HAKIKAT BELUT, RUPA & KONDISINYA (KITAB SHAWA'IQ AL-MUHRIQOH)




▷ KAJIAN KITAB : SHAWA'IQ AL-MUHRIQOH (BELUT)

HAKIKAT BELUT, RUPA & KONDISINYA
▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔
Assalamu'alaikum para penikmat ilmu dan bolo°° PGP semua, monggo kita lanjutkan kajian kitab belutnya :

★ (Persoalan ke-enam) menjelaskan tentang hakikat Belut, rupa, serta kondisinya.

▷ Pada hakikat serta sifatnya Belut merupakan hewan air yang panjang dan memiliki rupa seperti ular, tetapi Belut tidak memiliki sisik (kulit), halus seperti ikan pada umumnya, berbeda dengan ular.

▷ Perbedaannya lagi, Belut memiliki lubang air dibawah langit-langit mulutnya, sedangkan ular tidak. di dalam lubang tersebut terdapat jisim berwarna merah yang berbentuk seperti jaring, sebagaimana segala jenis ikan yang dijumpai di tepi sungai dan persawahan yang berlumpur.
Ia menempatkan diri di balik lubang lembab yang penuh dengan air, ia tinggal di tempat itu siang hari untuk melindungi dirinya dari pemburuan. Pada malam hari atau siang hari yang sepi, tidak ada manusia, ia keluar dari lubang persembunyiannya yang penuh air untuk mencari makanan.

Pada malam hari Belut naik dari dalam lubang persembunyiannya di bawah air (jawa: rong), tetapi tidak sampai menampakkan diri di daratan sama sekali, dan tetap menetapi kediamannya di dalam air; baik di dalam lubang bagian dalam yang berair atau bagian atas.

Ketika Belut merasa terancam karena keberadaan pemburu atau memiliki tujuan lain, ia mampu berjalan cepat dan menembus genangan lumpur yang lembut, seperti ikan di dalam air, sekalipun di atas lumpur yang tidak berair. Ketika sudah selesai dari pelariannya, dan memperoleh rasa aman, si Belut akan kembali ke lubang tempat tinggalnya yang dipenuhi air.

Tapi terkadang Belut juga memilih memperlebar tempat kediamannya dan mengalirkan ke dalamnya air. Belut tidak akan tinggal didalam lubang yang kering, kalaupun air yang ada di tanah bagian atas itu (sawah) kering, sementara lumpur dalam lubang ada, ketika digali ke dalam akan dijumpai banyak air ditempat persembunyian Belut.

Kalau misalnya air di atas tanah dan di dalam lubangnya benar-benar habis Belut akan mati di dalam lubang tersebut atau pergi ke tempat lain yang berair. Kematian Belut hingga jadi debu ini dapat dibuktikan ketika seseorang ingin menanam tanaman, setelah mengeringkan tanah dari atas dan bawah (jawa:brujol) untuk ditanami sayuran, tidak dijumpai sedikitpun Belut. Inilah yang aku yakini berdasarkan penglihatanku sendiri dan juga kabar dari banyak orang yang terpercaya, juga dari ulama-ulama Jawa.

Adapun makanan Belut adalah hewan kecil yang hidup di air atau serangga yang jatuh ke air, atau selainnya seperti ular. Adapun rasanya enak dan nikmat seperti yang telah aku rasakan, tidak seperti kata orang yang menyebutkan Belut termasuk hewan yang menjijikkan, bahkan rasanya lebih nikmat dari kebanyakan ikan. Sebagian orang yang tidak bisa memakannya itu disebabkan watak khusus mereka (semacam alergi), sebagaimana tidak dapat memakan berbagai macam ikan selain Belut. Sebagaimana juga sebagian orang yang tidak bisa memakan daging onta, kuda, dan domba.

Wallahu A'lam..

SEKIAN

BERSAMBUNG.

https://mobile.facebook.com/PengemisGurunPasir/photos/a.1543177142580278.1073741828.1543166419248017/2034991770065477/?type=3&_ft_=top_level_post_id.2034991786732142%3Atl_objid.2034991786732142%3Apage_id.1543166419248017%3Athid.1543166419248017%3A306061129499414%3A2%3A0%3A1506841199%3A5607756415515154254&__tn__=EH-R

0 Response to "HAKIKAT BELUT, RUPA & KONDISINYA (KITAB SHAWA'IQ AL-MUHRIQOH)"

Post a Comment

Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang

⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧

⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩

IKUTI FANS PAGE PGP