RAMAH ( LEMAH LEMBUT ) DALAM BERGAUL ( KAJIAN 12 )



★ NGAJI ROMADHON ★

- KAJIAN : 12 ( KE-DUA BELAS)
- KITAB : ACHKAMU HABLI AL-WIDAD

╰●▷ RAMAH ( LEMAH LEMBUT ) DALAM BERGAUL ◁●╮

Guru kami Syeh Muhammad Ma’ruf Irsyad ra berkata:
Wahai para hadirin yang sedang beriktikaf rahimahullah, bertakwalah kepada Allah dengan mentatai perintah dan menjauhi larangan, sabar dari kemaksiatan, dan menjahui hal-hal yang melalaikan.

▷▷ Berpegang teguh pada apa yang diwasiatkan oleh Sayyid Abdullah Al-Haddad ra. : jadilah mukallaf yang lapang dada dan ramah dalam bergaul.

▷▷ Rasulullah saw bersabda: “lunakkanlah (bahu kalian) di antara tangan-tangan saudara kalian”.

▷▷ Firman Allah: Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. [Ali Imran: 159]

Tergolong dalam sikap ramah adalah jika engkau masuk pada sebuah jamaah yang sedang berzikir pada Allah engkau ikut berzikir bersama mereka seperti cara mereka dalam bentuknya.

▷▷ Sayyiduna Syeh Al-Imam Al-Sya’rani berkata: wali Allah mengalah kepada orang-orang mukmin, tidak sombong dan tidak tidak boleh sewenang-wenang, karen keduanya merupakan sifat Allah.
▷ Allah ta’ala berfirman: barangsiapa yang menyekutui Aku dalam dua sifat tersebut niscaya akan Aku timpakan musibah padanya.

●▷ Beberapa tanda takabbur adalah senang mengambil dalam segala sesuatu, dan angkuh (enggan) menerima nasehat.

Lihatlah pada kesombonga Iblis, semoga laknat Allah tetap atasnya, diriwayatkan Iblis mendatangi Nabi Musa as. dan berkata kepadanya: “ketika engkau bermunajat kepada Tuhan-mu mintakan syafaat untukku, tanyakan apakah taubatku dapat diterima jika aku bertaubat.

●▷ Lalu ketika Nabi Musa bermunajat pada Allah,
▷ ia berkata: wahai Tuhanku, apakah taubat Iblis akan diterima jika bertaubat?
▷▷ Allah berfirman: wahai Musa, telah tetap dalam pengetahuan-Ku (sifat ilmu-Nya) ia tidak akan bertaubat, tetapi Aku Maha Menerima Taubat jika ia bertaubat dan sujud pada Nabi Adam, andai ia bersujud di makam Adam niscaya aku menerimat taubatnya. Sepulang bermunajat, Iblis mendatangi Musa.
▷ Nabi Musa as. menjawab permintaan Iblis: diterima atau tidaknya taubatmu tergantung sujudmu pada makam Nabi Adam. ▷▷▷ Iblis berkata: semasa Adam hidup saja aku enggan sujud kepadanya, bagaimana mungkin aku sujud padanya sedangkan ia sudah mati”.

★ Diriwayatkan bahwa ketika Iblis mendekati ajalnya, Allah mengutus bala tentara malaikat Izra’il untuk mencabut nyawanya, lalu Iblis lari ke semua penjuru daratan dan lautan hingga mereka tidak menemukan tempat berlindung hingga sampailah pada makam Nabi Adam as. dan bersujud di atasnya. Lalu dikatakan padanya: Allah telah menutup pintu taubat. Lalu Iblis bekata pura-pura tidak tahu: jika aku mengetahui jika ini adalah makam Nabi Adam as. niscaya aku akan berdiam diri disini dan sujud. Lalu Allah mencabut ruhnya dengan sekeras-kerasnya.

★ Diriwayatkan juga bahwa Allah memerintahkan mengeluarkan Iblis dari neraka dan mengeluarkan Nabi Adam dari surga, kemudian meminta Iblis untuk bersujud pada Nabi Adam. Namun Iblis enggan, kemudian Allah mengembalikan ia ke neraka dan mengembalikan Adam ke surga.

★ Sebagian lagi: seyogyanya tidak berharap pada manusia, tidak rakus pada dunia, dan memilih dunia daripada akhirat.

●▷ Imam Abdul Wahab Al-Sya’rani berkata: sebagian dari akhlak kaum adalah mendahulukan akhirat selamanya ketimbang amal duniawi, mendahulukan salah satu dari mereka yang mendatanginya setelah salat subuh dari segala kepentingannya, seperti mendahulukan tahajjud daripada tidur di bawah selimut pada malam yang sangat dingin.
Seyogyanya tidak menumpuk harta: Rasulullah saw. bersabda: barangsiapa yang menumpuk harta dari selain haknya Allah akan menguasakannya di atas air dan lumpur”. [HR. Al-Baihaqi]

●▷ Sayyidina Isa as. berkata: tidaklah seseorang sempurna imannya hingga ia melihat emas dan debu sama. Seyogyanya juga tidak menghalangi haknya (menunaikan), Rasulullah saw bersabda: tertulis dalam pintu surga kamu haram bagi orang kikir, orang yang tidak mengeluarkan zakat, dan duyuts, yakni orang yang rela keluarganya tercela.Tidak berperilaku buruk dan kasar,

▷ Rasulullah saw bersabda: “berkunjunglah jangan terlalu sering, niscaya akan menambah kecintaan”.
Jangan bersikap keras, jangan berdebat, jangan berbantah-bantahan kecuali untuk menampakkan kebenaran.

▷ Rasulullah saw bersabda: “tidak akan tersesat suatu kaum setelah mendapatka petunjuk kecuali didatangi oleh perdebatan”.
Jangan bermusuh-musuhan dan keras hati, Allah berfirman: “Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah”. [Al-Zumar: 22]

Jangan sempit hati, jangan menjadi mudahin, jangan berkahlak buruk, mudahanah adalah engkau melihat kemungkaran dan sanggup menghilangkannya tetapi engkau tidak melaksanakannya dengan alasan menjaga disisi orang yang melakukannya.

Jangan menipu, jangan berbuat curang, dan jangan mendahulukan orang kaya daripada orang miskin. Jangan berulangkali datang pada penguasa kecuali demi kemaslahatan agama seperti yang dilakukan oleh Imam Al-Syafi’i dan Imam Al-Zuhri ra.

Janga diam atas kemungkaran dan jangan cinta pada kedudukan, Sayyidina Isa berkata: jika manusia menjadikan kalian kepala mereka juga ikut menerima dosa. Jangan cinta terhadap harta dan kekuasaan, justru jadikan kekuasaan hal yang tidak engkau suka. Jangan mengenakan kekuasaan kecuali karena ada hajat atau kebutuhan. Demikian Sabda Sayyidina Isa as.

◁◁◁BERSAMBUNG▷▷▷

SEKIAN ▷▷▷ RABU 07-06-2016

0 Response to "RAMAH ( LEMAH LEMBUT ) DALAM BERGAUL ( KAJIAN 12 )"

Post a Comment

Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang

⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧

⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩

IKUTI FANS PAGE PGP