TAWADLU'NYA MBAH SAHAL MAHFUDH


★◈TAWADLU'NYA MBAH SAHAL MAHFUDH◈★

Assalamu'alaikum mas lan mbak jhooon.. alhamdulillah kulo sampun ngopi, bolo°° PGP pun sami ngopi dereng...? kl belum ngopi boleh mampir ngopi sini mas jhoon.. saya siap nyuguhi kopi + rokoknya... hihihi... tp rokokke kretek murahan gpp ngih .. hiii malah nglantur..

monggo mas jhoon kita simak kisah mbah mahfudz dibawah niki , sosok ulama' yang kekarismatikan dan keilmuannya diakui oleh semua elemen dari para ulama' dan masyarakat.. dan ketawadlu'annya itu looo jhoooon... subhanalloh.. jan jhooos... bener jare mbahku "pari soyo mentes soyo ndingkluk" ( padi srmakin berisi semakin merunduk ) jadi kl ada orang yg kelihatannya ilmunya tibggi tp tidak semakin merunduk perlu di tindak lanjuti.. hihihi... pun monggo disimak ⇩⇩

Niki kejadiannya saat Muktamar NU, di Yogyakarta, 1989. DR. KH. Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh (Mbah Sahal) dengan penampilannya yang (sangat) sederhana mau memasuki gedung acara. Beliau, seperti biasa, datang tepat waktu bahkan sebelum acara dimulai.

Sebelumnya, Banser yang menjadi penjaga gedung telah dikasih kabar kalau Kiai Sahal bakal rawuh. Dalam bayangan Banser yang sama sekali belum pernah bertemu maestro Fiqh Sosial itu, Mbah Sahal adalah sosok kiai yang gagah, dikawal pendereknya, dan memakai sorban melilit kepala. ( angen angene banser )

Begitu si Mbah Sahal rawuh dengan penampilannya yang bersahaja, Banser curiga, ini jelas tak sesuai ekspektasi dan bayangan mereka.

■▷ "Bapak siapa?" tanya banser.

●▷ "Saya Sahal."

Si Banser menatap lekat-lekat pria di depannya, dari ujung kaki hingga pucuk kepala. Kesimpulannya, pria di depannya ini bukan KH. Sahal Mahfudh. Wong kiai kok penampilannya nggak meyakinkan begitu.

■▷ "Oh, jadi begini, Pak. Mungkin Bapak bisa nunggu di luar gedung dulu ya pak.." Si Banser ini bermaksud mengusir Mbah Sahal dengan halus.

Di dalam gedung, panitia ketar-ketir menunggu Mbah Sahal yang nggak juga tiba. Salah seorang panitia akhirnya bertanya ke Banser apakah ada pria bernama Sahal mau masuk.

■▷ "Ya, kang. Ada, tadi. Orang biasa saja. Kayaknya bukan kiai. Wong nggak pakai sorban di kepalanya gitu."

▣▷ "Aduh, mati aku." sahut panitia yang langsung melesat mencari Mbah Sahal di sekitar gedung dan menemukannya duduk santai bersama penjual dawet!

Saat panitia ada sudah berada di tempat beliau duduk dengan santainya mbah sahal ngendikan,

●▷ "Lha wong tadi nggak boleh masuk sama Banser dan diminta nunggu di sekitar gedung, ya wis. Saya manut sama Banser." jawab Mbah Sahal sambil tersenyum.

LAHUL FATIHAH...

SEKIAN

Saya tutup dengan kata°° bijak dari tukang tambal ban ⇩⇩

janganlah kita menilai seseorang dari penampilannya, karena penampilan itu bisa menipu , kadang rasane koyok ndruwo ning rasane koyok soto.

0 Response to "TAWADLU'NYA MBAH SAHAL MAHFUDH"

Post a Comment

Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang

⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧

⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩

IKUTI FANS PAGE PGP