248. PEKERJAAN / RIZKI YANG LEBIH UTAMA DAN LEBIH BURUK
▷▷ Abdul Qohar >> DISKUSI SANTRI
1. Harta rampasan perang (ghonimah).
Suatu harta atau ikhtishosh yang dikuasai muslimin dari hak milik para kafir harbi dengan cara perang walaupun terselubung (tanzilan) dan pengerahan pasukan. Keutamaan ini karena mengandung unsur I’lai Kalimatillah, khidzlani kalimatil kuffar dan manfaat ukhrowi. Ini termasuk salah satu profesi Nabi Muhammad dan Dzawil Qurba (Kerabat Nabi/Bani Hasyim dan Bani Muttholib).
2. Pertanian (ziro’ah).
Karena sangat mengandalkan tawakal pada Alloh, pekerjaan dengan tangan dan mengandung manfaat umum bagi manusia, binatang ternak dan burung (manfaat yang muta’addi). Baik bercocok tanam sendiri maupun memperkerjakan buruh tani (‘amalah). Seorang petani sunah berniat menunaikan fardlu kifayah. Nabi Adam itu seorang petani.
3. Ketrampilan tangan (shina’ah/al-kasbu bil-yad).
Seorang pengrajin sunah berniat menunaikan fardlu kifayah. Nabi Idris itu seorang penjahit (khoyyath). Nabi Nuh dan Zakariya itu seorang tukang batu (najjar). Nabi Musa itu karyawan (ajir) Nabi Sya’aib. Nabi Dawud juga seorang pengrajin kapak (qifaf). Semua Nabi itu juga berprofesi pengembala kambing.
4. Perdagangan (tijaroh) / jual beli yang mabrur.
Berdagang yang barokah adalah berdagang yang tidak mengandung penipuan, khiyanat dan sumpah palsu. Seorang pedagang sunah berniat menunaikan fardlu kifayah.. Nabi Ibrohim itu penjual aneka busana. Nabi Muhammad juga seorang pedagang dan Sahabatnya pun itu berprofesi pedagang dan penggarap kebun kurma.
A.Pekerjaan yang paling buruk:
1. Pekerjaan/ profesi yang haram: hasil dari semua pekerjaan ini haram karena:
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى إِذَا حَرَّمَ شَيْئًا حَرَّمَ ثَمَنَهُ . وَرُوِيَ : إِذَا حَرَّمَ أَكْلَ شَيْءٍ حَرَّمَ ثَمَنَهُ ". وفى القاعدة: مَا حَرُمَ أَخْذُهُ حَرُمَ إِعْطَاؤُهُ, وَمَا حَرُمَ فِعْلُهُ حَرُمَ طَلَبُهُ.
a. Riba. Karena satu dirham dari riba lebih besar dosanya dari 33 kali zina.
b. Mas kawin/upah WTS (mahrul baghiyyi). Haram karena sebagai imbalan perbuatan zina yang haram.
c. Uang penjualan barang najis. Seperti anjing, babi, khomer, kotoran binatang, bangkai dll. Uang ini haram karena menjual barang najis.
d. Ongkos peramal (hulwanul kahin). Mahar yang diberikan sebagai imbalan jasa meramal ini haram, karena meramal (kahanah) itu haram.
e. Suap (risywah).
f. Upah wanita yang menangisi mayit (ujrotun naihah).
g. Upah pemain musik yang diharamkan (ujrotuz zamir).
2. Pekerjaan/ profesi yang bermartabat rendah: seperti mencantuk, menyapu, menyembelih, menguliti binatang yang disembelih dll. Karena berlumuran darah atau kotoran dalam menjalankan profesinya. Upahnya halal tapi makruh menurut sebagian ulama’.
3. Mengemis shodaqoh. Karena sedekah itu ibarat kotoran yang dibersihkan dari harta dan badan pemberi sedekah namun halal.
حاشية البجيرمي على الخطيب - (ج 12 / ص 490)
وَالْغَنِيمَةُ أَفْضَلُ الْمَكَاسِبِ ثُمَّ بَعْدَهَا الزِّرَاعَةُ ثُمَّ بَعْدَهَا الصِّنَاعَةُ ثُمَّ بَعْدَهَا التِّجَارَةُ { وَكَانَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَبِيعُ وَيَشْتَرِي لَكِنَّ الشِّرَاءَ بَعْدَ الْبِعْثَةِ أَغْلَبُ وَأُهْدَى لَهُ وَوَهَبَ وَوُهِبَ لَهُ وَاسْتَعَارَ وَاقْتَرَضَ } .وَكَانَ آدَم عَلَيْهِ السَّلَامُ زَرَّاعًا وَأَوَّلُ صَنْعَةٍ عُمِلَتْ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ الْحَرْثُ .وَأَوَّلُ مَنْ حَرَثَ آدَم وَكَانَ إدْرِيسُ خَيَّاطًا وَكَانَ نُوحٌ نَجَّارًا وَكَانَ إبْرَاهِيمُ بَزَّازًا أَيْ يَبِيعُ أَنْوَاعَ الْمَلْبُوسِ وَكَانَ مُوسَى أَجِيرَ شُعَيْبٍ وَكَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَّجِرُونَ وَيَعْمَلُونَ فِي نَخْلِهِمْ ،
حاشية البجيرمي على الخطيب - (ج 9 / ص 64)
وَاعْلَمْ أَنَّ أَفْضَلَ الْمَكَاسِبِ الزِّرَاعَةُ ثُمَّ الصِّنَاعَةُ ثُمَّ التِّجَارَةُ حَيْثُ خَلَتْ مِنْ الْغِشِّ وَالْخِيَانَةِ وَالْأَيْمَانِ الْفَاجِرَةِ ، قَالَ فِي الْإِحْيَاءِ : يَنْبَغِي لِلصَّانِعِ وَالتَّاجِرِ أَنْ يَقْصِدَ بِصَنْعَتِهِ أَوْ تِجَارَتَهُ الْقِيَامَ بِفَرْضٍ مِنْ فُرُوضِ الْكِفَايَةِ فَإِنَّ الصِّنَاعَاتِ لَوْ تُرِكَتْ لَبَطَلَتْ الْمَعَايِشُ وَهَلَكَتْ الْخَلْقُ ، وَلَوْ أَقْبَلَ كُلُّهُمْ عَلَى صَنْعَةٍ وَاحِدَةٍ تَعَطَّلَتْ الْبَوَاقِي وَهَلَكُوا ؛ وَعَلَى هَذَا حُمِلَ قَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : { اخْتِلَافُ أُمَّتِي
رَحْمَةٌ } أَيْ اخْتِلَافُ هِمَمِهِمْ فِي الصِّنَاعَاتِ وَالْحِرَفِ .
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
☆▷▷ Kalau Belum Jelas, Ada Yang Ditanyakan Atau Koreksi Kesalahan Langsung Menuju Tempat Ngopi & Cakruan Kami, Cukup Klik Disini ◁◁☆
0 Response to "248. PEKERJAAN / RIZKI YANG LEBIH UTAMA DAN LEBIH BURUK"
Post a Comment
Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang
⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧
⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩