MBAH WARDIYO HAJI MBELING
◈MBAH WARDIYO HAJI MBELING◈★
﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏
Assalamu'alaikum mas jhooon.. sugeng ngopi lan sugeng aktifitas, kalih maos niki ngeh mas jhooon..
Pesantren kami (Rembang) mendirikan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang diberi nama “AL IBRIZ”, seperti nama kitab tafsir karya Mbah Bisri Mustofa. Maka sekali waktu saya pun mendapat giliran tugas mengantarkan sekumpulan orang bertamu ke rumah Allah.
Itu tugas yang menggembirakan. Siapa tidak girang bisa pergi ke Tanah Suci? Apalagi dengan biaya lebih murah karena sebagian ditanggung oleh iuran jama’ah. Saya selalu merasakannya sebagai anugerah.
Memang, sih, pekerjaan menggembalakan sebegitu banyak orang di negeri asing ada repotnya juga. Lebih-lebih kalau banyak diantara mereka adalah para manula.
▷Mbah Wardiyo, contohnya, sudah lebih tujuh puluh usianya. Tanda-tanda pikun pun mulai muncul. Tapi kebugaran badannya yang prima membuatnya tetap gesit, bahkan cenderung bengal.
Tidak mudah mengendalikan kedisiplinannya dalam rombongan. Si Tua itu suka ngeloyor sendiri tanpa memperdulikan teman-temannya. Pada kali pertama turun ke mathaaf (tempat bertawaf di seputar Ka’bah), ia langsung tercecer dari rombongan, sehingga membuat saya dan teman-teman petugas KBIH sehari-semalam pontang-panting mencarinya, sebelum akhirnya ketemu di posko Daker (Daerah Kerja Panitia Haji Pemerintah Indonesia yang bertanggung jawab atas wilayah tertentu di lingkungan Makkah).
Baru semalam tidur di maktab (penginapan jamaah haji), besoknya dia ngotot ikut rombongan umroh sunnah. Dan… apa mau dikata… dia pun hilang lagi di masjid. Lagi-lagi kami pontang-panting mencarinya, bahkan dengan mengerahkan sebagian anggota jamaah yang muda-muda. Nyaris semua sudut masjid kami telusuri, semua posko panitia haji kami kunjungi… tangan kami hampa. Mbah Wardiyo entah kemana.
Esok harinya, ketika semua orang sudah kecapekan dan tak kuat lagi menahan kantuk sehabis melek semalam suntuk, Si Tua Bengal itu muncul sendiri di maktab, berlenggang santai sambil mesam-mesem seperti bayi.
Heran, takjub, jengkel sekaligus bersyukur meliputi perasaan teman-temannya.
●▷ “Kok bisa pulang, Mbah?”
Si Tua nyengir,
★▷ “Diantar orang Malaysia…”
Lalu ia ceritakan bagaimana ia terpisah dari rombongan kemaren sore, luntang-lantung di masjid sampai ‘isya, berkenalan dan mengobrol dengan orang Malaysia, diajak menginap di hotel mereka yang mewah, disuguh makan enak-enak, dan paginya diantar naik taksi.
★▷ “Untung saya bawa kartu maktab”, kata Mbah Wardiyo sambil mengelus-ngelus kartu yang didalamnya tertulis alamat maktab,
★▷ “orang Malaysianya sudah hapal sini jadi bisa ngantar… malah ngasih uang segala!”
Dia pamerkan empat lembar sepuluhan riyal sambil cengar-cengir….
Siang hari saya geragapan dibangunkan Pakdhe Manap, paman saya yang jadi petugas KBIH juga.
◆▷ “Mbah Wardiyo ngilang lagi!” katanya gugup.
●▷ “Kok bisa?”
◆▷ “Entah! Tahu-tahu nggak ada di maktab. Nggak ada yang nemanin juga. Teman-temannya masih tidur semua!”
Saya menguap,
●▷ “Biar sajalah!” kata saya, lalu ambruk ke dipan lagi. Pakdhe Manap bingung,
◆▷ “Lho… kok?”
Saya tak perduli, terus menata kepala diatas bantal.
●▷ “Dia kan tamunya Gusti Allah”, saya ngomong sekenanya, “masa nggak diurus Yang Punya Rumah…”
Catatan tambahan:
Malam hari agak larut Mbah Wardiyo muncul diantar polisi yang memboncengkannya dengan sepeda motor patroli dari kawasan yang agak jauh dari maktab, dari bagian Makkah nun di seberang sana. Tapi Mbah Wardiyo ngotot mengaku tidak tersesat.
★▷ “Aku memang sengaja jalan-jalan, melihat-lihat kota Makkah”, katanya, “baru setelah capek, kucari polisi lalu kutunjukkan kartu maktab ini…”
Kartu maktab telah menjadi jimat yang ampuh baginya.
♚ Disadur dari : TERONG GOSONG
SEKIAN
Saya tutup dengan kata°° bijak dari tukang tambal ban ⇩⇩
Setinggi tinggi bangau terbang akhirnya jadi kecap juga.
0 Response to "MBAH WARDIYO HAJI MBELING"
Post a Comment
Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang
⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧
⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩