BANTAHAN PERBEDAAN BELUT DAN IKAN (KITAB SHAWA'IQ AL-MUHRIQOH)

▷ KAJIAN KITAB : SHAWA'IQ AL-MUHRIQOH (BELUT)

BANTAHAN PERBEDAAN BELUT DAN IKAN
▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔
Assalamu'alaikum mas jhoooon....monggo nggopi dulu sambil ngopi ditemani kebulan rokok lebih nikmat lagi kita seseli ilmu ilmu dari poro ulama'... kita lanjutkan kajiannya... lanjutkan..hihi 😄😄😄

▣▷▷ (Perbedaan Belut dengan ikan lagi adalah pada dasarnya Belut tidak hidup di lumpur yang tergenang air selamanya tetapi di lumpur yang ada di permukaan tanah, dari sisi lumpur keduanya memang tidak berbeda, tetapi perbedaannya dari sisi keberadaan air yang dikelilingi oleh udara yang beredar (daratan).

■▷▷ Aku jawab: ini jelas menentang kenyataan, sebab lubang Belut kerapkali berada di bawah air terkadang memang ditemukan di lumpur yang tidak tergenang air karena surutnya air dari permukaan tanah akan tetapi air yang berada di dalam lubangnya masih tetap.

▣▷▷ (sebagian perbedaannya lagi lantaran Belut memiliki kemiripan dengan jamur yang berada di bawah tanah berdasarkan apa yang dikatakan oleh orang yang alim, wara’, dan sempurna disisi mereka, dan menurut Syeh Muhammad Thayyib adanya kemiripan dengan ular berdasarkan apa yang dikatakan oleh orang lain, dengan mengambil perkataan ashab: sesuatu yang mirip dengannya hidup di darat dan hukumnya boleh dimakan maka yang mirip dengannya yang tinggal di perairan boleh dimakan. Al-Damiri berkata: maksud perkataan tersebut adalah hewan darat yang boleh dimakan, maka yang mirip dengannya yang tinggal di perairan juga boleh dimakan, maksudnya bukan menyamakan hewan laut denga himar daratan sehingga penyamaan itu dapat dibenarkan).

■▷▷ Aku berkata: ini tidak berpengaruh sama sekali, karena menyamakan hewan perairan dengan daratan dalam rupanya tidak berarti menyamakan dalam hukumnya, dengan dalil para ahli fikih menetapkan atas kehalalan hewan perairan meskipun dalam bentuk celeng, juga menetapkan kehalalan ular air. Dengan demikian juga tidak dapat diterima pendapat yang mengatakan ada kemiripan Belut dengan jamur yang ada di bawah tanah bagi seseorang yang menyaksikan rupa serta keadaan keduanya. Juga tidak ada kaitannya dengan apa yang dikatakan dari perkataan perkataan ashab dan syeh al-Damiri dalam hal ini.

▣▷▷ (berpedaannya lagi, Belut tinggal di lumpur sepanjang basah-berair, sedangkan ikan tidak mungkin hidup kecuali di air).


■▷▷ Pendapat ini tertolak, bahkan Belut tidak hidup kecuali di air yang berada di dalam maupun diluar lubangnya, dengan demikian tidakada pengaruhnya perbedaan ini sebagaimana penjelasan yang telah lalu.
▣▷▷ (sebagian perbedaanya lagi, bahwasanya Belut tidak menetapai ikan pada setiap keadaannya bahkan sebagiannya saja).

■▷▷ Aku berkata: perkataan ini dapat diterima tetapi sekali lagi tidak berpengaruh sebagaimana keterangan yang telah lalu.

▣▷▷ (sebagian perbedaannya lagi, Al-Ustadz Al-Kabir Al-‘Allamah Syeh Muhammad Amin Bandakerep, Cirebon, melihat bersama murid-muridnya bahwa Belut mondar-mandir di atas lumpur yang basah-berair, mereka berkata: sifat ini tidak pernah dijumpai terdapat pada ikan sama sekali, oleh karenanya ini menunjukkan bahwa Belut hidup didarat dan di air, ketahuilah wahai saudara-saudara, ini perspsi haram menurut mereka, yakni orang-orang Jawa yang mengharamkan Belut).

■▷▷ Aku berkata: mondar-mandirnya Belut dilumpur memang benar, tetapi tidak dapat menetapkan Belut sebagai hewan yang tinggal di darat, sebab Belut mondar-mandir hanya lalu-lalang, tidak lama, bahkan ia tidak tinggal menetap kecuali di air, baik yang berada di dalam maupun diluar lubangnya, sebagaimana keterangan yang telah lalu.

Wallohu a'lam... dan Semoga bermanfaat

SEKIAN

BERSAMBUNG.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

☆▷▷ Kalau Belum Jelas, Ada Yang Ditanyakan Atau Koreksi Kesalahan Langsung Menuju Tempat Ngopi & Cakruan Kami, Cukup Klik Disini ◁

Tweet