NGAJI POSO : MABADI' AWALIYYAH (1)


★ NGAJI POSO ★
﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

KITAB : Mabadi Awwaliyyah karya al-Ustadz Abdul Hamid Hakim

BAGIAN PERTAMA (1)
﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

Assalamu'aikum mas jhooon... niki kitab ke dua fan usul fiqih, monggo disimak :

Pembahasan pertama dalam bab ushul fiqih.

◆▷ Pengertian ushul fiqih

Kata “asal” (الاصل) secara bahasa adalah sesuatu yang menjadi dasar atas selainnya, seperti asal dari sebuah pohon yakni adalah pondasinya, adapun asal dari pohon adalah sisi pohon yang menancap di tanah. Begitu pula ushul fiqih, yaitu dasar daripada fiqih.
Adapun “far’u” (الفرع) adalah sesuatu yang didasarkan pada selainnya, seperti far’u (cabang) dari sebuah pohon yang bergantung pada dasar pohon tersebut, begitu pula cabang dari ilmu fiqih yang bersandar pada ushul fiqih.

Kata “Asal” secara istilah diistilahkan untuk sebuah dalil atau kaidah yang bersifat kully (menyeluruh). Seperti ucapan ulama’: asal dari wajibnya sholat adalah al-Qur’an, maksudnya dalil yang menunjukkan kewajiban sholat adalah al-Qur’an. Yaitu firman Allah: “Dirikanlah oleh mu shalat”.

Seperti ucapan sebagian ulama juga: Kebolehan memakan bangkai bagi orang terpaksa itu bertentangan dengan “asal”, maksudnya adalah bertentangan dengan kaidah kully yaitu; “setiap bangkai itu haram.” Allah berfirman: “Diharamkan atas kalian bangkai”.

Ushul fiqih merupakan dalil dari pada fiqih dengan cara global. Seperti ucapan ulama ahli ushul: Kemutlakan dari sebuah perintah itu menunjukkan wajib. Kemutlakan dari sebuah larangan adalah haram. Kemutlakan perbuatan Rasul, Ijma’ dan Qiyas itu merupakan hujjah.

Adapun fiqih secara berarti faham, lafadz “faqahtu kalamaka” artiny adalah aku paham perkataanmu. Adapun secara istilah fiqih berarti ilmu tentang hukum syara’ yang cara memperolehnya dengan berijtihad. Seperti ilmu tentang niat dalam berwudu’ itu wajib yang diperoleh dari sabda Rasul: “Amal itu bergantung pada niat” {HR. Bukhari-Muslim}. Sedangkan wudu’ merupakan suatu perbuatan, sehingga membutuhkan niat.

Berbeda dengan ilmu tentang hukum syara’ yang cara memperolehnya tidak dengan cara ijtihad, seperti ilmu bahwa shalat lima waktu itu wajib, zina itu perbuatan haram dan juga masalah-masalah yang ditetapkan berdasarkan dalil qath’i (pasti), maka itu tidak masuk dalam kategori ilmu yang disebutkan dalam definisi fiqih.

Al-ilmu: Sifat yang dapat menyingkap perkara yang dicari secara sempurna.
Al-Jahlu: Tidak mengetahui tentang sesuatu.
Ad-Dzan: Menemuka perkara yang unggul dari kedua perkar.
Al-Wahm: Menemukan yang diunggulkan dari kedua perkara.
Asy-Syak: Menjumpai kesamaan (tidak ada keunggulan) dari kedua perkara.
Apabila ragu antara berdiri dan tidaknya zaid dengan ukuran yang sama (tidak ada yang diunggulkan) maka itu “syak”, jika ada yang diunggulkan, maka perkara yang diunggulkan tersebut disebut “dzan”, sedangkan yang kalah ungguh (diunggulkan) itu disebut “wahm”. Yang dikehendaki dari ilmu dalam pengertian fiqih itu mencakup Dzan.

القسم الاول
في اصول الفقه

الاصل لغة ما بني عليه غيره كاصل الشجرة اي اساسه, واصل الشجرة اي طرفها الثابت في الارض, فاصول الفقه اساسه,
والفرع ما بني علي غيره, كفروع الشجرة لأصلها, وفروع الفقه لأصوله.
والاصل اصطلاحا يقال علي الدليل والقاعدة الكلية, كقولهم: اصل وجوب الصلاة الكتاب اي الدليل علي وجوبها الكتاب. قال الله تعالى: أقيموا الصلاة.

وقولهم: إباحة الميتة للمضطر خلاف الاصل, اي مخالفة القاعدة الكلية وهي كل ميت حرام. قال الله تعالي: إنما حرم عليكم الميتة.
اصول الفقة دليل الفقه علي سبيل الإجمال كقولهم: مطلق الأمر للوجوب ومطلق النهي للتحريم ومطلق فعل النبي صلعم ومطلق الاجماع ومطلق القياس حجج.

الفقه لغة الفهم, فقهت كلامك اي فهمته.
واصطلاحا العلم بالأحكام الشرعية التي طريقها الاجتهاد. كالعلم بأن النية في الوضوء واجبة ونحو ذلك من المسائل الاجتهادية. قال النبي صلعم "إنما الاعمال بالنية" رواه البخاري ومسلم. والوضوء من الأعمال.

بخلاف العلم بأحكام الشرعية التي ليس طريقها الاجتهاد كالعلم بان الصلوات الخمسة واجبة وأن الزنا محرم ونحو ذلك من المسائل القطعية فلا يسمي العلم بما ذكر فقها.
العلم: صفة ينكشف بها المطلوب انكشافا تاما.
والجهل: عدم العلم بالشيء
والظن: الإدراك الراجح
لأحد الامرين.
والوهم: الادراك المرجوح لاحد الامرين.
والشك: الادراك المستوي بين الامرين.
فالتردد في قيام زيد ونفيه علي السواء شك ومع رجحان الثبوت والانتفاء ظن ومع مرجوح في احدهما وهم. والمراد بالعلم في تعريف الفقه يشمل الظن

SEKIAN & SEMOGA BERMANFAAT

0 Response to "NGAJI POSO : MABADI' AWALIYYAH (1)"

Post a Comment

Monggo yang mau berkomentar baik itu kritik, saran, masukan, atau motivasi, asal tak ada unsur Caci mencaci, Pelecehan agama, Pelecehan seksual dan Merayu istri orang

⇧ ISI KOMENTAR FACEBOOK DIATAS ITU ⇧

⇩ ISI JUGA KOMENTAR DIBAWAH INI ⇩

IKUTI FANS PAGE PGP