat setelah fatihah karena Qiroah dalam sholat itu satu.
4. Sarat sunah ta’awwudz:
a. Bila makmum menjumpai imam dalam berdiri.
b. Selama belum memulai membaca Al-Fatihah baik sengaja atau secara lupa dan walaupun basmalah.
c. Selama waktu sholat tidak sempit seukuran bila berta’awwudz sebagian sholat keluar dari waktu.
d. Selama tidak dlon (menduga kuat) tidak menjumpai Fatihah sebelum ruku’ imam.
5. Sarat selama belum memulai membaca Al-Fatihah walaupun membacanya secara lupa itu mengecualikan:
1) Sunah ta’awwudz: bila membaca fatihah secara terlanjur.
2) Sunah mengulang ta’awwudz: bila sudah membacanya dengan tujuan akan membaca fatihah lalu memutuskannya secara berpaling untuk mendengarkan bacaan fatihah imam, maka sunah mengulangi ta’awwudz bila pemisahnya lama.
3) Sunah mengulangi ta’awwudz: bila makmum bersujud tilawah bersama imam bila pemisah panjang.
4) Sunah mengulangi ta’awwudz: bila musholi memutus fatehah dengan pemisah yang panjang (Kitab Fathul Alam).
6. Ta’awwudz dalam sholat janazah: sunah ta’awwudz namun tidak sunah membaca doa iftitah karena sunah mempercepat (tahfif) sholat janazah.
7. Volume bacaan: secara pelan (sirri, tidak keras) walaupun dalam sholat yang sunah mengeraskan suara bacaan (sholat jahriyyah).
8. Tempat ta’awwudz: setelah doa iftitah dan sebelum membaca Al-Fatihah.
9. Shighot ta’awwudz:
Shighot yang lebih utama:
A. أَعُوْذُ بِاَللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
B. أَعُوْذُ بِاَللَّهِ السَّمِيْعِ الْعَلِيْمِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
C. أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ، مِنْ نَفْخِهِ وَنَفْثِهِ وَهَمْزِهِ
10. Faidah ta’awwudz:
a. Pengakuan manusia dari sifat lemah.
b. Pengakuan pada sifat Maha Kuasa Alloh dan bahwasanya Alloh itu Maha Kuasa menolak semua bahaya dan bencana.
c. Pengakuan bahwa setan itu musuh yang jelas.
d. Berlindung pada Alloh Yang Maha Kuasa untuk menolak waswas dari setan yang menyesatkan.
(REFERENSI KITAB FATHUL MUIN DAN IANATUT THOLIBIN).
فتح المعين - يسن ( تعوذ ) ولو في صلاة الجنازة سرا ولو في الجهرية وإن جلس مع إمامه ( كل ركعة ) ما لم يشرع في قراءة ولو سهوا وهو في الأولى آكد ويكره تركه
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
0 Response to "286. MEMBACA DOA TA’AWWUDZ DALAM SHOLAT"
Post a Comment
Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang
⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧
⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩