NGAJI POSO : MABADI AWALIYYAH (26)


★ NGAJI POSO ★
▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔
KITAB : Mabadi Awwaliyyah karya al-Ustadz Abdul Hamid Hakim

BAGIAN KE-DUA PULUH ENAM(26)
▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔

Assalamu'alaikum mas jhoooon.. langsung mawon, sambil ngemil juga boleh.. ⇩⇩

●▷ Kaedah yang ke 29

الخروج من الخلاف مستحب

Keluar dari perbedaan ulama adalah hal yang dianjurkan
Kaedah ini lahir berdasarkan sabda Rasulullah yang berbunyi:

فمن اتقي الشبهات فقد استبرأ لدينه وعرضه

Barangsiapa yang menjaga dari perkara syubhat maka sungguh ia telah membebaskan bagi agamanya (dari hal yang dicela syara’) dan kehormatannya (dari hal yang memalukan mencelanya).
Adapun contoh pengaplikasian kaedah ini adalah;

1) Sunnah menggosok saat sesuci dan meratakan air pada kepala dengan mengusap karena keluar dari perbedaan imam Malik yang mengatakan keduanya itu wajib.

2) Sunnah membasuh mani, karena keluar dari perbedaan imam Malik yang mengatakan wajib

3) Sunnah mengqasar shalat ketika safar telah mencapai 3 marhalah karena keluar dari perbedaan imam Abu Hanifah yang mengatakan hal itu wajib.

4) Menjauhi menghadap dan membelakangi kiblat dengan adanya penutup karena keluar dari perbedaan imam Ats-Tsauri yang mengatakan wajib.

5) Makruh shalat sendiri di belakang shaf, karena keluar dari perbedaan imam Ahmad yang mengatakan batal.

6) Makruh memisahkan (mufaraqah) dari imam tanpa adanya udzur karena keluar dari perbedaan imam Dawud yang mengatakan demikian itu batal.

▷▷ Ingat, dalam menjaga khilaf terdapat syarat:

a. Tidak jatuh pada hal khilaf lain, oleh karena itu memisahkan witir itu lebih utama daripada me-wasolnya, dan tidak menjaga perbedaan imam Abu Hanifah karena sebagian dari ulama mengatakan tidak boleh me-wasolnya.

b. Tidak bertentangan dengan sunnah yang tetap, oleh karena itu disunnahkan mengangkat tangan dalam shaalt dan tidak memperdulikan pendapat ulama yang menganggapnya batal dari kalangan hanafiyah karena itu ditetapkan dari Nabi saw dari riwayat kurang lebih 50 sahabat.

c. Kuat pemahamannya sekiranya ia dianggap tidak salah, oleh karena itu puasa dalam keadaan saafar itu lebih utama bagi orang yang kuat , tidak memperdulikan pendapat sebagian ahlu dzahir yang mengatakan tidak sah.
Tidaklah semua khilaf itu mu’tabar # Kecuali khilaf yang layak dipertimbangkan

Az-zarkasyi dalam kitab ‘al-Mantsur fi Qawaid al-Fiqhiyah’ (2/128-129) menambahkan cara khuruj dari khilaf adaalah:

1. Jikakhilaf itu terjadi antara pendapat halal dan haram, maka cara khuruj dari khilaf adalah dengan menjauhinya (lebih utamanya).

2. Jikakhilaf itu terjadi antara pendapat sunnah dan wajib, maka cara khuruj dari khilafnya dengan melakukan (lebih utamanya)

3. Khilaf terjadi pada masalah syara’, seperti membaca basmalah dalam fatihah, itu makruh menurut imam Malik wajib menurut imam syafii, yang lebih utama adalah melaksanakannya.

قال النبي صلى الله عليه وسلم: فمن اتقي الشبهات فقد استبرأ لدينه وعرضه.
القاعدة التاسعة والعشرون
الخروج من الخلاف مستحب
الامثلة:
منها: استحباب الدلك في الطهارة واستيعاب الرأس بالمسح خروجها من الخلاف الإمام مالك قال بوجوبهما.
منها: استحباب غسل المني قال الامام مالك بوجوبه.
منها: استحباب القصر في سفر يبلغ ثلاث مراحل خروجا من خلاف الامام ابي حنيفة قال بوجوبه.
منها: اجتناب استقبال القبلة واستدبارها مع الساتر خروجا من خلاف الامام الثوري قال بوجوب الاجتناب مطلقا.
منها: كراهة صلاة المنفرد خلف الصف خروجا من خلاف من ابطالها من الامام احمد.
منها: كراهة مفارقة الامام بلا عذر خروجا من خلاف من ابطالها من الامام داود.
تنبيه, لمراعاة الخلاف شروط:
الاول: لا يوقع مراعاة في خلاف آخر ومن ثم كان الفصل الوتر افضل من وصله ولم يراع خلاف الامام ابي حنيفة لان العلماء من لا يجيز الوصل.
الثاني: ان لا يخالف سنة ثابتة ومن ثم سن رفع اليدين في الصلاة ولم يبال برأي من قال بابطاله الصلاة من الحنيفية لانه ثابت عن النبي صلعم من رواية نحو خمسين صحابيا.
الثالثة: ان يقوي مدركه يحيث لا يعد هفوة ومن ثم كان الصوم في السفر افضل لمن قوي عليه ولم يبال بقول بعض اهل الظاهر انه لا يصح.
وليس كل خلاف جاء معتبرأ إلا خلاف له حظ من النظر

●▷ Kaedah yang ke 30

الرخص لا تناط بالمعاصى


Rukhsah (keringanan) tidak bisa didasarkan pada kemaksiatan

Adapun pengaplikasian kaedah ini adalah:

a. orang yang bermaksiat dengan safarnya (bepergian) maka ia tidak berhak mendapatkan rukhsah seperti bolehnya jamak dan qasar shalat serta tidak berpuasa.

b. orang yang bermaksiat dengan safarnya (bepergian) meskipun dalam keadaan terpaksa tidak boleh memakan bangkai dan daging babi.

القاعدة الثلاثون
الرخص لا تناط بالمعاصى
الامثلة:
منها: لا يستبيح العاصي بسفره شيئا من رخص السفر من القصر والجمع والفطر.
منها: لا يستبيح العاصي بسفره لو كان مضطرا اكل الميتة ولحم الخنزير.

▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔

★SEKIAN & SEMOGA BERMANFAAT★

Saya tutup dengan kata°° bijak dari tukang tambal ban ⇩

Sholat adalah tiang agama, dan istri suka dengan yang sebangsa tiang.

0 Response to "NGAJI POSO : MABADI AWALIYYAH (26)"

Post a Comment

Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang

⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧

⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩

IKUTI FANS PAGE PGP