MBAH MA'SUM LASEM
MBAH MA'SUM LASEM
﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏
Repost :
--------
Di Pesantren Soditan, Lasem, Haflah Mauludiyyah adalah kegiatan rutin. Tanpa diminta, biasanya beberapa hari sebelum acara akan berdatangan macam-macam hantaran dari masyarakat sekitar, berupa beras bumbu-bumbu, jajanan, bahkan
kambing dan sapi. Hanya saja, hari itu seseorang mengirimkan beras terlalu banyak dan terlalu dini, sehingga Nyai Nuriyah, isteri Kiyai Ma'shum, kerepotan menyimpannya. NEX⇩⇩
Apalagi waktu itu pas Nyai Nuri hendak pergi untuk suatu keperluan, sedangkan Kiyai Ma'shum belum turun dari langgar, mengajar santri.
Nyai Nuri pun menyuruh menumpuk
begitu saja karung-karung beras itu didekat dapur, kemudian pergi meninggalkan rumah. NEX⇩⇩
Turun dari langgar usai mengajar, Kiyai Ma'shum kaget melihat tumpukan karung- karung itu. Nyai Nuri belum pulang.
■▷ "Dari mana ini?"
◆▷ "Tadi ada orang ngirim", santri ndalem menjawab.
■▷ "Untuk apa?"
◆▷ "Tidak tahu... Nyai tidak berpesan apa-apa..."
Kiyai Ma'shum kelihatan tidak senang.
■▷ "Bagi-bagikan ke tetangga sana! Semuanya!"
Tak ada yang membantah. Semua karung habis, Kiyai Ma'shum belum
puas. Beliau lihat di pojok dapur masih ada karung teronggok, meskipun hanya separoh isinya.
■▷ "Itu! Bagikan sekalian!" perintah beliau
Nyai Nuri yang baru pulang kemudian ganti kaget.
●▷"Karung-karung beras tadi mana?"
■▷ "Kusuruh bagi-bagikan!" suara Kiyai Ma'shum ketus.
●▷ "Lho?"
■▷ "Numpuk beras banyak-banyak begitu buat apa?" Kiyai Ma'shum kentara gusarnya,
■▷ "banyak orang lain yang butuh kok!" Sambung kiyai Ma'sum
Nyai geleng-geleng kepala..
●▷ "Bukannya numpuk, Pak", (ia menjelaskan,) "itu sumbangan orang untuk muludan..."
Kiyai Ma'shum tercingak.
■▷ "Aku nggak tahu..."
Tak berkata apa-apa lagi, Nyai masuk dapur untuk menyimpan buntalan entah apa yang dibawanya.
●▷ "Lho?!" terdengar lagi seruan kagetnya,
●▷ "karung yang di pojokan sini mana?"
■▷ "Kusuruh bagikan sekalian".
Nyai bengong.
●▷ "Lha yang buat diliwet besok apa?"
■▷ "Ngliwetnya besok kok sekarang sudah nanya..." Kiyai Ma'shum tenang...
▷▷ terus kita jhoon.. kita sll menumpuk^^ harta untuk 50 bahkan 80 thn kedepan..kita kurang yakin atau terlalu yakin pada Alloh, kita terlalu penghamba dunia at merawatnya, kita terlalu banyak syukur at justru sebaliknya..
→halah hemboh jhooon ... dipikir dewe°° wong yo lakone dewe^^, mugo°° ae awakke ketularan mantepe ati marang pengerane.
SEKIAN
saya tutup dengan kata°° bijak dari tukang tambal ban. ⇩⇩
Terimalah dengan senang hati apapun pemberian dari tuhanmu, tp jangan terima kalo Rokmu dibuka kecuali oleh suamimu.
0 Response to "MBAH MA'SUM LASEM"
Post a Comment
Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang
⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧
⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩